Dada sakit saat batuk wajar terjadi, terutama jika batuk terus-menerus. Gejala ini biasanya mereda seiring penyakit yang mendasarinya sembuh. Namun, nyeri dada saat batuk yang disertai gejala lain, seperti demam atau lendir berdarah, bisa saja disebabkan oleh penyakit serius yang perlu ditangani.
Batuk merupakan respons alami tubuh untuk membersihkan tenggorokan dan saluran napas dari kuman, debu, dan lendir, serta melindungi tenggorokan dan paru-paru dari iritasi. Batuk sering kali disertai gejala lain, seperti nyeri dada.
Nyeri dada saat batuk umumnya dirasakan ketika Anda batuk secara terus-menerus atau batuk terlalu kencang. Ini dapat terjadi karena paru-paru dan otot dada menegang, sehingga keluhan dada sakit bagian tengah saat batuk pun tidak bisa dihindari. Dada yang terasa nyeri juga bisa terjadi saat menarik napas.
Rasa nyeri atau sakit yang ditimbulkan pun bervariasi, bisa bersifat ringan, sedang, hingga berat sehingga bisa membuat aktivitas penderitanya terganggu.
Penyebab Dada Sakit Saat Batuk
Penyebab dada sakit saat batuk sering dikaitkan dengan adanya gangguan kesehatan pada saluran pernapasan maupun paru-paru, tetapi bisa juga dipicu oleh hal lain. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa penyebab sakit dada saat batuk:
1. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Penyakit paru obstuktif kronis (PPOK), seperti emfisema dan bronkitis kronis, ditandai dengan keluhan sesak napas. Namun, penderitanya juga bisa mengalami nyeri dada ketika sedang batuk akibat peradangan pada paru-paru yang menyebabkan produksi lendir meningkat.
PPOK bisa menyebabkan kerusakan paru-paru permanen, sehingga tidak bisa disembuhkan secara total. Oleh karena itu, penderitanya perlu menjaga kesehatan dengan baik dan melakukan pengobatan secara rutin agar bisa lebih nyaman beraktivitas.
2. Flu
Dada sakit saat batuk bisa disebabkan flu atau influenza. Kondisi ini bisa menyebabkan batuk secara terus-menerus, sehingga menimbulkan keluhan nyeri di dada saat batuk.
Namun, nyeri dada yang timbul saat batuk biasanya akan mereda setelah batuk mulai berkurang intensitasnya. Selain menyebabkan keluhan batuk dan nyeri dada, flu juga bisa membuat penderitanya demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, pilek, sakit kepala, dan kelelahan.
Flu umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Meski demikian, orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, misalnya menjalani kemoterapi atau menderita diabetes yang parah, bisa mengalami komplikasi berat, seperti infeksi paru-paru dan sulit bernapas.
3. Asma
Saat serangan asma terjadi, saluran udara di dada meradang, membengkak, dan menyempit sehingga menimbulkan sensasi tertekan di area dada.
Kondisi ini akhirnya menyebabkan batuk terus-menerus, dada terasa sakit, bahkan sulit bernapas. Selain itu, asma juga sering disertai gejala lain, seperti napas cepat, mengi, dan sulit tidur. Ketika serangan asma terjadi, penderitanya perlu segera dibawa ke IGD rumah sakit agar tidak mengalami gagal napas.
Penyebab dari penyakit asma sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa hal bisa memicu penyakit asma kambuh, seperti terpapar asap rokok, serbuk sari, bulu hewan, udara dingin, hingga infeksi virus.
4. Pneumonia
Pnuemonia terjadi ketika paru-paru meradang akibat penyakit infeksi, salah satunya yang paling sering adalah tuberkulosis. Pneumonia bisa membuat paru-paru dipenuhi dengan cairan atau nanah, sehingga membuat penderitanya batuk.
Batuk merupakan respons tubuh untuk menghilangkan penyebab infeksi dan dahak. Namun, batuk yang dialami penderita pneumonia bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan terjadi secara terus-menerus, sehingga dada terasa sakit.
