Cuka beras adalah bahan masakan yang terbuat dari fermentasi alami beras putih. Selain mampu menambah cita rasa makanan, cuka beras juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh berkat beberapa nutrisi di dalamnya.
Cuka beras merupakan salah satu bahan masakan yang sering digunakan dalam hidangan Asia, misalnya acar sayur dan sushi. Cuka ini dihasilkan dari fermentasi beras putih, air, dan bakteri Mycoderma aceti yang berperan sebagai agen fermentasi, sehingga menciptakan cita rasa asam dan sedikit manis.
Oleh karena itu, tidak heran bila cuka beras sering kali digunakan untuk membumbui masakan. Namun, di balik kemampuannya dalam melezatkan masakan, cuka beras juga menawarkan beberapa manfaat untuk kesehatan, termasuk menurunkan berat badan sampai kadar kolesterol.
Cuka Beras dan Kandungan Nutrisinya
Dalam 1 sendok makan atau setara dengan 15 ml cuka beras terdapat 30 kalori. Selain itu, cuka beras juga mengandung beberapa nutrisi lain, seperti:
- 8 gram karbohidrat
- 8 gram gula
- 710 miligram garam
Tidak hanya itu, cuka beras juga mengandung berbagai sumber mineral penting, mulai dari kalsium, magnesium, kalium, dan fosfor. Bahkan, cuka beras diketahui tinggi akan kandungan antioksidan. Namun, tinggi atau rendahnya kadar antioksidan di dalam cuka beras tergantung dari jenis beras yang difermentasi.
Cuka Beras dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Berikut ini adalah beberapa manfaat cuka beras untuk kesehatan:
1. Menurunkan berat badan
Salah satu manfaat cuka beras yang cukup menarik adalah mampu menurunkan berat badan. Hal ini selaras dengan sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa menambahkan 1–2 sendok makan cuka beras dalam masakan bisa menjadi salah satu upaya menurunkan berat badan.
Pasalnya, cuka tersebut dapat membuat Anda merasa lebih kenyang dan menurunkan nafsu makan. Dengan begitu, asupan kalori yang Anda konsumsi berkurang dan berat badan akan menurun.
2. Mengendalikan kadar gula darah
Manfaat cuka beras untuk kesehatan selanjutnya adalah mengendalikan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes. Pasalnya, mengonsumsi cuka beras dengan makanan tinggi karbohidrat dapat mengurangi lonjakan kadar insulin. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan cuka beras sebagai campuran dalam salad.
3. Menurunkan kadar kolesterol
Selain mengendalikan kadar gula darah, cuka beras juga bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol. Manfaat ini diperoleh berkat senyawa asam asetat di dalamnya.
Kandungan tersebut diketahui mampu menurunkan kadar kolesterol dan lemak jahat. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari risiko terkena penyakit jantung sampai stroke. Namun, masih diperlukan penelitian lebih banyak untuk memastikan efektivitas cuka beras untuk menurunkan kadar kolesterol.
4. Mengatasi sembelit
Bila Anda sedang mengalami sembelit atau susah buang air besar, tampaknya mencampurkan 1–2 sendok makan cuka beras ke dalam masakan yang akan dikonsumsi dapat menjadi solusi guna mengatasi kondisi tersebut.
Manfaat ini diperoleh berkat adanya senyawa asam asetat yang terkandung dalam cuka beras. Asam asetat mampu meningkatkan kadar air dalam tinja di usus. Dengan begitu, sembelit yang Anda alami akan teratasi.
5. Memperkuat daya tahan tubuh
Seperti yang sudah diketahui bahwa cuka beras mengandung senyawa antioksidan berupa polifenol. Senyawa tersebut mampu menangkal paparan radikal bebas pemicu peradangan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Dengan mencampurkan cuka beras dalam masakan yang akan dikonsumsi, Anda dapat terhindari dari berbagai macam penyakit karena daya tahan tubuh lebih kuat.
Cuka Beras dan Efek Sampingnya
Meski menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan, cuka beras juga dapat menimbulkan beberapa efek samping. Hal ini karena tingginya kadar asam dalam cuka.
Asam yang terkandung dalam cuka beras dapat merusak gigi bila dikonsumsi secara langsung tanpa campuran makanan. Asam tersebut dapat mengikis lapisan yang melindungi gigi secara perlahan.
Selain itu, mengonsumsi cuka beras dalam jumlah banyak dapat menurunkan kadar kalium pada tubuh. Hal ini sejalan dengan sebuah penelitian yang memaparkan bahwa mengonsumsi cuka beras dalam jumlah banyak dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menggunakan dan menyerap kalium.
Pada beberapa kondisi, termasuk menderita GERD, mengonsumsi cuka beras secara berlebihan juga diketahui dapat memperburuk kondisi tersebut.
Walaupun bermanfaat untuk kesehatan, cuka beras tidak bisa dijadikan sebagai pengobatan utama. Agar kesehatan tubuh tetap terjaga, pastikan Anda mengonsumsi variasi makanan bernutrisi lainnya, rajin berolahraga, mendapatkan waktu tidur yang cukup, berhenti merokok, dan membatasi konsumsi minuman beralkohol.
Bila Anda ingin memperoleh manfaat cuka beras tetapi sedang mengalami kondisi medis tertentu, sedang minum obat dari dokter, serta khawatir akan efek sampingnya, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter.
Konsultasi dapat dilakukan secara cepat, praktis, dan tanpa keluar rumah melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter dapat menyarankan jumlah aman mengonsumsi cuka beras sesuai kondisi Anda atau menyarankan bahan masakan kaya antioksidan lainnya sebagai alternatif pengganti cuka beras.