Chestnut adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang berasal dari Eropa. Kacang yang bercita rasa agak manis ini memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Manfaat tersebut berasal dari beragam nutrisi yang terkandung, mulai dari protein, kalsium, hingga antioksidan. 

Chestnut atau kacang kastanya merupakan tanaman yang termasuk dalam genus Castanea. Kacang yang memiliki cangkang berwarna cokelat serta kulit berduri ini sudah sejak lama digunakan sebagai sumber makanan. Kacang ini bisa dimakan secara langsung, dipanggang, digiling menjadi tepung, atau diolah menjadi kue kering.

Chestnut, Ketahui Kandungan Nutrisi, Manfaat, dan Cara Mengolahnya - Alodokter

Di balik cita rasanya yang lezat, chestnut juga mengandung beragam nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan. Kacang ini sering dikonsumsi untuk mengatasi sembelit dan mengontrol kadar gula darah.

Chestnut dan Kandungan Nutrisinya

Dalam 100 gram chestnut terkandung 224 kalori dan 44 gram air. Tidak hanya itu, chestnut juga mengandung beragam nutrisi penting lainnya, yakni:

  • 49 gram karbohidrat
  • 4 gram protein
  • 1 gram lemak
  • 18 miligram kalsium
  • 1,4 miligram zat besi
  • 84 miligram magnesium
  • 96 miligram fosfor
  • 447 miligram kalium
  • 1 miligram seng

Selain beberapa nutrisi di atas, chestnut juga mengandung tembaga, vitamin C, vitamin B6, thiamin, riboflavin, niacin, serat, serta antioksidan, seperti fenolik dan flavonoid. 

Chestnut dan Manfaatnya untuk Kesehatan 

Berikut ini adalah beberapa manfaat chestnut untuk kesehatan:

1. Menjaga kesehatan jantung

Mengonsumsi chestnut secara rutin dapat menjaga kesehatan jantung. Pasalnya, chestnut mengandung kalium yang bagus untuk menjaga kesehatan jantung. Bahkan, kandungan tersebut mampu menjaga tekanan darah tetap normal. 

Selain itu, senyawa antioksidan di dalam chestnut bermanfaat untuk menangkal radikal bebas pemicu berbagai penyakit, salah satunya penyakit jantung. 

2. Mengontrol kadar gula darah

Manfaat chestnut selanjutnya adalah mengontrol kadar gula darah. Chestnut termasuk makanan dengan indeks glikemik rendah serta kaya serat, sehingga dapat mencegah lonjakan kadar gula darah. Caranya, dengan memastikan tubuh menyerap pati secara perlahan. Oleh karena itu, chestnut menjadi makanan yang cocok untuk penderita diabetes. 

Sebuah penelitian pun menunjukkan bahwa antioksidan berupa asam galat dan ellagic dalam chestnut mampu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin.

3. Mengurangi peradangan 

Tubuh yang terus-menerus terpapar radikal bebas rentan mengalami peradangan yang dapat memicu berbagai macam penyakit, seperti stroke, jantung, dan diabetes. Namun, hal tersebut dapat dicegah dengan rutin mengonsumsi chestnut. 

Pasalnya, chestnut mengandung senyawa antioksidan, seperti asam galat, ellagic, dan vitamin C, yang berperan dalam menangkal radikal bebas pemicu berbagai penyakit. 

4. Menurunkan berat badan

Jika Anda ingin menurunkan berat badan, chestnut bisa menjadi makanan yang tepat untuk dikonsumsi. Hal ini karena serat yang terkandung pada chestnut dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Kandungan tersebut juga mampu menghambat waktu yang dibutuhkan makanan untuk dikosongkan dari lambung ke usus.  

Sebuah penelitian pun menunjukkan bahwa asupan serat yang tinggi dapat menurunkan hormon pemicu nafsu makan sekaligus menekan hormon rasa lapar. Oleh karena itu, tidak heran bila chestnut dapat dimasukkan dalam menu makanan diet

5. Mencegah sembelit

Selain menurunkan berat badan, serat yang terkandung pada chestnut mampu mengatasi masalah pencernaan, seperti sembelit. Kandungan tersebut mampu meningkatkan massa tinja dan melunakkan tinja agar lebih mudah dikeluarkan. 

Tidak hanya itu, serat dalam chestnut juga efektif untuk menyerap air dan mengeraskan tinja, sehingga kesehatan usus Anda akan tetap terjaga. 

6. Meningkatkan kesehatan tulang

Manfaat chestnut yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kesehatan dan kepadatan tulang. Manfaat ini diperoleh berkat senyawa tembaga yang berperan dalam meningkatkan penyerapan zat besi guna membantu pertumbuhan serta perkembangan tulang. 

Selain tembaga, magnesium dalam chestnut juga turut andil dalam meningkatkan kepadatan mineral pada tulang. Oleh karena itu, tidak heran bila konsumsi chestnut dapat menurunkan risiko terkena penyakit osteoporosis

7. Meningkatkan kesehatan otak

Thiamin, riboflavin, dan niacin pada chestnut termasuk dalam golongan vitamin B kompleks yang bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan otak dan menenangkan suasana hati. Bahkan, kandungan tersebut mampu mencegah penyakit parkinson.

Oleh karena itu, asupan vitamin B kompleks pada tubuh diperlukan untuk menjaga kesehatan otak.

8. Meningkatkan kualitas sperma 

Pada pengobatan tradisional Tiongkok, chestnut sering kali digunakan untuk meningkatkan kualitas sperma pada pria. Hal ini berkat kandungan utamanya berupa polisakarida chestnut. 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kandungan tersebut mampu meningkatkan kualitas sperma dan pembentukan hormon androgen, sehingga berpengaruh baik terhadap kesuburan.

Cara Mengolah Chestnut

Cara paling mudah untuk mengolah chestnut adalah dengan merebus atau memanggangnya. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:

  • Cuci chestnut dengan air bersih.
  • Gunakan pisau untuk membelah atau membuat sayatan pada salah satu sisi kulit chestnut. Ini dilakukan agar chestnut tidak meledak pada suhu panas.
  • Rebus chestnut selama beberapa menit sampai chestnut matang. Selain itu, Anda juga bisa memanggang chestnut dalam oven bersuhu 218°C selama 15–20 menit atau sampai matang.
  • Kupas kulit chesnut. Chesnut pun siap dihidangkan.

Selain dikonsumsi begitu saja, chestnut juga dapat dijadikan campuran dalam salad, sup, dan kue.

Chestnut mentah mengandung senyawa tanin yang cukup tinggi, sehingga dapat menyebabkan masalah pencernaan atau komplikasi pada orang yang sensitif terhadap kandungan tersebut. 

Bila Anda ingin memperoleh manfaat chestnut untuk kesehatan tetapi memiliki riwayat alergi atau sedang menjalani pengobatan dari dokter, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.

Konsultasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter dapat memastikan jumlah dan cara aman mengonsumsi chestnut sesuai kondisi Anda.