Selain berdampak negatif bagi kondisi mental, depresi juga berpengaruh pada kesehatan fisik penderitanya. Efek negatif yang muncul bisa bermacam-macam, mulai dari masalah pencernaan hingga penyakit jantung.
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang dapat memengaruhi emosi, cara berpikir, dan perilaku penderitanya. Orang yang mengalami depresi cenderung tidak semangat dalam menjalani hidup, merasa sedih terus menerus, putus asa, hingga berpikir untuk bunuh diri.
Dampak Depresi pada Tubuh
Dampak negatif depresi terhadap penderitanya sangatlah besar. Tak hanya merusak mental, kondisi kejiwaan ini juga bisa menyebabkan keluhan fisik, di antaranya:
1. Masalah pada sistem pencernaan
Depresi berkaitan erat dengan masalah sistem pencernaan. Penderita depresi biasanya mengalami peningkatan atau penurunan nafsu makan. Takaran dan nutrisi makanan yang dikonsumsi pun juga tidak diperhatikan.
Akibatnya, penderita depresi rentan mengalami berbagai masalah pencernaan, seperti sakit atau kram perut, sembelit, irritable bowel syndrome, serta kolitis ulseratif. Mereka juga akan berisiko mengalami obesitas, malnutrisi, dan pada kondisi yang parah dapat mengalami anoreksia geriatrik.
2. Penurunan gairah seksual
Depresi juga dapat merusak kehidupan seksual, lho. Orang yang depresi rentan mengalami penurunan libido, sehingga ia merasa enggan untuk melakukan aktivitas seksual atau bahkan tidak merasakan kesenangan saat berhubungan seks.
Selain itu, depresi juga dapat menyebabkan anorgasmia atau kesulitan mencapai orgasme serta disfungsi ereksi.
3. Gangguan fungsi otak
Beberapa bagian otak tertentu, meliputi hipokampus dan korteks prefrontal dapat menyusut ketika seseorang mengalami depresi. Dampak dari penyusutan bagian otak ini adalah menurunnya kemampuan mengingat, menyimpan memori, membuat keputusan, dan mengolah emosi.
Selain itu, depresi juga dapat menyebabkan bagian otak bernama amigdala bekerja berlebihan. Perubahan pada amigdala ini berdampak pada pola tidur dan aktivitas penderita depresi. Nah, gangguan tidur pada penderita depresi, misalnya insomnia, dapat berujung pula pada masalah kesehatan lainnya.
4. Masalah pada jantung
Hormon stres yang dilepaskan ketika seseorang mengalami depresi dapat membuat jantung berdegup lebih cepat dan kencang. Jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung. Salah satunya adalah penyakit jantung koroner yang bisa berakibat fatal.
5. Imunitas tubuh melemah
Depresi bisa menurunkan motivasi seseorang untuk menjalani gaya hidup sehat. Hal ini akan membuat tubuh kekurangan energi serta mengalami penurunan imunitas. Ketika imunitas tubuh melemah, tubuh tidak akan mampu melawan virus dan bakteri sehingga lebih rentan terserang penyakit.
Selain masalah kesehatan di atas, depresi juga dapat menyebabkan timbulnya sakit kepala, pegal-pegal atau rasa lemas, dan nyeri yang berlangsung lama dan tidak membaik dengan pengobatan.
Dari penjelasan di atas, penting untuk kamu ingat bahwa depresi bukan masalah kesehatan yang bisa dianggap remeh dan harus segera diobati dengan tepat. Jika diabaikan, kualitas hidup penderita depresi akan semakin memburuk, baik secara mental maupun fisik.
Jika kamu mengalami gejala depresi, sebaiknya segeralah berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Jalani upaya mengatasi depresi yang telah dianjurkan, sehingga perlahan-lahan kamu bisa menjalani hidup dengan lebih sehat dan bahagia.