Menjadi seorang yang baik memang hal positif. Namun, dalam beberapa situasi, berbaik hati kepada orang lain secara berlebihan justru dapat menjadi bumerang untuk dirimu sendiri, lho.
Pada dasarnya, perbuatan baik merupakan bentuk kepedulian, empati, serta kasih sayang kepada sesama manusia dan lingkungan. Jika dilakukan dengan tepat, berbuat kebaikan bisa membuat seseorang menjadi lebih bahagia, terhindar dari stres, dan memiliki hubungan yang erat dengan orang lain.
Perbuatan baik juga dapat memunculkan kebaikan lainnya. Energi positif yang mengalir ketika berbuat baik bisa saja menggugah hati orang lain untuk melakukan hal yang sama. Kebaikan juga tentu bisa menjadi inspirasi bagi orang lain agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Efek Buruk Menjadi Seorang yang Terlalu Baik
Meski perbuatan baik bisa memberikan banyak manfaat, tapi jika dilakukan secara berlebihan, sikap ini justru bisa merugikan dirimu sendiri. Ketika kamu bersifat terlalu baik terhadap orang lain, kamu mungkin bisa saja mengalami beberapa dampak berikut ini:
1. Mengkritik dan menyalahkan diri sendiri
Seorang yang terlalu baik biasanya akan melindungi orang lain, tetapi cenderung mengkritik dan menyalahkan diri sendiri. Jadi, ketika orang lain berbuat salah, mereka bisa mewajarkan dan memaafkannya, tapi cenderung mencari titik kesalahan pada diri sendiri. Sifat ini kerap dimiliki oleh para people pleaser.
2. Memicu rasa kecewa
Saat berbuat terlalu baik, mungkin hati kecilmu berharap agar orang lain juga melakukan hal yang sama kepadamu. Jika hal ini tidak terwujud, kamu mungkin akan menjadi lebih mudah merasa kecewa. Kekecewaan ini tentu bisa melukai perasaan dan emosimu.
3. Berisiko terjerat dalam hubungan yang toxic dan abusive
Hati-hati, sikapmu yang memaksakan untuk selalu berbuat baik bisa membuatmu terjebak dalam hubungan yang toxic dan abusive. Karena sifatmu yang satu ini, orang lain bisa saja menyepelekan, merendahkan, dan memperlakukanmu dengan tidak adil.
Sifatmu yang terlalu baik juga bisa saja menjadi alasan bagi beberapa orang untuk memanfaatkanmu. Hal ini bisa membuatmu berisiko terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic.
4. Mengganggu kesehatan mental
Memendam emosi kemarahan, kesedihan, ketakutan, dan kekecewaan saat kamu berusaha menjadi orang yang selalu baik nyatanya dapat berpengaruh pada kesehatan mentalmu, lho.
Pasalnya, emosi yang menumpuk bisa membuatmu stres dan melampiaskannya pada kebiasaan yang buruk, seperti konsumsi minuman beralkohol atau bahkan mengggunakan obat-obatan terlarang.
Emosi terpendam tersebut juga lama kelamaan bisa membuatmu lebih berisiko terkena gangguan mental tertentu, seperti depresi dan gangguan kecemasan.
Berbuat baik memang merupakan sikap terpuji dan menjadi dambaan bagi banyak orang. Meski begitu, jangan sampai kamu melakukannya secara berlebihan hingga merugikan dirimu sendiri, ya.
Mulai saat ini, cobalah lebih banyak berbuat baik untuk dirimu sendiri. Sebelum kamu menghargai orang lain, hargailah dirimu sendiri. Tidak ada salahnya untuk menolak saat kamu benar-benar tidak bisa melakukannya, karena segala sesuatu memang ada porsinya.
Jika merasa sikap baik yang kamu lakukan sudah berlebihan hingga membuatmu merasakan dampak buruknya, kamu bisa berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater guna mendapatkan saran terbaik untuk keluar dari permasalahanmu.