Kesehatan anak tentu sangat penting bagi setiap orang tua, terlebih jika berkaitan dengan penyakit berbahaya seperti pneumonia. Oleh karena itu, langkah pencegahan perlu dilakukan agar anak terhindar dari pneumonia. Salah satunya adalah dengan pemberian vaksin sejak dini.
Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri pneumokokus atau Streptococcus pneumoniae (S. pneumoniae). Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali bayi dan anak-anak. Bahkan, kasus pneumonia di Indonesia tergolong tinggi, terutama pada bayi berusia di bawah 2 bulan.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya pneumonia pada bayi, di antaranya:
- Jenis kelamin laki-laki
- Ibu melahirkan pada usia di atas 35 tahun
- Orang tua bayi merupakan perokok aktif
- Bayi lahir prematur
- Bayi tidak menerima ASI eksklusif
Sebenarnya, saat baru lahir, bayi telah memiliki antibodi yang didapat dari tubuh ibunya untuk melawan berbagai penyakit, termasuk pneumonia. Namun, antibodi ini tidak bertahan lama. Oleh karena itu, perlu adanya langkah pencegahan pneumonia melalui pemberian vaksin, agar bayi tidak mudah terserang penyakit berbahaya ini.
Pentingnya Vaksin PCV pada Bayi
Vaksin memegang peranan penting dalam mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi, dan salah satunya adalah pneumonia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin merupakan bentuk pencegahan terhadap pneumonia yang paling sukses dan efektif.
Pemberian vaksin yang disertai perbaikan standar hidup, seperti tersedianya air bersih, dapat menurunkan angka kematian global pada anak usia di bawah 5 tahun. Pemberian vaksin diprioritaskan dalam 2 tahun pertama usia anak, karena sistem imun masih berkembang di usia tersebut.
Untuk mencegah pneumonia, bayi akan diberi vaksin PCV (pneumococcal conjugate vaccines). Vaksin ini tidak hanya dapat mencegah penyakit pneumonia, tetapi juga berbagai penyakit lain akibat bakteri pneumokokus, seperti meningitis, sinusitis, otitis media akut, dan bakteremia.
Meski sangat penting, nyatanya pemberian PCV pada bayi masih jauh tertinggal dibandingkan jenis vaksin lainnya. Padahal, menurut data tahun 2011–2020, pemberian vaksin PCV dapat mencegah 21 juta kasus penyakit yang disebabkan bakteri pneumokokus dan menyelamatkan 1,5 juta jiwa.
Waktu yang Tepat untuk Imunisasi PCV pada Bayi
Jadwal pemberian vaksin berbeda-beda, tergantung jenis vaksinnya. Namun, setiap bayi dianjurkan untuk memenuhi jadwal dan melengkapi semua dosis vaksinasi yang direkomendasikan. Hal ini bertujuan untuk melindungi tubuh bayi dari berbagai penyakit infeksi berbahaya yang dapat mengancam nyawa.
Berbagai institusi kesehatan, termasuk Ikatan Dokter Anak Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dan WHO, merekomendasikan jadwal pemberian vaksin PCV pada bayi sebagai berikut:
- Usia 2, 4, dan 6 bulan, vaksin PCV diberikan sebanyak 2 kali dengan booster pada usia 12–15 bulan.
- Usia 7–12 bulan, vaksin PCV diberikan sebanyak 2 kali dengan jeda waktu pemberian minimal 1 bulan. Pemberian dosis tambahan (booster) dilakukan setelah bayi berusia 12 bulan, dengan jeda waktu setidaknya 2 bulan dari dosis sebelumnya.
- Usia 1–2 tahun, vaksin PCV diberikan sebanyak 2 kali dengan jeda waktu 2 bulan.
- Usia 2–5 tahun, jenis vaksin PCV10 diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan dan vaksin PCV13 sebanyak 1 kali.
Untuk memberikan perlindungan yang maksimal, vaksin PCV tidak cukup bila hanya diberikan dalam satu dosis. Oleh karena itu, pemberian dosis tambahan (booster) sangatlah dianjurkan.
Pemberikan dosis tambahan PCV dapat meningkatkan level antibodi, sehingga mampu melindungi bayi dalam jangka waktu lama.
Jika program imunisasi PCV dilakukan secara merata di Indonesia dan berhasil diberikan kepada setiap orang, dapat terbentuk herd immunity. Dengan begitu, bayi dan anak-anak yang belum atau tidak bisa mendapatkan vaksin juga akan ikut terlindungi dan kasus pneumonia pada bayi pun akan turun.
Jangan ragu untuk bertanya ke dokter mengenai jadwal pemberian PCV dan vaksin lainnya yang perlu diberikan kepada bayi. Pemberian vaksin sesuai jadwal tidak hanya mencegah penyakit pada bayi, tetapi juga akan memampukan bayi untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.