Obat migrain bisa menjadi pertolongan pertama saat gejala migrain menyerang. Anda bisa mengonsumsi obat migrain yang dijual bebas atau dengan resep dokter. Tak hanya mengatasi gejala, beberapa jenis obat migrain juga dapat mengurangi frekuensi kambuhnya gejala di kemudian hari.
Migrain biasanya ditandai dengan nyeri berdenyut di satu sisi kepala dan disertai mual, muntah, serta sensitif terhadap cahaya atau suara. Serangan migrain bisa berlangsung selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari. Rasa sakitnya pun bisa terasa sangat parah hingga mengganggu aktivitas.
Pengobatan untuk migrain terdiri dari dua jenis, yaitu obat migrain untuk meredakan gejala selama serangan terjadi dan obat yang diminum secara teratur untuk mengurangi keparahan gejala serta frekuensi kambuhnya migrain.
Pemilihan obat migrain juga tergantung pada tingkat keparahan sakit kepala dan kondisi medis lain yang dialami penderitanya.
Pilihan Obat Migrain yang Dijual bebas
Obat migrain yang bisa dibeli secara bebas di apotek sebaiknya diminum saat tanda-tanda pertama serangan migrain muncul. Hal ini mungkin saja ditandai dengan adanya aura sebelum atau selama serangan migrain.
Tanda migrain dengan aura bisa meliputi pandangan kabur, kesemutan di area leher, sensasi ditusuk di kepala, atau telinga berdenging.
Saat mengonsumsi obat migrain yang dijual bebas, selalu pastikan Anda membaca petunjuk pada kemasan dan mengikuti dosis yang dianjurkan. Ada beberapa obat migrain yang bisa dikonsumsi tanpa resep dokter, yaitu:
Paracetamol
Paracetamol merupakan salah satu obat yang paling umum digunakan untuk mengatasi rasa sakit, termasuk migrain. Obat ini umumnya membutuhkan waktu hingga satu jam untuk bekerja secara optimal.
Paracetamol cenderung aman dan efektif untuk mengatasi migrain, termasuk bagi ibu hamil dan menyusui. Namun, obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki riwayat alergi paracetamol atau penyakit liver.
Aspirin
Obat migrain selanjutnya yang bisa dikonsumsi adalah aspirin. Obat ini termasuk dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang biasanya digunakan untuk mengobati nyeri dan peradangan dalam tubuh.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa aspirin cukup efektif untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan akibat migrain. Namun, aspirin tidak boleh dikonumsi oleh anak di bawah usia 16 tahun karena berisiko terkena sindrom Reye.
Ibuprofen
Ibuprofen bisa dikonsumsi sebagai pengobatan migrain. Sama seperti aspirin, ibuprofen juga termasuk golongan OAINS yang dapat menghilangkan rasa sakit dengan meredakan peradangan.
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti hipertensi, penyakit jantung, asma, gangguan di ginjal, hati, atau lambung, lebih baik konsultasikan lebih dulu ke dokter, untuk mengetahui apakah ibuprofen aman untuk Anda konsumsi atau tidak.
Meski semua obat migrain di atas bisa meredakan gejala, tapi konsumsinya yang terlalu banyak atau dalam jangka waktu yang lama justru bisa memperburuk sakit kepala.
Oleh karena itu, bila sakit kepala migrain tidak kunjung membaik, sering kambuh, atau justru memburuk, penderita migrain dianjurkan untuk berobat ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat.
Daftar Obat Migrain yang Perlu Resep Dokter
Dosis obat migrain yang diresepkan oleh dokter akan disesuaikan dengan tingkat keparahan migrain, durasi migrain, dan frekuensi gejala migrain yang muncul. Berikut ini adalah beberapa obat migrain yang biasanya diberikan sesuai resep dokter:
Triptan
Obat triptan merupakan obat yang diminum ketika serangan migrain terjadi. Obat resep ini bekerja dengan memblokir respons nyeri di otak. Triptan tersedia dalam sediaan tablet, suntik, atau semprotan hidung. Contoh obat triptan adalah sumatriptan dan rizatriptan.
Beberapa orang bisa mengalami efek samping ringan dan sementara, seperti mulut kering dan rasa kantuk. Oleh karena itu, orang yang mengonsumsinya harus banyak minum air putih dan jangan mengendarai kendaraan selama mengonsumsi obat ini.
Obat antiemetik
Obat antiemetik juga bisa diresepkan dokter untuk mengatasi mual dan muntah akibat migrain. Obat ini biasanya dikonsumsi bersama triptan atau obat penghilang rasa sakit lain, seperti aspirin.
Salah satu obat antiemetik yang umum diresepkan dokter untuk meredakan mual dan muntah akibat migrain adalah metoklopramid.
Obat migrain yang diminum secara teratur
Ada juga obat migrain resep yang diberikan secara khusus untuk mengurangi frekuensi kekambuhan dan tingkat keparahan migrain. Dokter biasanya meresepkan obat migrain ini jika Anda sering mengalami sakit kepala migrain yang parah, bertahan lama, atau tidak merespons dengan baik terhadap obat-obatan lain.
Obat migrain ini biasanya perlu diminum setiap hari secara teratur hingga batas waktu yang ditentukan oleh dokter. Berikut ini adalah beberapa pilihan obatnya:
- Obat penurun tekanan darah, seperti penghambat beta
- Obat antidepresan, seperti amitriptilin
- Obat antikejang, seperti asam valproat
Kini, Anda telah mengenal berbagai macam obat migrain, baik obat yang bisa dibeli di apotek secara bebas maupun obat yang hanya bisa digunakan melalui resep dokter. Bila Anda mendapatkan obat resep yang perlu diminum secara teratur, jangan menghentikan pengobatan tanpa anjuran dari dokter.
Untuk mengurangi gejala yang ada, Anda dianjurkan untuk mencukupi waktu istirahat, mengonsumsi banyak air putih, menghindari tempat dengan pencahayaan yang terlalu terang, serta mengompres area kepala dan leher dengan kompres dingin maupun hangat.
Jika Anda sudah mengonsumsi obat migrain tetapi gejala migrain yang muncul tak kunjung mereda atau bahkan semakin parah sehingga aktivitas terhambat, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.