Dehidrasi berat terjadi ketika cairan tubuh yang hilang jauh lebih banyak dibandingkan cairan yang masuk. Kondisi ini umumnya ditandai dengan rasa sangat haus dan tubuh terasa lemas. Dehidrasi berat bukanlah kondisi yang dapat dianggap remeh, karena bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.
Secara umum, air memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh, yaitu untuk memperlancar pencernaan, membuang zat sisa dan racun, membasahi mata dan sendi, serta menjaga kesehatan kulit. Oleh karena itu, jika tubuh kekurangan banyak cairan dan mengalami dehidrasi berat, organ tubuh tidak akan berfungsi dengan baik.
Dehidrasi berat bisa dialami siapa saja, terutama orang-orang yang mengonsumsi air minum lebih sedikit dibandingkan jumlah cairan yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda, tergantung usia, lingkungan, dan aktivitas yang dilakukan.
Selain karena jarang minum, dehidrasi berat juga bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain diare, diabetes, konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, serta banyak berkeringat, baik karena demam, olahraga, atau bekerja saat cuaca panas.
Mengenali Gejala Dehidrasi Berat
Dehidrasi berat umumnya ditandai dengan rasa sangat haus. Meski demikian, rasa haus tidak selalu bisa dijadikan patokan. Misalnya, orang lanjut usia (lansia) biasanya tidak merasa haus meski tubuhnya mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan gejala dehidrasi berat lain, seperti:
- Pusing dan linglung
- Tubuh terasa lemas, lelah, dan ingin pingsan
- Jarang buang air kecil dan urine berwarna gelap
- Sakit kepala bagian depan
- Kulit terlihat kering
Dehidrasi pada bayi dan anak kemungkinan memiliki gejala yang berbeda. Beberapa gejala bayi atau anak yang mengalami dehidrasi, di antaranya mulut dan lidah kering, menangis tanpa air mata, popok tidak basah selama lebih dari 3 jam, terlihat lesu, atau selalu rewel.
Selain itu, di bagian mata dan pipi bayi serta ubun-ubun anak yang mengalami dehidrasi, akan terlihat cekung. Ia juga terlihat tidak nafsu makan atau minum.
Risiko yang Mengancam Akibat Dehidrasi Berat
Ketika mengalami dehidrasi ringan, Anda cukup mengonsumsi air minum atau melakukan terapi air putih agar kebutuhan cairan dalam tubuh bisa terpenuhi. Namun, jika dehidrasi yang Anda alami adalah dehidrasi berat, kemungkinan Anda harus mendapatkan penanganan khusus di rumah sakit. Dokter mungkin akan memberikan asupan cairan melalui infus.
Jika dibiarkan tanpa pengobatan, dehidrasi berat bisa memicu sejumlah kondisi dan masalah kesehatan serius, seperti:
1. Kejang
Ketika kadar elektrolit di dalam tubuh tidak seimbang, kontraksi otot bisa terjadi dan tubuh bisa mengalami kejang-kejang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan penderitanya juga akan kehilangan kesadaran.
2. Cedera akibat cuaca panas
Kondisi ini terjadi karena tubuh banyak mengeluarkan keringat akibat melakukan aktivitas berat, tetapi tidak disertai asupan cairan yang cukup. Gejalanya bervariasi, mulai dari kejang ringan akibat udara panas hingga sengatan panas.
3. Gangguan ginjal
Dehidrasi yang terjadi secara berulang, berkepanjangan, dan dibiarkan tanpa penanganan dokter, bisa menyebabkan batu ginjal, infeksi saluran kemih, hingga gagal ginjal.
4. Syok hipovolemik
Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah dan kadar oksigen di dalam tubuh menurun akibat volume darah yang kurang. Kondisi ini sangat berbahaya karena bisa mengancam jiwa.
Selalu penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan banyak mengonsumsi air minum selama dan setelah melakukan aktivitas atau setidaknya 8 gelas tiap harinya. Bila perlu, selalu konsumsi air minum saat melakukan aktivitas berat di ruang terbuka.
Jika Anda sudah merasakan gejala dehidrasi berat, segera minum air secukupnya dan langsung temui dokter agar mendapat penanganan. Semakin cepat ditangani, maka semakin kecil kemungkinan terjadinya komplikasi.