Clay mask adalah masker wajah yang terbuat dari tanah liat. Penggunaan clay mask yang rutin dapat mengontrol minyak berlebih di wajah sekaligus membersihkan kotoran dan sel-sel kulit mati di dalam pori-pori. Masker ini perlu digunakan dengan tepat agar tidak membuat kulit menjadi kering.
Clay mask bisa terbuat dari beberapa jenis tanah liat, tetapi yang paling umum adalah kaolin, bentonite, dan tanah liat hijau. Clay mask biasanya dijadikan sebagai salah satu produk eksfoliasi yang dapat membersihkan sekaligus menghaluskan kulit wajah. Hasilnya, wajah menjadi sehat, bebas jerawat dan komedo, serta lebih cerah alami.
Clay mask cocok digunakan untuk pemilik kulit berminyak dan berjerawat. Untuk mendapatkan manfaat clay mask yang maksimal, gunakanlah masker ini maksimal 2 kali dalam seminggu secara rutin. Pemilik kulit kering sebenarnya juga bisa menggunakan clay mask, tetapi cukup 1 kali seminggu.
Clay Mask dan Manfaatnya bagi Kulit Wajah
Clay mask menjadi salah satu produk eksfoliator yang sejak lama dijadikan andalan untuk membersihkan wajah dengan ekstra. Tanah liat yang digunakan dalam clay mask pada dasarnya mengandung komposisi utama mineral yang memiliki sifat penyerapan yang kuat.
Berikut ini adalah berbagai manfaat clay mask untuk kulit wajah:
1. Mengangkat kotoran dan sel-sel kulit mati
Penggunaan clay mask dapat mengangkat kotoran, sel-sel kulit mati, serta bakteri yang menumpuk dan menyumbat pori-pori kulit wajah. Nantinya, penumpukan kotoran tersebut akan “ditarik” ke dalam masker dan dibersihkan dari wajah setelah masker dibilas.
Tanah liat jenis bentonite dalam clay mask memiliki efek yang paling optimal dalam menarik kotoran, sel-sel kulit mati, dan bakteri di dalam pori-pori. Jenis tanah liat ini paling cocok digunakan oleh orang yang kulitnya sangat berminyak.
2. Menyerap minyak berlebih
Clay mask juga dapat menyerap kelebihan minyak di pori-pori sehingga kulit menjadi lebih bersih dan terawat. Tanah liat yang digunakan sebagai bahan clay mask biasanya bersifat basa. Artinya, masker ini bisa melawan keasaman di kulit dan menghilangkan sebagian minyak yang menyumbat pori-pori.
Jenis tanah liat yang paling baik dalam menyerap minyak dan mampu membersihkan pori-pori kulit secara mendalam adalah tanah liat hijau dan bentonite.
3. Mencegah munculnya jerawat
Jerawat umumnya disebabkan oleh penumpukan kotoran, sel-sel kulit mati, bakteri, dan minyak berlebih yang menyumbat pori-pori. Seperti yang telah dijelaskan, penggunaan clay mask secara rutin dapat menjaga pori-pori tetap bersih dan mencegah munculnya jerawat di wajah.
Namun, jerawat terkadang bisa muncul karena penyebab lain, misalnya perubahan hormon, stres, kurang tidur, konsumsi makanan tertentu, dan merokok. Oleh karena itu, selain merawat dan melakukan eksfoliasi wajah dengan tepat, terapkanlah gaya hidup yang sehat sehari-hari agar wajah terbebas dari jerawat.
4. Membersihkan komedo
Selain jerawat, komedo juga merupakan salah satu masalah kulit yang umum dialami oleh banyak orang, baik wanita maupun pria. Dengan membuka pori-pori kulit, kandungan mineral yang tinggi pada clay mask mampu “mengikat” komedo di kulit dan membiarkannya terserap ke dalam masker.
Beberapa produk clay mask juga dilengkapi dengan sulfur. Bahan ini berfungsi untuk memecah sel-sel kulit mati pembentuk komedo di kulit.
5. Memperbaiki tekstur kulit yang kasar
Rutin menggunakan clay mask 2 kali seminggu juga dapat memperbaiki tekstur kulit yang kasar, misalnya karena bruntusan. Setelah clay mask dibilas, kulit bahkan bisa langsung terasa lebih halus dan bersih.
Menurut sebuah penelitian, masker tanah liat yang mengeras di kulit akan membentuk lapisan yang dapat meningkatkan kehalusan dan kelembapan kulit. Ini diduga karena kandungan mineral yang tinggi pada bahan dasar tanah liat di dalam clay mask.
Tips Menggunakan Clay Mask
Clay mask memang memberikan banyak manfaat sebagai eksfoliator kulit. Namun, tetap gunakanlah clay mask secukupnya, yaitu 1–2 kali seminggu. Penggunaan clay mask berlebihan justru bisa menyebabkan kulit mengalami over-exfoliation serta membuatnya terkelupas dan menjadi sangat kering.
Selain itu, setiap jenis tanah liat memiliki komposisi mineral yang berbeda-beda. Jika Anda memiliki kulit sensitif, sebelum mencoba produk clay mask di seluruh kulit wajah, sebaiknya oleskanlah terlebih dahulu ke sebagian kecil kulit untuk memastikan ada atau tidaknya reaksi alergi atau iritasi.
Beberapa orang dengan kulit sensitif mungkin tidak cocok dengan jenis clay mask tertentu. Nah, clay mask yang mengandung tanah liat ringan, seperti kaolin, biasanya lebih cocok bagi pemilik kulit sensitif.
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam menggunakan clay mask yang tepat:
- Cuci muka dengan pembersih wajah yang ringan dan keringkan.
- Oleskan clay mask tipis-tipis ke seluruh wajah dan leher, tetapi hindari area mata, lubang hidung, dan mulut.
- Diamkan selama sekitar 15 menit hingga masker mengeras dan mengencang di kulit wajah. Ini tandanya masker telah berfungsi dengan baik.
- Bilas wajah dengan air hangat untuk membersihkan masker atau tepuk-tepuk wajah dengan lembut menggunakan waslap basah.
Ada banyak produk clay mask yang dijual di pasaran. Pilihlah produk yang telah terdaftar di BPOM dan periksa kembali komposisi di dalamnya. Beberapa produk clay mask bisa mengandung tambahan zat lain yang dapat memicu iritasi, seperti asam glikolat.
Jika Anda mengalami efek samping setelah menggunakan clay mask, seperti gatal, kemerahan, muncul ruam, atau kulit terasa sangat kering, sebaiknya hentikan penggunaan dan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.