Cryosurgery merupakan teknik operasi yang dilakukan dengan menggunakan cairan khusus bersuhu rendah. Cairan ini dapat membekukan dan mematikan sel yang tidak normal, termasuk sel kanker. Tidak hanya digunakan untuk mengobati kanker, cryosurgery juga digunakan untuk mengatasi beberapa masalah pada kulit, seperti menghilangkan tato dan kutil.
Jika biasanya operasi dilakukan dengan pisau bedah, cryosurgery dilakukan dengan menggunakan cairan bersuhu sangat dingin, sekitar -160°C hingga -175°C. Cairan yang dipakai antara lain adalah nitrogen cair atau gas argon.
Salah satu cairan bersuhu rendah tersebut akan dioleskan ke jaringan yang tidak normal di tubuh, seperti tumor. Saat cairan dingin mengenai jaringan abnormal, jaringan itu akan membeku dan mati. Hasilnya, pertumbuhan sel tumor yang berpotensi menjadi kanker pun dapat dicegah.
Kondisi yang Ditangani dengan Cryosurgery
Sebelum melakukan cryosurgery, dokter akan memeriksa pasien dan memastikan terlebih dulu apakah tindakan ini sesuai dengan kondisi pasien. Selain itu, dokter juga akan mempertimbangkan perkembangan atau tingkat keparahan tumor.
Berikut ini adalah beberapa tumor ganas yang dapat ditangani dengan cryosurgery:
- Kanker tulang
- Kanker serviks
- Kanker hati
- Kanker prostat
- Kanker retina pada anak-anak (retinoblastoma)
Selain itu, beberapa penelitian juga menyatakan bahwa cryosurgery bisa dilakukan untuk mengobati jenis kanker lainnya, seperti kanker mulut, kanker payudara, kanker usus besar, kanker pankreas, dan kanker ginjal.
Tidak hanya dapat menghancurkan sel-sel tumor, cryosurgery juga bisa mengatasi permasalahan kulit, seperti kutil, flek hitam, dan solar keratosis yang menyebabkan kanker kulit.
Namun, ada beberapa kondisi yang tidak bisa ditangani dengan cryosurgery, seperti gumpalan protein cryoglobulins (cryoglobulinemia), sindrom Raynaud, multiple myeloma, dan alergi dingin. Kondisi-kondisi tersebut justru akan memburuk jika terpapar suhu dingin.
Jika cryosurgery dilakukan, pembuluh darah penderitanya akan menyempit dan aliran darah menjadi tidak lancar. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian jaringan (nekrosis).
Persiapan sebelum Cryosurgery
Sebelum melakukan cryosurgery, dokter akan memberitahu pasien hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan, serta risiko dan efek samping prosedur tersebut. Persiapan cryosurgery bisa berbeda pada setiap pasien, tergantung pada kondisi yang akan diatasi dengan prosedur ini.
Jika operasi dilakukan untuk mengatasi kondisi pada bagian luar tubuh, misalnya kutil atau kanker kulit, tidak banyak persiapan yang diperlukan. Namun, jika cryosurgery dilakukan untuk membasmi sel tumor di dalam tubuh, dokter akan meminta pasien untuk berpuasa setidaknya selama 12 jam sebelum operasi.
Pasien diharuskan untuuk menginformasikan ke dokter mengenai riwayat alergi, terutama alergi obat bius, dan obat atau suplemen apa saja yang sedang dikonsumsi.
Ketika Prosedur Cryosurgery
Karena cryosurgery dapat dilakukan di luar maupun di dalam tubuh, prosedurnya pun akan sedikit berbeda.
Bila cryosurgery dilakukan pada bagian luar tubuh, dokter akan mengoleskan obat bius (anestesi) terlebih dahulu untuk mencegah rasa sakit atau rasa tidak nyaman selama tindakan. Setelah obat bius bekerja, dokter akan mengoleskan cairan nitrogen ke kulit menggunakan kapas yang menyerupai korek kuping atau alat penyemprot khusus untuk membekukan dan membunuh sel tumor.
Sementara itu, bila cryosurgery dilakukan untuk bagian dalam tubuh, dokter akan menggunakan jarum kecil (cryoprobe) untuk mengalirkan nitrogen cair. Jarum ini akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien dan diarahkan tepat ke bagian yang abnormal.
Dokter dapat menggunakan bantuan MRI atau USG untuk memastikan lokasi jarum. Terkadang, dokter akan menggunakan beberapa cryoprobe selama tindakan berlangsung.
Cryrosurgery bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung pada kondisi tumor yang ditangani.
Hal yang Harus Diperhatikan setelah Cryosurgery
Setelah menjalani prosedur cryosurgery pasien akan akan dirawat inap, terutama bila tindakan dilakukan untuk bagian dalam tubuh. Hal ini untuk memastikan keberhasilan cryosurgery, memantau kondisi pasien, dan mencegah efek samping maupun komplikasi yang mungkin terjadi. Dokter juga akan memantau kebersihan luka jahitan dan mengganti perban agar luka operasi tidak terinfeksi.
Karena tidak memerlukan perawatan khusus, pasien yang menjalani cryosurgery pada kulit atau bagian luar tubuh umumnya boleh langsung pulang.
Efek Samping Cryosurgery
Tidak seperti tindakan operasi lainnya, efek samping yang ditimbulkan oleh cryosurgery biasanya tergolong ringan. Efek samping juga bisa berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung pada cara pasien merawat luka pascaoperasi.
Berikut ini adalah beberapa risiko dan efek samping yang dapat terjadi karena prosedur cryosurgery:
- Infeksi pada bekas luka
- Kerusakan jaringan sehat di sekitar area operasi
- Kerusakan saraf
- Perubahan warna kulit
- Kulit melepuh
- Perdarahan di luar siklus mens dan kram perut, jika cryosurgery dilakukan untuk mengatasi kanker serviks
- Jaringan parut dan pembengkakan pada kulit, jika cryosurgery dilakukan untuk mengatasi kanker kulit
- Kerusakan jaringan tulang yang sehat, jika cryosurgery dilakukan untuk mengobati kanker tulang
Sama seperti prosedur medis lain, cryosurgery juga memiliki kelebihan dan kekurangannya. Namun, secara umum, prosedur ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan teknik operasi lainnya, seperti tidak akan meninggalkan bekas luka operasi yang besar dan pemulihannya juga lebih cepat.
Namun, jika luka bekas cryosurgery menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan di bekas luka, bernanah, hingga kulit teraba lebih hangat, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.