CT scan perut digunakan untuk mendeteksi tanda infeksi, cedera, tumor, atau perdarahan dalam rongga perut. Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit dan hasilnya pun terbilang akurat. Namun, ada pula efek samping yang dapat muncul.
CT scan perut adalah pemeriksaan radiologi yang memanfaatkan sinar-X dan sistem komputer khusus untuk menghasilkan gambar organ, pembuluh darah, tulang, serta jaringan lunak dalam rongga perut.
Dokter akan merekomendasikan CT scan bila muncul dugaan adanya perdarahan dalam rongga perut, infeksi, atau tumor. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada pasien yang mengeluh nyeri perut terus-menerus meski sudah diobati dan penyebabnya belum diketahui dengan pasti.
Persiapan Sebelum CT Scan Perut Dilakukan
Agar hasil yang diperoleh akurat, ada sejumlah persiapan yang perlu dilakukan sebelum menjalani CT Scan perut. Berikut adalah persiapannya:
Berpuasa
Dokter akan menganjurkan Anda untuk berpuasa atau tidak makan lebih dulu selama 2–4 jam sebelum CT scan dilakukan. Selain berpuasa, dokter juga akan minta Anda untuk menghentikan konsumsi obat yang biasa dikonsumsi untuk sementara waktu.
Menggunakan pakaian longgar
Pihak rumah sakit biasanya sudah menyiapkan pakaian khusus yang akan Anda kenakan selama menjalani CT scan perut. Jadi, gunakan pakaian longgar atau mudah dilepas agar lebih mudah mengganti baju.
Melepaskan benda yang mengandung logam
Saat CT scan akan dilakukan, Anda diminta untuk melepaskan benda yang mengandung logam, seperti jam tangan, perhiasan, kacamata, jepit rambut, bra berkawat, gigi palsu, dan alat bantu dengar.
Bagi yang direkomendasikan untuk menjalani CT scan kontras, Anda mungkin akan diminta untuk meminum cairan kontras berisi barium, sekitar 60–90 menit sebelum pemeriksaan dilakukan. Pemberian zat kontras ini dapat membantu dokter mendapatkan gambaran pada saluran pencernaan yang lebih jelas.
Sementara itu, ada pula zat kontras yang diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah. Metode ini biasanya untuk menilai adanya gangguan di pembuluh darah dalam rongga perut yang meliputi organ maupun saluran pencernaan.
Bila dokter memberikan cairan kontras melalui suntikan, tubuh Anda mungkin akan merasa hangat, mulut terasa asin atau berlogam, mengalami sakit kepala, dan ingin berkemih.
Meski demikian, beberapa efek di atas umumnya hanya terjadi sementara dan dokter akan terus menilai kondisi tubuh pasien selama proses pemberian kontras sampai prosedur CT scan selesai.
Penting untuk memberi tahu dokter terkait kondisi kesehatan Anda sebelum CT scan perut dilakukan, terutama bila Anda punya riwayat alergi terhadap zat kontras, menderita penyakit tertentu, atau sedang hamil. Dengan memberi informasi tersebut, efek samping prosedur ini dapat lebih diminimalkan.
Prosedur CT Scan Perut
Setelah semua persiapan selesai dilakukan, Anda akan diminta untuk berbaring di atas tempat tidur yang dilengkapi dengan batal dan sabuk agar Anda dapat berbaring dengan nyaman dan berada di posisi yang tepat.
Mesin pemindai akan menimbulkan suara yang cukup bising, sehingga pemeriksa juga akan memberikan Anda earphone untuk dipakai ketika pemidaian dilakukan. Tujuannya supaya suara bising mesin pemindai dapat teredamkan, sehingga Anda tidak merasa terganggu dan tetap rileks dalam menjalani pemindaian.
Selama pemeriksaan, Anda akan berada di ruang CT scan sendiri. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena pemeriksa atau dokter akan memantau, memandu, dan berkomunikasi dengan Anda dari luar ruangan melalui jaringan interkom selama pemeriksaan berlangsung.
Saat mesin CT scan sudah dinyalakan, tempat tidur di mana Anda berbaring akan secara otomatis menggiring tubuh ke dalam mesin pemindai. Tempat tidur akan terasa sedikit bergetar selama proses pemindaian.
Alat pemindai pun memiliki ruangan yang cukup sempit dan dingin, sehingga mungkin untuk menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama untuk Anda yang takut akan ruangan sempit.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena proses pemindaian hanya berlangsung sebentar, yaitu sekitar 10 menit saja. Saat proses pemidaian berlangsung, Anda akan diminta untuk tidak bergerak dan menahan napas kurang lebih 1 menit, supaya gambar yang dihasilkan jelas dan akurat.
Efek Samping Scan Perut
CT scan perut relatif aman dan tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi tetap ada risiko maupun efek sampingnya. Pasalnya, paparan radiasi dari pemeriksaan ini mungkin berbahaya pada orang dengan kondisi tertentu.
Misalnya, pada ibu hamil, paparan radiasi dari pemeriksaan CT scan perut dapat meningkatkan risiko terjadinya cacat lahir. Jadi, dokter akan menyarankan pemeriksaan lain yang tidak menggunakan radiasi, seperti MRI atau USG.
Risiko lain dari CT scan perut adalah meningkatnya risiko terkena kanker akibat paparan radiasi. Namun, Anda tidak perlu khawatir berlebih, karena risikonya terbilang sangat kecil.
CT scan perut yang menggunakan cairan kontras juga dapat menimbulkan beberapa efek samping. Pasalnya, zat kontras yang digunakan mungkin untuk memicu reaksi alergi pada sebagian orang.
Zat kontras yang mengandung barium bisa menyebabkan efek samping berupa kram perut, diare, mual atau muntah, dan sembelit. Sementara, zat kontras dengan kandungan yodium dapat menyebabkan efek samping berupa ruam kulit, bersin, gatal, dan sakit kepala.
Oleh karena itu, orang yang selesai menjalani CT scan kontras biasanya diminta untuk tetap berada di ruangan pemeriksa selama beberapa waktu guna memantau dan menilai reaksi alergi yang mungkin muncul.
Itulah informasi seputar CT scan perut yang perlu diketahui. Hasil CT scan perut biasanya keluar 1–2 hari setelah pemeriksaan dilakukan. Anda akan dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter kembali untuk mendiskusikan hasilnya.
Jika hasil CT scan perut tidak normal, seperti ada masalah pada hati, usus, ginjal atau organ lain dalam rongga perut, dokter akan menyesuaikannya dengan gejala yang timbul untuk selanjutnya menentukan diagnosis dan terapi yang tepat.