Ciri masa subur dapat dikenali dari beberapa tanda dan gejala yang kerap muncul atau melalui alat tes khusus. Bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan atau justru menunda kehamilan, ciri masa subur penting diketahui guna menentukan waktu yang tepat untuk berhubungan seks.
Masa subur wanita adalah masa ketika indung telur (ovarium) melepaskan sel telur yang siap dibuahi oleh sperma. Selain untuk merencanakan atau mempersiapkan kehamilan, mengenali ciri masa subur juga dapat dimanfaatkan untuk memahami siklus menstruasi dan memperhatikan ada tidaknya gangguan kesuburan.
Ketahui Beragam Ciri Masa Subur
Ciri masa subur pada setiap wanita berbeda-beda. Sebagian wanita bahkan tidak merasakan ciri-ciri tersebut.
Waktu masa subur juga berbeda-beda pada setiap wanita. Ada yang mengalami masa subur tepat di tanggal tertentu, ada juga yang mengalami perubahan tanggal masa subur setiap bulannya.
Wanita usia produktif umumnya memiliki siklus haid sekitar 28–32 hari dengan masa subur sekitar 12–16 hari sebelum masa haid berikutnya. Berikut ini adalah ciri-ciri masa subur yang dapat Anda perhatikan:
1. Perubahan suhu basal tubuh
Suhu basal tubuh adalah suhu saat tubuh istirahat atau suhu paling rendah dalam satu hari. Suhu basal tubuh biasanya diukur saat baru bangun tidur.
Umumnya, suhu basal tubuh akan konsisten pada awal siklus menstruasi. Namun, saat mendekati masa subur atau ovulasi, suhu tubuh mungkin akan sedikit menurun, kemudian meningkat saat ovulasi. Perubahan ini terjadi karena hormon estrogen yang meningkat saat ovulasi.
Suhu tubuh basal sebelum ovulasi berkisar antara 36,1–36,4ºC. Peningkatan suhu basal tubuh pada ovulasi biasanya sekitar 0,4–1 derajat atau antara 36,4–37ºC.
2. Perubahan cairan serviks
Tekstur atau kekentalan cairan serviks pada setiap wanita bisa saja berbeda-beda, tetapi cairan serviks pada masa subur umumnya akan lebih lengket dan berwarna bening keputihan menyerupai putih telur.
Saat ovulasi, jumlah cairan serviks juga akan lebih banyak daripada biasanya. Perubahan pada cairan serviks ini memudahkan sperma untuk menuju rahim.
3. Perubahan pada serviks
Serviks biasanya mengalami banyak perubahan pada masa subur, seperti lebih lembut, basah, dan terbuka. Anda bisa merasakan perubahan ini dengan memasukkan jari telunjuk yang bersih ke dalam vagina untuk memeriksa serviks.
4. Nyeri payudara
Ada juga beberapa gejala fisik yang bisa dirasakan wanita ketika dalam masa subur, salah satunya adalah nyeri payudara. Ciri masa subur ini merupakan dampak dari perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh sebelum dan sesudah masa ovulasi.
5. Peningkatan libido
Peningkatan libido atau hasrat seksual kerap dialami oleh wanita yang sedang dalam masa ovulasi. Meski demikian, hal ini memang sulit jika hanya dijadikan satu-satunya ukuran, mengingat peningkatan hasrat seksual juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti suasana hati yang ceria.
Cara Lain Memprediksi Masa Subur
Selain beberapa cara di atas, ada cara lain yang dapat dilakukan untuk memprediksi masa subur Anda, seperti:
Catat jadwal menstruasi
Anda dapat mencatat kapan menstruasi dimulai dan berakhir selama beberapa bulan. Jika Anda memiliki siklus menstruasi yang normal dan teratur, Anda akan mengalami ovulasi sekitar 14 hari sebelum menstruasi selanjutnya. Anda juga bisa memastikannya dari ciri masa subur yang dirasakan saat itu.
Alat prediksi kesuburan
Alat prediksi kesuburan dapat mengukur tingkat luteinizing hormone (LH) dalam urine Anda. Umumnya, wanita akan mengalami ovulasi sekitar 10–12 jam setelah hormon luteinizing meningkat.
Peningkatan hormon LH biasanya terjadi 14–15 hari setelah menstruasi, jika siklus menstruasi Anda 28 hari. Alat prediksi kesuburan juga mampu mendeteksi hari paling subur selama masa subur.
Ciri masa subur yang muncul dan Anda alami dapat menjadi petunjuk untuk mengenali masa subur, baik bagi Anda yang tengah merencanakan kehamilan maupun sebaliknya.
Namun, jika Anda kesulitan menentukan ciri masa subur, misalnya karena haid sering tidak teratur atau memiliki kondisi medis tertentu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.