Dahak di tenggorokan tidak hilang-hilang memang tidak berbahaya. Namun, kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasi dahak yang tidak hilang, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, tergantung pada penyebabnya.
Dahak normalnya berfungsi untuk melindungi, melembapkan, dan membersihkan saluran pernapasan dari zat asing yang dapat menyebabkan iritasi. Namun, produksi dahak di tenggorokan bisa meningkat karena beberapa kondisi, seperti asam lambung, alergi, flu, batuk, bronkitis, maupun pneumonia.
Dahak umumnya akan hilang dengan sendirinya. Namun, dahak di tenggorokan tidak hilang-hilang kadang terjadi pada beberapa orang. Hal ini bisa menandakan adanya infeksi atau gangguan medis yang memerlukan penanganan.
Penyebab Dahak di Tenggorokan Tidak Hilang-hilang
Meskipun sudah berusaha dikeluarkan, baik dengan cara berdeham atau batuk-batuk, dahak sering kali terasa seperti menempel di tenggorokan, sehingga susah untuk dikeluarkan atau dihilangkan.
Penyebab dahak di tenggorokan tidak hilang-hilang ini biasanya karena kondisi tertentu, seperti:
- PPOK
- Asma
- Sinusitis
- Alergi
- Polusi atau asap
- Polip hidung
Kondisi-kondisi tersebut membuat tenggorokan meradang dan menghasilkan lebih banyak dahak yang sulit dikeluarkan. Dahak bahkan bisa menumpuk di tenggorokan, sehingga tidak hilang-hilang.
Cara Mengatasi Dahak di Tenggorokan
Dahak di tenggorokan umumnya akan hilang dalam beberapa hari atau minggu jika kondisi yang menyebabkan dahak sudah teratasi. Namun, untuk mempercepat penyembuhan dan agar dahak tidak makin menumpuk, sejumlah cara berikut ini bisa dilakukan untuk mengatasi dahak di tenggorokan tidak hilang-hilang:
1. Minum cukup air
Jika dahak di tenggorokan tidak hilang-hilang karena dahak sulit keluar, Anda dianjurkan untuk minum air yang cukup, terutama air hangat. Hal ini karena minum cukup air dapat membantu mengencerkan dahak yang kental dan susah keluar, sehingga dahak lebih mudah dikeluarkan saat batuk.
2. Kumur dengan air garam
Berkumur dengan air garam menjadi pengobatan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi dahak di tenggorokan. Selain membantu membersihkan lendir dari bagian belakang tenggorokan, berkumur air garam juga dapat membantu membunuh kuman penyebab dahak, sehingga dahak di tenggorokan tidak hilang-hilang teratasi.
3. Konsumsi madu
Mengonsumsi madu menjadi cara mudah lainnya untuk mengatasi dahak di tenggorokan tidak hilang-hilang. Selain membantu mengencerkan dahak, madu juga sama efektifnya dengan dextromethorphan dalam menekan keinginan untuk batuk.
Untuk mendapatkan manfaat ini, Anda bisa mengonsumsi 1 sendok makan madu setiap beberapa jam sekali, atau mencampurkan madu ke dalam segelas air hangat.
4. Konsumsi lemon
Mencampurkan segelas air hangat dengan irisan atau perasan lemon dapat membantu mengeluarkan dahak, sehingga dahak di tenggorokan tidak hilang-hilang bisa teratasi.
Manfaat ini didapat karena lemon memiliki sifat antioksidan dan antibakteri yang efektif melawan berbagai penyakit. Selain itu, lemon mengandung vitamin C yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan begitu, tubuh menjadi lebih kuat melawan bakteri yang memicu peningkatan produksi dahak.
5. Ekspektoran
Jika dahak di tenggorokan tidak hilang-hilang hanya dengan batuk-batuk atau menggunakan pengobatan alami di atas, penanganan lebih lanjut oleh dokter sangat disarankan. Dokter akan memberikan penanganan yang sesuai, termasuk meresepkan obat ekspektoran.
Obat dari golongan ini akan meredakan dahak di tenggorokan tidak keluar-keluar dengan cara mengencerkan dahak agar lebih mudah dikeluarkan.
Guaifenesin merupakan salah satu obat dari golongan ekspektoran yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Namun, selalu pastikan untuk membaca aturan pakai pada kemasan agar dosis yang dikonsumsi sesuai.
6. Mukolitik
Jika dahak di tenggorokan tidak hilang-hilang disebabkan oleh batuk, Anda bisa mengonsumsi obat golongan mukoltik, seperti bromheksin dan ambroksol. Obat ini bekerja dengan cara mengencerkan dahak di tenggorokan agar lebih mudah dikeluarkan.
Meskipun umumnya tidak menimbulkan efek samping apapun, pastikan Anda tetap mengonsumsi obat ini sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
7. Antibiotik
Tak hanya dengan obat-obatan medis di atas, dokter juga mungkin meresepkan antibiotik bila penyebab dahak di tenggorokan tidak hilang-hilang merupakan karena infeksi bakteri. Perlu diingat bahwa konsumsi antibiotik harus dilakukan sesuai arahan dokter agar tidak menyebabkan resistensi antibiotik.
Selain mengonsumsi obat, Anda juga dianjurkan untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein, tidak merokok, serta menghindari paparan asap rokok yang dapat meningkatkan produksi dahak di tenggorokan.
Mengingat betapa mengganggunya dahak di tenggorokan, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. Hal ini dilakukan terutama jika dahak di tenggorokan tidak hilang-hilang selama lebih dari 4 minggu, dahak makin kental dan berubah warna, mengalami sesak napas, serta mengalami batuk berdarah.