Chat sex bisa menjadi cara yang berbeda untuk mencapai kepuasan seksual. Meski bermanfaat, kamu tetap perlu waspada saat melakukannya, ya. Bila tidak dilakukan dengan hati-hati, aktivitas ini bisa merugikan dirimu sendiri, lho.
Chat sex atau bisa juga disebut sexting merupakan aktivitas bertukar pesan yang bersifat erotis dan intim melalui ponsel atau perangkat digital lainnya. Aktivitas ini dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu verbal dan nonverbal.
Pesan verbal merupakan kata-kata atau kalimat bernada sensual, seperti menggoda, merayu, atau berkata tidak senonoh. Sementara itu, chat sex nonverbal dilakukan dengan mengirim foto, video, emotikon, atau stiker yang juga bersifat sensual.
Sisi Positif Chat Sex
Tidak sedikit orang yang malu mengatakan secara langsung tentang fantasi seksual atau flirting kepada pasangannya. Nah, chat sex bisa menjadi wadah untuk mengungkapkan hal-hal tersebut. Melalui pesan teks, kamu dan pasangan bisa sama-sama terbuka melalui ekspresi verbal dan nonverbal untuk mencapai kepuasan seksual.
Rayuan di pesan teks bisa dijadikan sebagai foreplay untuk membuat kamu dan pasangan menjadi lebih bergairah sebelum melakukan hubungan seksual. Aktivitas ini membantu membuat momen intim menjadi lebih menarik dan variatif.
Selain itu, chat sex juga bisa digunakan sebagai alternatif untuk meluapkan gairah seksual bagi pasangan suami istri yang sedang menjalani long distance marriage (LDM). Dengan chat sex, keintiman hubungan LDM bisa lebih terjaga. Selain itu, kamu tidak berisiko tertular infeksi menular seksual.
Dampak Negatif Chat Sex
Pesan, foto, dan video sensual yang dikirim memang ditujukan untuk pasangan saja. Namun, file tersebut bisa saja disebar oleh orang tidak bertanggung jawab dan menjadi viral bila ponsel hilang atau diretas.
Dokumen pribadi yang tersebar bisa membuat korbannya menjadi malu, takut, atau rendah diri dan menyesal, mengalami gangguan tidur, hingga stres. Jika penyebar juga memberikan ancaman dan penindasan, korban bisa mengalami compulsive sexual behaviors, gangguan kecemasan, hingga depresi.
Pada beberapa kasus, cyberbullying dapat membuat korban menyalahkan dan menyiksa diri sendiri, hingga terpikirkan untuk mengakhiri hidup. Bahkan, pemilik foto atau video berisiko menjadi mangsa dari predator seks atau “penjahat kelamin”.
Tidak hanya itu, walaupun chat sex bisa meningkatkan keintiman hubungan, jika aktivitas ini dilakukan secara terpaksa, bisa menyebabkan seseorang menjadi rendah diri dan stres, yang bisa berujung pada depresi.
Oleh karena itu, jika ingin melakukan chat sex, pastikan kamu atau pasangan adalah orang yang benar-benar bisa dipercaya. Lakukan kegiatan ini saat sedang sendiri dan di tempat yang aman, ya. Setelah berkirim pesan, hapuslah percakapan, foto, atau video sensual agar terhindar dari dampak buruk seperti yang dijelaskan di atas.
Kalau kamu punya pertanyaan tentang chat sex atau bingung menentukan aktivitas foreplay apa yang cocok untuk kamu dan pasangan lakukan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.