Demam dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus ini disebarkan melalui gigitan nyamuk. Gejala yang umum terjadi akibat kondisi ini adalah demam tinggi, ruam, sakit kepala, dan nyeri otot.
Demam dengue banyak ditemukan pada negara-negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Penyakit infeksi yang sering terjadi pada musim hujan ini sering disamakan dengan demam berdarah, karena sama-sama disebabkan oleh virus dengue.
Berbeda dengan demam berdarah, demam dengue jarang menimbulkan keluhan yang parah. Hanya saja, demam dengue memiliki gejala yang mirip dengan demam berdarah tahap awal. Oleh karena itu, kondisi ini juga membutuhkan pemantauan.
Penyebab Demam Dengue
Demam dengue disebabkan oleh virus Dengue. Virus Dengue bisa menular bila nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus mengisap darah orang yang telah terinfeksi, kemudian menularkan virus ini ke orang lain melalui gigitan.
Risiko penularan virus Dengue meningkat selama musim hujan, karena nyamuk perantara demam berdarah lebih banyak berkembang biak pada musim tersebut. Nyamuk ini lebih aktif menggigit pada pagi dan sore hari.
Selain melalui gigitan nyamuk, virus Dengue dapat menular dari ibu hamil ke janinnya. Meski sangat jarang, virus Dengue juga bisa menyebar melalui transfusi darah atau donor organ.
Virus dengue terbagi menjadi empat jenis, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.
Penderita demam dengue yang sembuh dari salah satu jenis virus Dengue akan mendapatkan kekebalan terhadap virus tersebut. Namun, jika suatu saat ia terkena virus Dengue jenis lain, risikonya untuk mengalami gejala yang lebih parah atau demam berdarah akan lebih besar.
Artinya, upaya pencegahan terhadap infeksi virus Dengue harus selalu diterapkan, terutama pada masa-masa rawan seperti musim hujan.
Gejala Demam Dengue
Gejala demam dengue biasanya muncul sekitar 4–10 hari setelah orang digigit nyamuk pembawa virus Dengue. Keluhan tersebut biasanya tergolong ringan dan sering diduga sebagai gejala flu.
Gejala demam dengue bisa berlangsung selama 2–7 hari. Keluhan yang muncul meliputi:
- Demam tinggi (>40°C) yang terjadi mendadak
- Sakit kepala
- Ruam kemerahan, yang timbul antara hari ke 2 atau 5 setelah demam
- Sakit di belakang mata
- Mual atau muntah
- Nyeri pada otot, sendi, atau tulang
Gejala demam dengue di atas bisa sama dengan keluhan awal demam berdarah dengue. Bila demam turun dan kondisi pasien membaik tetapi dalam waktu 1–2 hari lemas kembali, pasien mungkin mengalami demam berdarah dengue (DBD). Jika terjadi DBD, pasien harus segera ditangani di rumah sakit.
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter bila mengalami gejala demam dengue seperti yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan dan penanganan dokter juga perlu dilakukan jika ada orang di sekitar Anda yang terdiagnosis penyakit ini, karena mungkin saja Anda digigit oleh nyamuk penular virus Dengue tanpa disadari.
Penanganan oleh dokter di IGD perlu segera dilakukan pada penderita demam dengue dengan gejala-gejala parah, seperti:
- Perdarahan berat
- Sakit perut parah
- Muntah terus-menerus
- Napas cepat
- Lemas
- Kulit memucat
- Mimisan
- Gusi berdarah
- BAB berdarah
Diagnosis Demam Dengue
Diagnosis demam dengue dilakukan dengan menanyakan gejala yang dialami pasien dan riwayat terjadinya demam dengue di tempat tinggalnya. Setelah itu, dokter akan melalukan pemeriksaan fisik.
