Paru-paru basah adalah kondisi yang terjadi akibat peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru. Umumnya, kondisi tersebut bisa terjadi karena terdapat infeksi, baik infeksi bakteri, virus, maupun jamur, pada paru-paru.
Paru-paru basah sebenarnya adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya peradangan pada paru-paru, yang menyebabkan terbentuknya timbunan cairan di jaringan paru.
Kondisi ini bisa menggambarkan beberapa penyakit, seperti pneumonia akibat infeksi bakteri atau virus (termasuk infeksi virus Corona atau COVID-19), karena kantung udara di paru-paru dipenuhi oleh cairan atau nanah.
Penyakit ini bisa berakibat serius jika diderita oleh bayi, anak kecil, lansia, dan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
Gejala Paru-Paru Basah
Penyakit paru-paru basah dapat dikenali dari berbagai gejala umum, antara lain:
- Batuk kering atau batuk yang disertai dahak berwarna kuning, cokelat, hijau, atau kemerahan (batuk darah)
- Nyeri dada yang bertambah parah ketika batuk
- Napas berat atau terasa sesak, bahkan ketika sedang istirahat
- Demam, menggigil, dan sering berkeringat
- Hilang nafsu makan
- Kelelahan atau tidak berenergi
- Mual, muntah, atau diare
- Jantung berdebar
Selain gejala umum, ada pula gejala tambahan paru-paru basah yang muncul sesuai usia penderitanya, yaitu:
- Pada bayi, gejala batuk mungkin tidak terlalu jelas. Gejala yang dapat muncul biasanya adalah bayi menjadi rewel dan sulit makan atau minum.
- Pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun, napas bisa menjadi cepat dan berbunyi (mengi).
- Pada orang dewasa, gejaa tambahannya bisa berupa linglung, mengantuk, bahkan koma.
Penyebab Paru-Paru Basah
Ada beragam hal yang dapat menginfeksi paru-paru sehingga menyebabkan seseorang menderita paru-paru basah, yaitu:
1. Infeksi bakteri
Bakteri penyebab paru-paru basah yang paling umum adalah Streptococcus pneumoniae. Selain itu, ada pula bakteri Legionella pneumophila, Mycoplasma pneumoniae, Staphylococcus aureus, dan Haemophilus influenzae.
Paru-paru basah ini bisa disebabkan oleh penularan kuman dari orang lain atau akibat pengggunaan alat ventilator dalam jangka panjang.
2. Infeksi virus
Infeksi virus yang menimbulkan penyakit flu, bronkitis, dan bronkiolitis merupakan penyebab umum paru-paru basah pada balita. Paru-paru basah jenis ini biasanya lebih ringan dan dapat sembuh sendiri dalam 1–3 minggu tanpa pengobatan. Namun, pada beberapa kasus, paru-paru basah juga bisa menjadi semakin berat.
3. Infeksi jamur
Paru-paru basah karena infeksi jamur lebih banyak terjadi pada orang yang memiliki masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi juga dapat terjadi setelah jamur dari tanah atau kotoran burung terhirup.
Beberapa contoh jamur yang dapat menyebabkan paru-paru basah adalah Pneumocystis jirovecii, Cryptococcus, dan Histoplasmosis.
Selain infeksi, paru-paru basah juga dapat terjadi akibat hal lain, misalnya pneumonia aspirasi yang terjadi akibat masuknya benda asing, seperti cairan lambung, air liur, makanan, atau minuman, ke dalam saluran napas dan menimbulkan gangguan pada paru-paru. Pada kasus tertentu, paru-paru basah juga bisa muncul akibat efusi pleura.
Cara Mencegah Paru-Paru Basah
Pencegahan paru-paru basah sebenarnya tidak sulit, yakni dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:
- Lakukan vaksinasi pneumonia (vaksin PCV) dan influenza.
- Hindari merokok.
- Kurangi konsumsi minuman beralkohol.
- Cuci tangan secara rutin. Ini berguna untuk menghindari penularan kuman dari orang lain atau dari benda yang terkontaminasi kuman.
- Jaga kebersihan lingkungan, misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan rumah secara rutin.
- Tutup mulut dan hidung dengan sapu tangan ketika bersin.
- Gunakan masker, terlebih jika terdapat polusi udara atau orang yang sedang batuk pilek, di sekitar rumah atau kantor.
Paru-paru basah adalah masalah kesehatan yang perlu mendapat pemeriksaan dan penanganan dari dokter spesialis paru. Jika tidak ditangani, kondisi ini berpotensi menjadi semakin berat dan merusak paru-paru.
Pengobatan paru-paru basah disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebabnya. Misalnya jika paru-paru basah disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Untuk paru-paru basah yang sangat berat hingga menyebabkan gagal napas, penanganannya membutuhkan alat bantu napas dan perawatan intensif di ICU.