Clotrimazole vaginal adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur di vagina. Obat ini dapat dipakai langsung pada vagina sehingga bisa melawan infeksi dengan lebih efektif.
Clotrimazole merupakan obat antijamur yang bekerja dengan merusak dinding sel jamur. Cara kerja ini akan menghambat pertumbuhan dan membunuh jamur penyebab infeksi. Clotrimazole vaginal dapat digunakan untuk mengatasi candidiasis vagina.
Obat ini dapat mengatasi keluhan keputihan serta rasa gatal, panas, maupun nyeri akibat infeksi jamur candida pada vagina. Clotrimazol vaginal yang tersedia di Indonesia berbentuk tablet vagina. Obat ini hanya boleh digunakan sesuai dengan anjuran dokter.
Merek dagang clotrimazole vaginal: Canesten SD
Apa Itu Clotrimazole Vaginal
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antijamur |
Manfaat | Mengatasi infeksi jamur candida di vagina |
Digunakan oleh | Dewasa |
Clotrimazole vaginal untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Jika Anda sedang hamil, sebaiknya tetap konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini | |
Belum diketahui apakah clotrimazole vaginal terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter. | |
Bentuk obat | Tablet vagina |
Peringatan Sebelum Menggunakan Clotrimazole Vaginal
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan clotrimazole vaginal, yaitu:
- Jangan menggunakan clotrimazole jika Anda alergi terhadap obat ini. Beri tahu dokter riwayat alergi yang Anda miliki.
- Beri tahu dokter jika keputihan yang Anda alami berbau tidak sedap, berdarah, atau disertai dengan luka di vagina.
- Beri tahu dokter jika keluhan di vagina disertai dengan demam, nyeri perut bawah, sulit maupun nyeri saat buang air kecil, mual, atau diare.
- Beri tahu dokter jika Anda sudah mengalami infeksi vagina lebih dari 2 kali dalam 6 bulan terakhir.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita diabetes, gangguan sistem imun, atau pernah terkena penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
- Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius.
Dosis dan Aturan Pakai Clotrimazole Vaginal
Berikut ini adalah dosis clotrimazole bentuk tablet vagina untuk mengatasi candidiasis vagina:
- Dewasa dan remaja usia >16 tahun: 500 mg 1 kali sehari, sebagai dosis tunggal (hanya 1 kali), sebaiknya saat sedang tidak menstruasi.
Cara Menggunakan Clotrimazole Vaginal dengan Benar
Selalu ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang terdapat pada kemasan obat sebelum menggunakan clotrimazole vaginal.
Clotrimazole tablet vagina digunakan pada malam hari sebelum tidur. Pastikan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakannya. Untuk menggunakan obat ini, posisikan tubuh dalam posisi telentang dengan kedua kaki membuka dan lutut menekuk.
Masukkan clotrimazole ke dalam vagina menggunakan tangan atau aplikator khusus sedalam mungkin. Lakukan secara perlahan agar Anda tetap merasa nyaman dan tidak merasa nyeri saat memasukkan obat. Setelah obat masuk, tetaplah berbaring supaya obat tetap berada di dalam vagina dan tidak terjatuh.
Jika dalam 3 hari setelah penggunaan obat Anda masih mengalami keputihan, konsultasikan kondisi Anda ke dokter. Clotrimazole vaginal cukup digunakan sekali saja. Namun, dokter mungkin akan meminta Anda untuk mengulang pemakaian jika infeksi belum benar-benar tuntas.
Selain dengan menggunakan obat, Anda juga perlu menjaga kebersihan organ intim serta menghindari penggunaan celana atau pakaian dalam yang ketat dan mudah lembap. Anda juga disarankan untuk tidak berhubungan intim selama masih mengalami keputihan.
Clotrimazole vaginal juga diketahui dapat merusak kondom dan menurunkan efektivitasnya untuk mencegah kehamilan. Jika Anda ingin menunda kehamilan, hindari penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi hingga 5 hari setelah menggunakan clotrimazole.
Simpan clotrimazole vaginal di tempat yang kering, bersuhu ruangan, dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Clotrimazole Vaginal dengan Obat Lain
Penggunaan clotrimazol vaginal dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping tacrolimus atau sirolimus yang diminum. Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obat tersebut sebelum menggunakan clotrimazole vaginal.
Agar tidak terjadi efek interaksi antarobat lain yang tidak diinginkan, selalu beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
Efek Samping dan Bahaya Clotrimazole Vaginal
Ada beberapa efek samping yang bisa muncul setelah menggunakan clotrimazole vaginal, yaitu:
- Kulit di organ intim terkelupas
- Vagina terasa terbakar, nyeri, atau gatal
- Sedikit darah keluar dari vagina
- Vagina kemerahan atau bengkak
Periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru makin parah. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Ruam kulit atau biduran
- Sakit perut
- Demam atau menggigil
- Mual dan muntah
- Keputihan yang berbau amis atau busuk