Dekongestan adalah obat-obatan untuk mengatasi gejala hidung tersumbat akibat flu, batuk pilek, alergi, sinusitis, atau bronkitis. Golongan obat ini juga dapat digunakan untuk meredakan mata merah akibat iritasi ringan, dan melebarkan pupil untuk prosedur medis tertentu.
Pada hidung tersumbat, dekongestan bekerja dengan cara meredakan pembengkakan pembuluh darah. Dengan begitu, saluran napas menjadi lebih terbuka dan napas menjadi lebih lega.
Sebagai obat mata merah, dekongestan bekerja dengan langsung menyempitkan pembuluh darah di bagian putih mata. Pada dosis yang lebih tinggi, dekongestan dapat menyebabkan efek pelebaran pupil sehingga bisa membantu proses operasi atau pemeriksaan mata.
Dekongestan dapat ditemukan dalam bentuk obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat lain. Obat-obatan dekongestan ada yang dijual bebas dan ada pula yang harus dibeli dengan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, sirop, suntik, semprot hidung, tetes hidung, dan tetes mata.
Peringatan sebelum Menggunakan Dekongestan
Dekongestan tidak boleh digunakan sembarangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, yaitu:
- Jangan menggunakan obat dekongestan bila Anda alergi terhadap obat ini. Selalu beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
- Jangan menggunakan obat-obatan dekongestan jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat antidepresan golongan monoamine oksidase inhibitor (MAOI).
- Jangan menggunakan obat dekongestan sediaan tetes atau semprot hidung tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter, jika Anda baru saja menjalani operasi hidung atau operasi sinusitis.
- Jangan menggunakan obat dekongestan sediaan tetes mata bila Anda baru saja menjalani operasi mata atau bila mata merah disebabkan oleh infeksi atau cedera.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan dekongestan jika Anda sedang atau pernah menderita diabetes, glaukoma, penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal, hipertiroidisme, tukak lambung, sumbatan usus, atau pembesaran prostat.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita diabetes, fenilketonuria, atau penyakit liver. Obat dekongestan dalam bentuk sirop atau suspensi umumnya mengandung gula, aspartam, atau alkohol, yang perlu dihindari oleh orang dengan kondisi tersebut.
- Jangan langsung melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti mengemudikan kendaraan, setelah menggunakan dekongestan, karena obat ini bisa menyebabkan sakit kepala.
- Jangan memberikan obat dekongestan kepada anak-anak atau orang lanjut usia, kecuali atas petunjuk dokter.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan obat-obatan dekongestan jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
- Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan dekongestan jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herbal, guna mengantisipasi terjadinya efek interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan dekongestan jika hendak menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
- Jangan menggunakan dekongestan minum, tetes, maupun semprot dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter. Periksakan ke dokter jika keluhan Anda tidak membaik dalam 3 hari.
- Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan dekongestan.
Efek Samping dan Bahaya Dekongestan
Efek samping yang dapat muncul setelah menggunakan dekongestan tergantung pada jenis obatnya. Secara umum, beberapa efek samping yang bisa timbul adalah:
- Mual atau muntah
- Mulut kering
- Lemas
- Sakit kepala
- Gelisah
- Sulit tidur (insomnia)
- Jantung berdebar
Untuk dekongestan yang berbentuk semprot hidung atau tetes hidung, efek samping yang dapat terjadi antara lain hidung terasa kering, panas, perih, iritasi, mual, dan sakit kepala. Sementara untuk dekongestan tetes mata, efek samping dapat berupa mata terasa pedih, panas, dan berair.
Periksakan ke dokter jika efek samping yang telah disebutkan di atas tidak kunjung reda atau bertambah parah. Anda juga harus segera ke dokter jika muncul reaksi alergi atau timbul keluhan serius berikut:
- Tekanan darah yang melonjak tinggi (hipertensi)
- Sakit kepala yang berat
- Gangguan kecemasan
- Detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur
- Insomnia
- Mati rasa, kesemutan, atau nyeri di tangan atau kaki
- Sulit buang air kecil
- Tremor
- Tanda-tanda psikosis, seperti delusi dan halusinasi
- Kejang
Jenis, Merek Dagang dan Dosis Obat Dekongestan
Berikut adalah 6 jenis obat yang termasuk dalam golongan dekongestan beserta merek dagang dan dosisnya:
1. Pseudoephedrine
Pseudoephedrine merupakan obat dekongestan yang sering digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat pada kondisi flu, batuk pilek, dan penyakit pernapasan lainnya. Pseudoephedrine tersedia dalam bentuk tablet, sirop, dan drops (tetes).