Jika pasien dicurigai menderita demam dengue, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang berikut:
- Tes antigen NS1, untuk mendeteksi keberadaan virus Dengue, yang dapat dilakukan pada hari ke 0–7 sejak gejala muncul
- Tes IgG dan IgM, untuk mendeteksi antibodi terhadap virus Dengue, yang biasanya dilakukan 4–5 hari setelah gejala muncul
- Hitung darah lengkap, untuk mengetahui kadar sel darah putih, kadar hematokrit, dan trombosit, yang dilakukan mulai hari ke-4 sejak muncul demam
Pada demam dengue, pemeriksaan antigen dan antibodi akan menunjukkan hasil positif, kadar sel darah putih turun, kadar hematokrit normal, dan jumlah trombosit turun.
Pengobatan Demam Dengue
Tidak ada pengobatan khusus untuk demam dengue. Namun, dokter akan memberikan paracetamol agar demam tinggi dan nyeri otot mereda. Selain dari dokter, pasien juga bisa membeli paracetamol sendiri di apotek. Perhatikan cara penggunaan obat tersebut pada label yang tertera di kemasan.
Pasien dianjurkan untuk menghindari pengunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen, aspirin, atau naproxen. Hal ini karena obat-obatan tersebut dapat menyebabkan perdarahan pada penderita demam dengue.
Selain mengonsumsi paracetamol, pasien akan dianjurkan untuk melakukan beberapa upaya berikut:
- Beristirahat dan tidur yang cukup
- Mencukupi kebutuhan cairan dengan minuman yang berkalori, seperti susu atau jus buah, tetapi tidak dengan air putih
- Menjaga suhu tubuh agar tidak melebihi 39°C, misalnya dengan kompres air hangat
- Mengonsumsi paracetamol untuk demam yang lebih dari 39°C
Komplikasi Demam Dengue
Pada sebagian besar kasus, penderita demam dengue akan sembuh dalam waktu 1–2 minggu. Namun, pada kasus tertentu, penderita demam dengue bisa mengalami penurunan trombosit yang parah.
Hal ini akan meningkatkan risiko terjadinya perdarahan, seperti mimisan, muntah darah berwarna gelap, BAB berdarah, menstruasi lebih banyak, dan memar yang besar di bawah kulit.
Sementara itu, ibu hamil yang menderita demam dengue bisa menularkan penyakit ini kepada janinnya. Kondisi ini bisa menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah.
Pencegahan Demam Dengue
Sebagai negara endemis demam dengue, upaya pencegahan penyakit ini perlu selalu dijaga, terutama pada musim hujan. Demam dengue bisa dicegah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan vaksin dengue. Berikut adalah penjelasannya:
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bertujuan untuk membunuh nyamuk yang biasanya lebih banyak ditemukan saat musim hujan. PSN dilakukan dengan pengasapan insektisida atau fogging sebanyak dua kali dengan jeda 1 minggu.
Selain fogging, metode PSN untuk mencegah demam dengue bisa dilakukan dengan rutin menjalankan 3M-Plus. Langkah-langkah 3M tersebut meliputi:
- Menguras atau membersihkan tempat penampungan air, seperti bak mandi atau toren, minimal 1 minggu sekali
- Menutup rapat tempat penampungan air
- Mendaur ulang barang yang dapat menjadi tempat nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus berkembang biak
Sementara itu, tindakan Plus yang dapat dilakukan untuk melengkapi 3M antara lain:
- Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah agar tidak gelap atau lembab
- Menaburkan bubuk abate pada tempat penampungan air
- Memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk, seperti ikan gupi
- Menanam tanaman pengusir nyamuk, seperti lavender atau serai wangi
- Menggunakan obat nyamuk
- Menggunakan losion antinyamuk yang mengandung diethyltoluamide (DEET)
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
- Menggunakan kelambu saat tidur
- Menghindari kebiasaan menggantung pakaian agar tidak menjadi sarang nyamuk
Vaksin Dengue
Vaksin dengue dapat diberikan kepada orang yang pernah menderita demam dengue atau tinggal di wilayah yang sering terjadi kasus demam dengue. Vaksin tersebut direkomendasikan untuk anak-anak dan orang dewasa usia 6–45 tahun.
Pemberian dosis vaksin akan ditentukan oleh dokter berdasarkan hasil pemeriksaan darah. Jika Anda atau anak Anda ingin menjalani vaksinasi dengue, konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu.