Coital cephalgia adalah sakit kepala yang muncul ketika sebelum, selama, atau setelah melakukan aktivitas seksual. Meski terdengar tidak umum, masalah kesehatan ini jangan dianggap sepele karena dapat mengganggu momen intim bersama pasangan.

Coital cephalgia lebih sering dialami oleh pria dan bisa terjadi saat berhubungan seksual maupun masturbasi. Memuncaknya gairah seksual dianggap sebagai salah satu pemicunya. Meski begitu, sampai saat ini mekanisme terjadinya sakit kepala pada coital cephalgia masih perlu diteliti lebih lanjut.

Coital Cephalgia, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Penanganannya - Alodokter

Penyebab Coital Cephalgia

Coital cephalgia bisa disebabkan oleh berbagai jenis kegiatan seksual yang mengarah ke orgasme, serta stres yang berkaitan dengan kegiatan ini. Selain itu, coital cephalgia bisa menjadi pertanda kondisi lain, seperti:

1. Efek samping obat-obatan

Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti pil KB dan Viagra, bisa menimbulkan coital cephalgia, terutama saat orgasme. Jenis obat tersebut dan aktivitas seksual sama-sama bisa meningkatkan aliran serta tekanan darah. Peningkatan aliran dan tekanan darah inilah yang akhirnya memicu efek samping sakit kepala.

2. Gangguan pembuluh darah di otak

Coital cephalgia bisa disebabkan oleh berbagai gangguan pembuluh darah di otak. Pada kondisi ini, pembuluh darah akan menyempit, sehingga otak akan kekurangan asupan oksigen. Kurangnya kebutuhan oksigen inilah yang memicu sakit kepala saat berhubungan seksual.

Penyakit yang dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah di otak adalah stroke, aneurisma, pendarahan otak atau sumsum tulang belakang, penyempitan arteri pada otak, diseksi aorta, dan penyakit jantung koroner.

3. Tumor otak

Meski jarang terjadi, bukan tidak mungkin tumor pada otak bisa menimbulkan coital cephalgia. Terlebih lagi jika sakit kepala yang muncul masih terasa saat tidur dan rasa nyerinya semakin parah saat bangun tidur. Pada kondisi ini, tumor yang tumbuh akan menekan otak, sehingga memicu nyeri dan sakit kepala saat berhubungan seksual. 

Orang dengan riwayat migrain akan lebih mudah mengalami coital cephalgia. Faktor risiko ini juga dapat meningkat akibat kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, dan posisi berlutut saat berhubungan seksual. Coital cephalgia juga dapat menurun dari riwayat keluarga yang pernah mengalaminya.

Gejala Coital Cephalgia

Gejala sakit kepala pada coital cephalgia umumnya terbagi menjadi 2 macam. Kedua macam gejala ini bisa saja terjadi secara bersamaan. Berikut ini adalah gejala coital cephalgia yang bisa terjadi:

  • Sakit kepala dan leher yang muncul ketika gairah seksual mulai meningkat
  • Sakit kepala yang muncul tiba-tiba dan terasa berdenyut parah tepat sebelum atau saat orgasme

Rasa nyeri yang timbul bisa terasa ringan atau berat dan bisa dirasakan di salah satu sisi atau di seluruh bagian kepala. Coital cephalgia juga bisa terasa seperti migrain.

Sakit kepala ini akan bertahan selama beberapa jam hingga 3 hari. Pada kebanyakan kasus, coital cephalgia dapat terjadi secara berulang sampai 6 bulan lamanya. Meski demikian, beberapa orang mungkin hanya akan mengalami coital cephalgia sekali seumur hidupnya.

Penanganan Coital Cephalgia

Menangani coital cephalgia perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Pada kasus ringan, mengonsumsi obat pereda sakit kepala, seperti paracetamol atau ibuprofen, dapat membantu meredakan gejalanya. 

Pada kasus berat, apalagi jika disertai dengan gejala nyeri hebat yang berlangsung lebih dari 24 jam, leher kaku, otot lemah, lumpuh sebagian atau total, muntah, kejang, atau kehilangan kesadaran, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Dokter mungkin akan menyarankan Anda menjalani tes darah, CT scan, atau MRI untuk memastikan penyebab yang mendasari coital cephalgia. 

Sementara itu, untuk mengurangi risiko terjadinya coital cephalgia, pastikan untuk menjaga berat badan ideal dan rutin berolahraga. Anda juga disarankan untuk mengambil peran yang lebih pasif saat berhubungan seksual guna mencegah kondisi ini.

Jika coital cephalgia sudah mengganggu keintiman Anda dengan pasangan, cobalah konsultasikan hal ini ke dokter lewat Chat Bersama Dokter. Lewat konsultasi ini, dokter akan memberikan saran cara mengatasi coital cephalgia yang sesuai dengan kondisi Anda sekaligus cara meningkatkan keintiman dengan pasangan.