Selain menyebabkan keluhan batuk yang disertai nyeri dada, pneumonia juga menimbulkan demam tinggi, nyeri otot, kelelahan, sesak napas, bahkan penurunan kesadaran, sehingga penanganan medis perlu diberikan.
5. Bronkitis akut
Penderita penyakit bronkitis akut juga bisa mengeluhkan gejala dada sakit saat batuk. Ini karena peradangan atau iritasi yang terjadi pada bronkus bisa membuat batuk terjadi secara berulang atau terus-menerus. Efeknya, keluhan nyeri dada saat batuk pun tidak bisa terhindarkan.
Selain batuk, bronkitis akut juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti sesak napas, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot dan punggung, demam, serta mata berair. Gejala bronkitis akut biasanya berlangsung hingga 2 minggu, tetapi perokok bisa merasakan gejala yang lebih lama ketika terkena penyakit ini.
6. Pleuritis
Pleuritis terjadi ketika pleura atau selaput pembungkus organ paru-paru mengalami peradangan akibat beberapa hal dan yang paling umum adalah infeksi virus atau bakteri.
Gejala khas dari penyakit ini adalah nyeri dada yang terasa begitu menyakitkan ketika menarik napas dalam atau saat batuk, bersin, dan beraktivitas. Selain nyeri dada, pleuritis juga ditandai dengan gejala lain, seperti sesak napas dan demam.
7. Perikarditis
Sakit dada yang memberat saat batuk juga bisa disebabkan oleh perikarditis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan atau kantong yang melapisi jantung (perikardium) mengalami peradangan. Gejala utamanya adalah rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk dan disertai sesak napas, demam, atau cepat lelah.
Penyebab dari perikarditis sendiri beragam, mulai dari infeksi bakteri, virus, jamur, hingga penyakit tertentu seperti lupus dan gagal ginjal.
Selain disebabkan oleh berbagai kondisi di atas, keluhan dada sakit saat batuk juga erat dikaitkan dengan penyakit lain, seperti penyakit asam lambung (GERD), penumpukan cairan di rongga pembungkus paru (pleura), pneumotoraks, emboli paru, dan kanker paru.
Itulah berbagai penyebab dada sakit saat batuk yang perlu diketahui. Sebagai penanganan awal saat mengalami batuk disertai sakit dada, Anda dapat melakukan sejumlah perawatan di rumah, seperti:
- Minum air hangat untuk meredakan sakit tenggorokan sekaligus mengurangi intensitas batuk.
- Campur madu dengan air hangat karena madu bisa meredakan batuk dan peradangan.
- Hirup uap dari air hangat yang dituang ke baskom selama beberapa menit.
- Gunakan humidifier di ruangan ber-AC, bila memungkinkan, agar kelembapan ruangan terjaga dan lendir di tenggorokan bisa lebih encer.
- Mandi air hangat untuk meredakan demam dan mengencerkan dahak selama batuk.
- Hindari paparan asap rokok dan asap kendaraan karena bisa memperburuk batuk dan nyeri dada.
- Hisap permen pereda tenggorokan untuk mengurangi iritasi sehingga batuk teredakan.
- Minum obat batuk yang dijual di apotek dan meminumnya sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan.
Dada sakit saat batuk sering kali tidak membutuhkan penanganan khusus karena akan mereda dengan sendirinya seiring waktu. Namun, jangan juga meremehkan keluhan ini karena bisa pula menjadi gejala dari penyakit serius yang membutuhkan penanganan dokter.
Oleh karena itu, segeralah konsultasikan ke dokter jika keluhan dada sakit saat batuk tidak juga tertangani setelah Anda melakukan perawatan rumahan. Apalagi, jika rasa sakit yang ditimbulkan sudah sangat mengganggu atau disertai gejala lain, seperti demam tinggi, sesak napas, penurunan kesadaran, atau batuk berdarah.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasti dari keluhan dada sakit saat batuk yang Anda alami dan memberikan penanganan yang sesuai.