Tidak hanya saat berhubungan intim, orgasme juga bisa dialami ketika berolahraga atau disebut juga coregasm. Kondisi ini biasanya terjadi saat melakukan gerakan olahraga tertentu, salah satunya squat. Untuk mengetahui lebih lanjut seputar coregasm, simak penjelasannya di bawah ini.
Orgasme merupakan sensasi kenikmatan yang menjadi tanda klimaks saat melakukan hubungan intim. Namun, tidak hanya melalui hubungan seks, seseorang juga bisa mencapai orgasme saat sedang berolahraga.
Coregasm biasanya terjadi saat seseorang melatih otot bagian perut dan panggul dengan gerakan tertentu. Kondisi ini dapat dialami siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada wanita.
Beragam Gerakan Penyebab Coregasm
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan seseorang mengalami orgasme saat berolahraga. Namun, pada sebagian wanita, coregasm dapat terjadi ketika otot perut dan panggul berkontraksi sehingga merangsang area rahim dan vagina dari dalam.
Sementara pada pria, coregasm juga terjadi karena kontraksi otot panggul dan perut, tetapi rangsangan terjadi di prostat. Ada beberapa gerakan olahraga yang dapat memicu coregasm, yaitu:
- Squat, untuk mengencangkan otot pinggul, bokong, dan paha
- Sit-up, untuk melatih kekuatan otot perut, panggul, dan pinggang
- Leg lifts, untuk mengencangkan otot panggul dan paha
- Pull-up dan chin-up, bila dilakukan dengan benar bisa membuat tulang belakang menekan area panggul dan perut
- Plank, untuk melatih otot perut
- Yoga, seperti chair pose dan bridge pose, bisa melatih otot panggul
Olahraga yang melibatkan gerakan memanjat, misalnya panjat tebing, juga melibatkan kontraksi otot di sekitar area intim dan menyebabkan terjadinya lebih banyak gesekan di area tersebut.
Selain berbagai gerakan di atas, olahraga lainnya seperti mengangkat beban, bersepeda, berlari, serta berjalan cepat, terutama pada jalanan yang menanjak juga bisa menyebabkan coregasm.
Cara Mencegah Coregasm
Beberapa orang mungkin menikmati coregasm dan terus bergerak aktif untuk mencapainya dengan sengaja. Namun, sebagian lainnya mungkin merasa tidak nyaman dan berusaha menghindari coregasm.
Bila Anda mengalami coregasm tetapi merasa tidak nyaman dan ingin menghindarinya, kenali lebih dulu jenis dan intensitas gerakan yang membuat Anda orgasme saat olahraga. Selanjutnya, hindari gerakan tersebut atau kurangi intensitasnya.
Sebenarnya, coregasm jarang menjadi tanda dari suatu kondisi berbahaya. Namun, jika kondisi tersebut selalu terjadi setiap olahraga, bahkan pada intensitas yang rendah, tentu akan mengganggu Anda beraktivitas.
Bila Anda merasa terlalu sering mengalami coregasm dan membuat rasa tidak nyaman, sehingga mengganggu aktivitas olahraga Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebab dan penanganannya yang tepat.