Dermatitis perioral adalah ruam kemerahan yang timbul di sekeliling mulut. Selain memerah, kulit di sekitar mulut juga kering, bersisik, bahkan timbul bintil-bintil mirip jerawat yang terasa gatal dan perih.
Dermatitis perioral merupakan salah satu jenis eksim. Kondisi ini tidak berbahaya dan tidak menular. Dermatitis perioral juga dapat ditangani begitu penyebabnya diketahui. Namun, dermatitis perioral bisa membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh, bahkan bisa juga sering kambuh dengan gejala yang lebih parah.
Penyebab Dermatitis Perioral
Dermatitis perioral bisa terjadi pada siapa saja. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita usia 25–45 tahun. Kondisi ini juga sering terjadi pada anak usia 7 bulan sampai 13 tahun.
Penyebab dermatitis perioral belum diketahui secara pasti. Namun, ruam kemerahan di sekeliling mulut dapat dipicu oleh banyak hal, seperti:
- Kortikosteroid topikal, hirup (inhaler), atau semprot hidung
- Penggunaan poduk kosmetik atau perawatan kulit wajah yang mengandung bahan tertentu, seperti isopropyl myristate, petrolatum, atau paraffin
- Pemakaian tabir surya yang mengandung titanium oxide atau zinc oxide (terutama pada anak-anak)
- Alergi atau iritasi, misalnya akibat pemakaian pasta gigi mengandung fluoride atau bahan pada tambalan gigi
- Infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur Candida albicans (kandidiasis kulit), bakteri fusiformis, atau tungau jenis Demodex
- Perubahan hormon, misalnya saat sindrom pramenstruasi, kehamilan, atau konsumsi obat kontrasepsi
- Kontak dengan air liur (sering mengiler)
- Gangguan pada sistem kekebalan tubuh
- Sering mengunyah permen karet
- Konsumsi makanan pedas atau asin
- Paparan sinar matahari, udara yang panas, dan angin yang berlebihan
Gejala Dermatitis Perioral
Gejala dermatitis perioral dapat meliputi:
- Ruam kemerahan di sekeliling mulut
- Kulit sekitar mulut bersisik atau kering
- Gatal-gatal
- Sensasi panas atau perih di sekitar mulut
- Mulut yang terasa kencang atau kaku
- Bintil-bintil di sekitar mulut yang dapat berisi cairan atau nanah
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami ruam kemerahan di sekeliling bibir, terutama bila disertai keluhan gatal-gatal dan sensasi terbakar. Makin dini pemeriksaan dilakukan, makin cepat pula penyebab ruam kemerahan di sekitar bibir bisa dideteksi dan ditangani.
Diagnosis Dermatitis Perioral
Untuk mendiagnosis dermatitis perioral, dokter pertama-tama akan bertanya terkait hal-hal berikut:
- Gejala yang timbul
- Penyakit atau kondisi medis yang pernah diderita
- Obat-obatan, produk kosmetik, atau produk perawatan wajah yang sedang digunakan
Jika memungkinkan, catat atau foto komposisi produk kosmetik dan perawatan wajah yang sedang Anda gunakan. Hal ini dapat memudahkan dokter untuk mengetahui pemicu keluhan Anda.
Selanjutnya, dokter akan melakukan tes fisik dengan melihat tanda-tanda ruam dan bintil-bintil di kulit. Melalui hasil tanya jawab dan pemeriksaan fisik, biasanya dokter akan langsung mengetahui bahwa gejala yang muncul disebabkan oleh dermatitis perioral.
Namun, jika dirasa perlu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, misalnya:
- Biopsi kulit, untuk memastikan apakah gejala yang timbul disebabkan oleh dermatitis perioral atau jenis dermatitis lain
- Tes kerokan kulit dengan larutan kalium hidroksida (tes KOH), untuk mencari keberadaan bakteri atau jamur penyebab infeksi
- Tes alergi, untuk mendeteksi alergen yang mungkin menyebabkan timbulnya gejala
Pengobatan Dermatitis Perioral
Penanganan dermatitis perioral berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada pemicu, keparahan kondisi, dan seberapa sering gejala kambuh. Cara-cara yang dapat dilakukan antara lain:
- Berhenti atau mengurangi dosis obat kortikosteroid oles maupun inhaler sesuai arahan dokter
- Tidak menggunakan produk kosmetik atau perawatan kulit yang dapat mengakibatkan atau memperburuk gejala dermatitis perioral
- Mencuci tangan setelah mengoleskan krim atau salep kortikosteroid jika menggunakannya untuk mengobati bagian tubuh selain wajah
- Membasuh wajah menggunakan air hangat jika ruam kemerahan muncul kembali
- Menggunakan pasta gigi yang tidak mengandung flouride
- Menghindari penggunaan krim maupun kosmetik pada area kulit yang terkena dermatitis perioral meski gejala sudah hilang untuk mencegahnya kambuh
- Menggunakan produk perawatan kulit dengan bahan yang ringan, misalnya pembersih wajah tanpa pewangi
- Mengurangi makan permen karet
- Membatasi konsumsi makanan yang terlalu pedas atau asin karena bisa mengiritasi kulit di sekitar mulut
Bila diperlukan, dokter dapat memberikan obat-obatan oles berikut untuk mengatasi dermatitis perioral:
- Azelaic acid
- Clindamycin
- Erythromycin
- Pimecrolimus
Selain krim atau salep di atas, antibiotik minum (oral) juga dapat diberikan untuk membasmi bakteri, serta mengurangi peradangan di kulit. Obat-obatan tersebut adalah:
- Doxycycline
- Minocycline
- Isotretinoin
- Tetracycline HCl
Penyembuhan dermatitis perioral membutuhkan waktu yang cukup lama. Selama menjalani terapi, pasien perlu kontrol ke dokter secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hal ini penting untuk melihat kecocokan pasien dengan terapi atau mengidentifikasi lebih lanjut hal lain yang bisa memicu gejala.
Komplikasi Dermatitis Perioral
Dermatitis perioral dapat menyebabkan sejumlah komplikasi berikut:
- Dermatitis perioral sering kambuh dengan gejala yang makin parah
- Granulomatous periorificial dermatitis, yang ditandai dengan bintil-bintil kekuningan
- Rosacea, ditandai dengan kemerahan, pembuluh darah tampak jelas, dan bintil-bintil yang muncul di bagian tengah wajah, termasuk dahi dan pipi
- Stres karena tidak percaya diri dengan penampilan
Pencegahan Dermatitis Perioral
Dermatitis perioral bisa dicegah dengan menghindari hal-hal yang memicunya dan menjaga kesehatan kulit wajah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:
- Tidak sembarangan menggunakan obat kortikosteroid tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter
- Mencuci tangan sampai bersih setelah menggunakan kortikosteroid oles jika akan memegang area wajah
- Memilih produk perawatan kulit atau kosmetik yang sesuai dengan kondisi kulit dan mengandung bahan yang aman
- Tidak menggunakan riasan wajah secara berlebihan
- Memastikan riasan wajah sudah benar-benar bersih sebelum tidur
- Tidak berada di bawah paparan sinar matahari terlalu lama
- Memakai tabir surya dengan komposisi yang aman ketika beraktivitas di luar ruangan pada siang hari
- Menghindari paparan panas dan angin yang berlebihan
- Mengonsumsi makanan yang sehat, bergizi lengkap dan seimbang
- Berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan alat kontrasepsi yang minim risiko menyebabkan dermatitis perioral