Cohistan adalah obat batuk sirup yang bermanfaat untuk mengatasi batuk berdahak akibat infeksi saluran pernapasan, seperti batuk pilek atau bronkitis. Cohistan juga bisa digunakan untuk meringankan batuk karena alergi. 

Dalam satu sendok takar (5 ml) sirup Cohistan, terkandung 50 mg guaifenesin dan 1 mg chlorpheniramine. Guaifenesin merupakan ekspektoran yang dapat membuat dahak kental menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan saat batuk. Sementara itu, chlorpheniramine adalah antihistamin yang dapat memblokir senyawa pemicu batuk.

Cohistan

Apa Itu Cohistan

Bahan aktif Guaifenesin dan chlorpheniramine
Golongan Obat bebas terbatas
Kategori Kombinasi ekspektoran dan antihistamin
Manfaat Meringankan batuk berdahak dan batuk alergi
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥2 tahun
Cohistan untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping guaifenesin terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Guaifenesin dalam obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Cohistan untuk ibu menyusui Penggunaan obat batuk berbahan aktif guaifenesin dan chlorpheniramine, seperti Cohistan, pada masa menyusui umumnya aman selama dalam dosis rendah dan jangka pendek. Namun, ibu menyusui sebaiknya tetap berdiskusi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Bentuk obat Sirup

Peringatan sebelum Mengonsumsi Cohistan

Cohistan tidak boleh digunakan secara sembarangan. Sebelum menggunakan obat ini untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak, penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut:

  • Jangan menggunakan Cohistan jika Anda alergi terhadap guaifenesin atau chlorpheniramine. Jika ragu, beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki sebelum minum obat ini.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Cohistan jika batuk yang dialami disertai dengan dahak yang sangat banyak atau dahak berdarah. 
  • Konsultasikan terkait penggunaan Cohistan ke dokter jika Anda memiliki gangguan pernapasan kronis, seperti emfisema, bronkitis kronis, asma, batuk perokok, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). 
  • Perhatikan komposisi Cohistan jika memiliki penyakit liver, diabetes, atau fenilketonuria. Obat batuk sirup umumnya mengandung gula, alkohol, atau aspartam, yang konsumsinya perlu dibatasi atau dihindari pada kondisi tersebut.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan Cohistan jika Anda pernah atau sedang menderita glaukoma, kejang atau epilepsi, hipertiroidisme, tukak lambung, obstruksi usus, hipertensi, pheochromocytoma, atau kesulitan buang air kecil, misalnya karena pembesaran prostat.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan Cohistan jika memiliki penyakit jantung, atau baru-baru ini mengalami serangan jantung.
  • Bicarakan terlebih dahulu dengan dokter terkait penggunaan Cohistan jika Anda sedang hamil atau sedang menyusui.
  • Berkonsultasilah ke dokter jika Anda berencana menggunakan Cohistan bersama obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat.
  • Jangan mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Cohistan. Kandungan chlorpheniramine pada obat ini dapat menyebabkan kantuk, pusing, dan penglihatan buram sementara. Pastikan Anda benar-benar prima saat melakukan kegiatan tersebut.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah minum Cohistan.

Dosis dan Aturan Pakai Cohistan

Berikut adalah dosis Cohistan untuk mengatasi batuk berdahak berdasarkan usia:

Anak usia 2–5 tahun

  • Dosis 5 ml (1 sendok takar), 3–4 kali sehari.

Anak usia 7–12 tahun

  • Dosis 7,5 ml (1½ sendok takar), 3–4 kali sehari.

Dewasa dan anak usia >12 tahun

  • Dosis 15 ml (3 sendok takar), 3–4 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Cohistan dengan Benar

Gunakan Cohistan sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat, atau ikuti anjuran dokter. Jangan mengurangi atau melebihi dosis yang dianjurkan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.

Berikut adalah panduan penggunaan Cohistan yang benar:

  • Konsumsilah Cohistan saat makan atau segera sesudah makan untuk mencegah timbulnya sakit perut.
  • Kocoklah botol Cohistan sebelum obat dikonsumsi. Gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan agar dosisnya akurat.
  • Minumlah air sesering mungkin selama mengonsumsi obat ini untuk membantu mengencerkan dahak.
  • Jika Anda lupa menggunakan Cohistan, segera konsumsi obat ini begitu teringat. Namun, bila jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
  • Hubungi dokter jika batuk belum juga reda dalam waktu 7 hari menggunakan Cohistan atau muncul demam, sakit tenggorokan yang parah, ruam, maupun sakit kepala yang tidak hilang. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter secara langsung maupun melalui chat.
  • Simpan Cohistan di tempat kering dan sejuk. Jangan menyimpan obat ini di tempat yang lembap atau panas, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan mengonsumsi Cohistan yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Obat sirop ini juga tidak boleh digunakan jika sudah lebih dari 14 hari setelah kemasan dibuka.

Interaksi Cohistan dengan Obat Lain

Kandungan chlorpheniramine di dalam Cohistan dapat menimbulkan interaksi jika digunakan secara bersamaan dengan obat lain. Dua efek interaksi yang bisa terjadi adalah:

  • Peningkatan efek kantuk dan risiko terjadinya efek samping yang berbahaya jika digunakan dengan obat antinyeri golongan opioid, obat tidur, obat penenang, atau obat antipsikotik
  • Peningkatan kadar phenytoin di dalam darah sehingga meningkatkan risiko terjadinya overdosis phenytoin

Untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi Cohistan bersama obat-obat lain.

Efek Samping dan Bahaya Cohistan

Mengingat Cohistan mengandung guaifenesin dan chlorpheniramine, efek samping yang bisa terjadi setelah minum obat batuk ini adalah:

Jika efek samping tidak membaik atau malah memberat, segeralah periksakan diri ke dokter agar penyebabnya bisa dipastikan dan diberikan penanganan yang sesuai.

Carilah pertolongan medis bila terjadi reaksi alergi obat setelah minum Cohistan, atau muncul efek samping serius berupa:

  • Linglung
  • Denyut jantung cepat atau tidak teratur (aritmia)
  • Sulit buang air kecil
  • Urine yang keluar saat berkemih makin sedikit atau tidak keluar sama sekali
  • Sesak napas
  • Tremor
  • Mudah memar atau perdarahan yang tidak jelas penyebabnya