Clindamycin topikal adalah obat oles untuk mengatasi jerawat. Obat antibiotik ini bisa berbentuk gel, krim, atau cairan obat luar. Dalam penanganan jerawat, clindamycin topikal bisa digunakan bersama dengan obat jerawat lain.

Clindamycin topikal tergolong sebagai obat antibiotik yang bekerja membunuh Propionibacterium.acnes serta mengempiskan jerawat yang meradang. P.acnes adalah bakteri yang secara alami terdapat pada kulit. Namun, bakteri ini bisa tumbuh banyak dan menyumbat pori-pori kulit sehingga menimbulkan peradangan berupa jerawat.

ClindamycinTopikal - Alodokter

Clindamycin topikal dapat ditemukan dalam sediaan tunggal maupun kombinasi dengan obat jerawat lain, seperti benzoyl peroxide dan retinoid topikal.

Merek dagang clindamycin topikal: Calinda, Cindala, Clanicin, Clinium, Clidacore, Clinacin, Clinidac, Clindion, Clin-Acne, Clinica, Clidacore-T, Corrce-CP, Dermotin, Esteklin, Medi-Klin, Medi-Klin TR, Tidact, Treclin

Apa Itu Clindamycin Topikal

Golongan Obat resep
Kategori Antibiotik turunan dari lincomycin
Manfaat Mengobati jerawat
Digunakan oleh Dewasa dan remaja usia ≥12 tahun
Clindamycin topikal untuk ibu hamil Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunakan obat jerawat ini.
Clindamycin topikal untuk ibu menyusui Clindamycin topikal aman digunakan oleh ibu menyusui.
Jangan menggunakan obat ini pada area payudara. Jika Anda memakainya di area tersebut, pastikan payudara sudah dibersihkan sebelum menyusui bayi.
Bentuk obat Krim, gel, cairan obat luar

Peringatan Sebelum Menggunakan Clindamycin Topikal

Meski hanya di kulit, penggunaan antibiotik oles seperti clindamycin topikal tetap tidak boleh sembarangan. Pemakaian antibiotik topikal yang tidak sesuai aturan pakai dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi antibiotik.

Berikut adalah hal penting lain yang perlu diperhatikan sebelum mengobati jerawat dengan clindamycin topikal:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Clindamycin topikal tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini atau lincomycin.
  • Beri tahu dokter jika Anda menderita radang usus, kolitis ulseratif, atau diare yang berhubungan dengan penggunaan antibiotik. Clindamycin topikal tidak dianjurkan untuk orang yang mengalami kondisi tersebut.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda memiliki tipe kulit sensitif atau masalah kulit tertentu, seperti eksim.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan clindamycin topikal jika direncanakan untuk menjalani operasi. Penggunaan obat jerawat ini mungkin perlu dihentikan sementara waktu sebelum operasi.
  • Jangan menggunakan clindamycin topikal pada kulit yang mengalami iritasi, sunburn, atau luka, termasuk luka terbuka dan luka bakar, tanpa persetujuan dokter.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan clindamycin topikal jika Anda sedang menggunakan obat lain, terutama yang dioleskan di area yang sama.
  • Jangan menggunakan obat oles lain pada area kulit yang sedang diobati dengan clindamycin topikal, kecuali jika disarankan oleh dokter.
  • Tanyakan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan clindamycin topikal jika Anda sedang hamil atau dalam masa menyusui.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah memakai clindamycin, baik krim, gel, maupun cairan obat luar.

Dosis dan Aturan Pakai Clindamycin Topikal

Untuk mengobati jerawat, oleskan clindamycin topikal secara merata pada area kulit yang berjerawat, 1–2 kali sehari, atau sesuai petunjuk dokter. Efek pengobatan perlu ditinjau setelah 6–8 minggu pemakaian clindamycin topikal.

Cara Menggunakan Clindamycin Topikal dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi pada kemasan sebelum menggunakan krim, cairan, atau gel clindamycin. Jangan mengoleskan obat ini terlalu banyak atau terlalu sering, tetapi secukupnya sesuai arahan dokter.

Berikut adalah cara menggunakan clindamycin topikal dengan benar:

  • Cuci tangan dan bersihkan area kulit yang akan diobati dengan sabun sebelum menggunakan clindamycin topikal.
  • Keringkan bagian kulit yang akan diolesi clindamycin topikal sampai kulit benar-benar kering.
  • Oleskan clindamycin gel atau krim secara merata pada area kulit yang perlu diobati.
  • Jika Anda memakai clindamycin cair, kocok botol kemasan sebelum obat digunakan. Gunakan kapas wajah untuk mengoleskan clindamycin cair ke area wajah yang berjerawat, lalu buang kapas tersebut setelah digunakan.
  • Jangan sampai obat ini mengenai mata, hidung, atau bagian dalam mulut. Jika terkena obat, segera bersihkan area tersebut dengan air mengalir. Obat oles yang mengandung clindamycin hanya untuk digunakan di kulit.
  • Cuci tangan sampai bersih setelah mengoleskan clindamycin topikal.
  • Gunakan clindamycin topikal secara rutin sesuai instruksi dokter. Jika lupa, tidak perlu mengoleskan lebih banyak obat pada waktu pemakaian berikutnya.
  • Simpan clindamycin topikal di tempat bersuhu ruangan. Jangan menyimpannya di tempat yang panas dan lembap, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Hasil pemakaian clindamycin topikal untuk mengatasi jerawat biasanya dapat terlihat setelah 6–8 minggu. Oleh karena itu, jangan menghentikan pengobatan kurang dari waktu tersebut.

Interaksi Clindamycin Topikal dengan Obat Lain

Jika digunakan bersama erythromycin, efektivitas clindamycin topikal bisa berkurang. Oleh sebab itu, hindari penggunaan kedua obat tersebut dalam waktu yang berdekatan atau bersamaan. Selain itu, jangan mengoleskan clindamycin topikal bersama produk perawatan kulit atau obat oles lain, kecuali jika diperbolehkan dokter.

Efek Samping dan Bahaya Clindamycin Topikal

Pemakaian clindamycin topikal bisa menimbulkan efek samping berupa gatal, kemerahan, dan perih di area kulit yang diolesi obat; kulit kering atau malah berminyak; atau kulit terkelupas. Hubungi dokter jika efek samping tersebut tidak membaik atau makin parah.

Hentikan pemakaian clindamycin topikal dan segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat yang parah, seperti muncul ruam dan bentol di sekujur tubuh, gatal-gatal, kulit bengkak, atau sesak napas.