Merek dagang pseudoephedrine: Actifed, Alco Plus DMP, Alco Plus, Alerfed, Bodrexin Pilek & Alergi, Bronchitin, Decolsin, Devosix, Disudrin PED, Eryslan Expectorant, Erlaflu, Edorisan, Grafed, Ikadryl Flu, Inza, Mezinex Antitusif, Paramex Flu & Batuk, Triaminic Ekspektoran & Pilek, Rhinos Neo, Triaminic Pilek, Rhinos SR, Ryvel Plus, Siladex Cough & Cold, Triaminic Batuk & Pilek, Zentra.
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat pseudoephedrine.
2. Ephedrine
Obat dekongestan ini digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat dan sesak napas akibat penyempitan saluran udara di paru-paru (bronkospasme). Sediaan obat ephedrine antara lain tetes hidung, tablet, kapsul, dan sirop.
Selain itu, ada juga ephedrine dalam bentuk suntik. Ephedrine suntik digunakan untuk mengatasi hipotensi (tekanan darah rendah) yang dipicu oleh obat bius.
Merek dagang ephedrine: Asmasolon, Aflucaps, Asbron, Asthma Soho, Bronchitin Expectorant, Bufagan Expectorant, Ephedrine HCL, Ephedrine Hydrochloride, Erlaflu, Etaflusin, Esepuluh, Flucetin, Hufagrip Forte, Luvisma, New Ascaps, Novastusin, OBH Nelco Plus, Oskadryl, Rinvel, Pectorin, Tusselix, Vasodrin.
Dosis ephedrine minum untuk mengatasi bronkospasme pada orang dewasa adalah 15–60 mg, 3 kali sehari. Dosis untuk anak usia 6–12 tahun adalah 30 mg, 3 kali sehari. Sedangkan untuk anak-anak usia 1–5 tahun dosisnya 15 mg, 3 kali sehari.
Dosis ephedrine suntik untuk dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas tergantung pada jenis ephedrine yang digunakan. Jika menggunakan ephedrine hydrochloride, dosisnya 3–6 mg, maksimal 30 mg. Sedangkan untuk ephedrine sulfate, dosisnya 5–10 mg, maksimal 50 mg.
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai dosis ephedrine dalam bentuk tetes hidung, silakan buka laman obat ephedrine tetes hidung.
3. Phenylephrine
Phenylephrine tersedia dalam bentuk tablet, sirop, dan tetes mata. Phenylephrine tablet dan sirop untuk mengatasi hidung tersumbat, sedangkan phenylephrine tetes mata digunakan untuk melebarkan pupil sebelum pemeriksaan mata dan operasi mata.
Merek dagang phenylephrine: Alpara PE, Augentonic, Bodrex Flu & Batuk, Cendo Statrol, Conal, Contrexyn Flu, Decolgen Pe, Dextrofen, Fludexin, Komix OBH, Mixagrip Flu, Nellco Special OBH PE, OB Combi Batuk Pilek, Optohist, Oskadryl, Panadol Flu & Batuk, Procold Flu, Sanaflu, Samcodryl, Ultraflu PE, Wicold
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat phenylephrine.
4. Oxymetazoline
Oxymetazoline juga termasuk dalam daftar obat dekongestan yang berkhasiat untuk mengatasi hidung tersumbat. Oxymetazoline tersedia dalam bentuk semprot hidung dan tetes hidung.
Merek dagang oxymetazoline: Afrin, Cendo Asthenof, Iliadin.
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat oxymetazoline.
5. Xylometazoline
Xylometazoline merupakan obat dekongestan untuk meredakan gejala hidung tersumbat. Obat ini tersedia dalam bentuk tetes hidung dan semprot hidung.
Merek dagang xylometazoline: Erlavin, Nasalyn, Otrivin.
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat xylometazoline.
6. Phenylpropanolamine
Phenylpropanolamine adalah obat dekongestan untuk mengatasi gejala hidung tersumbat. Obat ini tersedia dalam bentuk kaplet, tablet, dan sirop.
Merek dagang phenylpropanolamine: Alpara, Antiza. Dextrosin, Decolgen, Fluza, Fluza Day, Flutamol, Nalgestan, Neozep Forte, Nodrof Flu Expectorant, Paraflu Sirup, Procold Flu, Sanaflu, Tuzalos, Ultraflu
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat phenylpropanolamine