Anak sehat tentu menjadi impian bagi setiap orang tua. Definisi sehat tidak hanya dilihat dari aspek fisik saja, melainkan juga dari aspek rohani atau mental. Untuk memastikan kondisi anak sehat dan baik, orang tua perlu mengenal ciri-ciri anak sehat secara jasmani dan rohani.
Beragam cara dilakukan orang tua untuk membuat buah hatinya menjadi anak sehat. Mulai dari membawa anak untuk check-up kesehatan rutin ke dokter anak, melengkapi imunisasi, dan memberikan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Agar masalah kesehatan dan tumbuh kembang Si Kecil dapat dideteksi secepat mungkin, orang tua perlu mengetahui ciri-ciri anak sehat dari segi fisik dan mental.
Ciri-Ciri Anak Sehat secara Jasmani
Anak sehat secara jasmani berarti anak berada dalam keadaan fisik yang prima dengan pertumbuhan yang baik. Ciri-ciri anak sehat secara jasmani di antaranya:
1. Aktif melakukan kegiatan fisik
Aktivitas fisik merupakan kegiatan apa pun yang membuat anak menggerakkan tubuhnya. Contoh aktivitas fisik adalah bermain dan berolahraga, seperti berjalan, berlari, berenang, atau bersepeda.
Anak-anak yang rutin melakukan kegiatan fisik akan cenderung lebih percaya diri, mudah berkonsentrasi di sekolah, mudah berbaur dengan teman, mau berbagi dan bekerja sama, serta tidur lebih nyenyak.
Tak hanya itu, aktivitas fisik juga dapat memperkuat tulang, otot, jantung, dan paru-paru anak, serta mencegah obesitas maupun menderita diabetes dikemudian hari.
2. Pertumbuhan yang baik
Setiap anak memiliki laju tumbuh kembang yang unik atau berbeda. Meski demikian, penambahan tinggi dan berat badan yang normal pada anak akan meningkat secara proporsional.
Pertumbuhan pesat biasanya akan terjadi saat pubertas, yaitu usia 8–13 tahun pada anak perempuan dan 10–15 tahun pada anak laki-laki. Normal atau tidaknya pertumbuhan anak sehat dapat diketahui melalui grafik pertumbuhan yang diperiksa oleh dokter saat anak melakukan kontrol rutin kesehatan.
3. Tampilan fisik yang sehat
Tampilan fisik pada anak sehat bisa berupa kulit tampak sehat, tidak terlalu kering, berbentol, atau korengan. Rambut juga tidak rontok, kulit kepala tidak berkutu, serta kuku dalam keadaan bersih dan tidak mudah patah.
Selain itu, anak sehat juga memiliki lidah berwarna pink, mulut tidak berbau, dan gigi tidak berkarang maupun tidak berlubang.
Ciri-Ciri Anak Sehat secara Rohani
Kesehatan jasmani anak memang penting, tapi jangan abaikan kesehatan rohaninya. Kesehatan rohani atau kesehatan mental berkaitan dengan sikap, kepribadian, perkembangan, kemampuan akademik, caranya memandang diri sendiri dan lingkungan, hingga kemampuannya menghadapi stres dan tantangan.
Ciri-ciri anak sehat secara rohani di antaranya:
1. Emosi stabil
Anak sehat secara mental akan menunjukkan perilaku yang baik dan sopan. Anak tidak menunjukkan tantrum atau bersikap agresif terus-menerus. Emosinya cenderung stabil, jarang terlihat sedih, serta tidak menarik diri secara tiba-tiba.
2. Ceria dan percaya diri
Anak sehat bersikap ceria dan menikmati hidup. Selain itu, anak sehat juga merasa percaya diri dan tidak memiliki kekhawatiran atau kecemasan berlebihan terhadap tampilan fisik atau pola makannya.
3. Mudah bergaul
Anak dapat bersikap mandiri dan tidak bergantung pada orang tua. Sehingga ketika dihadapkan pada permasalahan dalam pergaulan maupun kehidupan sosial, dia tidak memiliki kecenderungan menghindar. Anak mudah berbaur dan bergaul dengan anak-anak lainnya di sekolah maupun lingkungan sekitar rumah.
4. Mudah belajar
Anak sehat tidak mengalami kesulitan berkonsentrasi, sehingga mudah mengikuti pelajaran di sekolah, serta berminat mencoba hal-hal baru.
5. Cukup istirahat
Anak sehat dapat tidur nyenyak dan cukup setiap harinya. Mereka tidak mengalami gangguan tidur, baik itu sulit tidur atau tidur dalam durasi lama. Idealnya, anak balita membutuhkan waktu tidur selama 10–13 jam. Sedangkan anak usia sekolah membutuhkan tidur selama 9–11 jam setiap malam.
Jika Anda mendapati perubahan fisik pada anak yang menyangkut kesehatan tubuhnya, konsultasikan kondisi anak dengan dokter. Begitu pula bila menemukan perubahan mood atau sikap anak yang berlangsung selama berminggu-minggu.
Jika Anda merasa butuh bantuan atau tidak mampu menangani masalah yang dihadapinya, berkonsultasilah ke psikolog atau dokter, untuk mendapatkan solusi yang tepat.