Beberapa hal dalam hidup memang perlu diatur. Namun, jika kamu merasa ingin sekali mengontrol banyak hal dan mulai resah jika hal-hal di sekitarmu bahkan orang lain tidak sesuai dengan keinginanmu, maka hati-hati lho, mungkin kamu sudah termasuk ke dalam control freak.
Control freak adalah istilah untuk menggambarkan seseorang yang selalu ingin mengontrol banyak hal di sekitarnya agar sesuai dengan kemauannya. Mereka juga dapat mengatur segala hal kecil yang bahkan bukan tanggung jawabnya dan bisa merasa resah hingga marah jika hal tersebut tidak sesuai dengan kemauannya.
Orang yang control freak biasanya tidak sadar dengan perilaku suka ngaturnya. Sebab, ini menjadi caranya untuk melampiaskan rasa cemasnya. Sikap ini juga dikaitkan dengan masalah psikologis yang membuat penderitanya tidak mampu mengontrol diri, seperti OCD, gangguan kecemasan, dan gangguan kepribadian.
Ciri-Ciri Control Freak
Kita bisa bertemu dengan seorang control freak di mana pun kita berada, baik itu di pekerjaan, keluarga, pertemanan, bahkan keluarga. Para korbannya kadang tidak sadar dengan perlakuan ini, karena sang pelaku melakukannya secara tersirat dan halus. Dalam berhubungan, seorang control freak juga sering kali berujung pada perilaku love bombing.
Untuk mengetahui apakah kamu atau orang di sekitarmu ada yang memiliki perilaku control freak atau tidak, kenalilah ciri-cirinya berikut ini:
1. Menuntut hal yang tidak masuk akal
Orang yang control freak akan berusaha mengatur banyak hal. Tidak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri, mereka juga suka mengatur kehidupan orang lain yang tidak ada kaitan dengan dirinya. Aturan-aturan yang dibuat juga kadang tidak masuk akal dan membuat korbannya kewalahan.
2. Menganggap dirinya selalu benar
Individu control freak merasa dirinya yang paling benar. Bukannya mengakui kelebihan orang lain, mereka justru melebih-lebihkan kekurangan orang lain agar dirinya dipandang hebat. Mereka tidak ragu untuk mengkritik atau mengoreksi orang lain dengan argumen yang tidak rasional.
Selain itu, mereka juga merasa paling tahu apa yang terbaik untuk semua orang. Jadi, pribadi control freak akan memengaruhi korbannya agar berubah sesuai keinginan mereka dengan berdalih membawa perubahan menjadi lebih baik.
3. Melakukan gaslighting
Orang yang suka mengatur identik dengan playing victim. Jika terjadi kesalahan, bukannya mengoreksi diri, mereka malah sibuk menyalahkan orang lain dan mencari pembenaran. Mereka juga tidak segan-segan mengintimidasi dan melakukan gaslighting supaya korbannya merasa bersalah.
4. Berperilaku kasar
Tak hanya mengatur sana-sini, pribadi control freak juga bisa berperilaku kasar terhadap korbannya. Mereka umumnya berbicara dengan nada tinggi, membentak, dan marah. Orang yang control freak juga bisa merasa cemburu dan kesal ketika korbannya mengabaikan dirinya.
Cara Menyikapi Orang yang Control Freak
Control freak termasuk dalam sikap yang toxic serta bentuk dari perlakuan manipulatif dan bullying. Sikap ini bisa membuat korbannya tidak memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri, merasa rendah diri, cemas, menyalahkan diri sendiri, serta berisiko menyebabkan gangguan mental, seperti depresi.
Jika kamu mendapati orang di sekitarmu melakukan control freak dan sudah merugikanmu, jangan diam saja, ya. Yuk, sikapi dengan cara berikut ini:
- Tetapkan batasan diri dan sebisa mungkin tidak terlibat dalam pertemanan dengannya. Jadi, jika dia adalah rekan kerjamu, urusanmu dengannya hanya sebatas pekerjaan saja.
- Katakan dengan sopan namun tegas jika perlakuan suka mengaturnya sudah melebihi batas.
- Tidak perlu mencoba mengubah orang yang control freak.
- Fokus pada diri sendiri dan tidak perlu ambil pusing soal sikapnya. Lakukan dengan baik apa yang menjadi tanggung jawabmu.
Selain itu, kamu juga perlu evaluasi diri, ya. Jika ciri-ciri control freak ada di dalam dirimu, coba deh mulai kelola emosimu lebih baik lagi. Belajarlah untuk menghargai orang lain karena hubungan yang sehat tercipta ketika tiap pihak bisa saling menghormati satu sama lain.
Jika kamu masih memiliki pertanyaan terkait control freak atau kesulitan untuk keluar dari lingkup hubungan yang toxic, kamu bisa berkonsultasi ke psikolog agar mendapatkan solusi terbaik.