Menderita kolesterol tinggi membuat Anda harus selektif dalam memilih makanan. Makanan tertentu, seperti jeroan dan daging kambing, mengandung kolesterol yang harus dibatasi asupannya.
Daging kambing mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti protein, lemak, kalium, zat besi, zinc, kalsium, selenium, fosfor, folat, vitamin B, vitamin K, dan vitamin E.
Kendati mengandung beragam nutrisi tersebut, daging kambing merupakan sumber lemak jenuh, yang jika dikonsumsi terlalu banyak bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh.
Ada dua jenis kolesterol di dalam tubuh, yaitu kolesterol jahat (LDL/low density lipoprotein) dan kolesterol baik (HDL/high density lipoprotein).
Kolesterol LDL disebut kolesterol jahat karena jika kadarnya dalam darah berlebihan, dapat menyebabkan aterosklerosis atau penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Bila terjadi pada pembuluh darah jantung dan otak, aterosklerosis dapat menyebabkan penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
Sedangkan kolesterol HDL disebut kolesterol baik karena kolesterol ini dapat menghilangkan kolesterol buruk LDL dari darah. Hal ini menjadikan kolesterol HDL mampu mencegah penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol dan Daging Kambing
Perlu diketahui bahwa semua makanan yang berasal dari hewan mengandung kolesterol. Seperti telah dikatakan sebelumnya, kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun dinding sel, mendukung metabolisme, serta membuat berbagai hormon, seperti estrogen dan testosteron.
Mengonsumsi daging kambing tidaklah bermasalah, asalkan tidak secara berlebihan. Kadar kolesterol setiap daging berbeda-beda. Berikut adalah jumlah kolesterol pada setiap 100 gram jenis daging:
- Daging kambing mengandung 75 mg kolesterol.
- Daging domba mengandung 110 mg kolesterol.
- Daging sapi (potongan sirloin) mengandung sekitar 90 miligram, sedangkan daging sapi tanpa lemak mengandung 65 miligram kolesterol.
- Daging dada ayam tanpa kulit mengandung 85 mg kolesterol.
- Paha ayam mengandung 135 mg kolesterol.
Jika dibandingkan dengan daging domba, daging sapi berlemak, dan dada atau paha ayam, sebenarnya daging kambing justru mengandung lebih sedikit kolesterol.
Cara Sehat Mengonsumsi Daging Kambing
Agar bisa mendapatkan asupan nutrisi dari daging kambing sambil mengurangi kolesterolnya, maka perhatikanlah cara memilih dan mengolah, serta jumlah asupan daging kambing yang dikonsumsi. Sebab jika mengonsumsinya berlebihan atau dimasak dengan cara yang kurang sehat, maka tubuh bisa mengalami kolesterol tinggi.
Agar lebih sehat, Anda dianjurkan untuk mengolah daging kambing menjadi kambing panggang, bakar, atau sup. Jangan menggoreng daging kambing, sebab bisa menambah kadar lemak jenuh dan kolesterol di dalam daging tersebut.
Selain itu, potonglah bagian lemak pada daging kambing sebelum mengolahnya. Anda juga bisa menambahkan sayuran dan buah-buahan saat mengonsumsi daging kambing. Mengonsumsi daging kambing bersama sayur dan buah dapat membantu mengurangi jumlah kolesterol yang diserap tubuh.
Selama masih dalam batas wajar, yakni tidak lebih dari 3 porsi per minggu, konsumsi daging kambing masih boleh-boleh saja. Namun jika gemar dan sering mengonsumsi daging kambing atau jenis daging lainnya, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter untuk memeriksa kadar kolesterol.
Jika kadar kolesterol di dalam tubuh Anda tunggu, dokter bisa memberikan penanganan dan menganjurkan diet yang sehat, termasuk seberapa porsi daging kambing yang aman untuk Anda konsumsi.