Detak jantung janin normal bisa bervariasi tergantung pada usia kandungan. Nah, kisaran detak jantung ini perlu Bumil ketahui karena detak jantung bisa menunjukkan kondisi kesehatan sang buah hati.
Tahukah Bumil, detak jantung Si Kecil sudah mulai terdeteksi sejak minggu ke-5 kehamilan, lho. Hal ini tentunya menjadi momen yang mengharukan, ya. Namun, perlu diketahui bahwa selain menandakan kehidupan, detak jantung juga menunjukkan kondisi kesehatan janin.
Pemeriksaan detak jantung janin umumnya dilakukan ketika Bumil melakukan pemeriksaan kandungan rutin ke dokter atau bidan. Lantas, bagaimana sih detak jantung janin normal yang menandakan Si Kecil sehat dan tumbuh kembangnya berjalan dengan baik?
Berapa Detak Jantung Janin Normal?
Detak jantung janin diukur berdasarkan denyut per menit (beat per minute/bpm). Nah, seiring pertumbuhan Si Kecil, laju denyut jantungnya juga berubah. Berikut ini adalah detak jantung janin normal berdasarkan usia kehamilan:
Trimester pertama
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, detak jantung janin mulai terdeteksi pada minggu ke-5 kehamilan. Ini karena jantungnya sudah mulai berkembang pada waktu tersebut. Hanya saja, denyut yang dihasilkan masih lambat, yakni hanya 80–85 kali per menit saja.
Mulai usia kehamilan 9 minggu, detak jantung janin normalnya meningkat hingga mencapai 170 kali per menit. Begitu memasuki minggu ke-12, detak jantungnya akan sedikit menurun.
Pada masa ini, tumbuh kembang janin juga terjadi dengan cepat. Selain jantungnya yang sudah berdetak, Si Kecil juga sudah punya tangan dan kaki lengkap dengan jari-jarinya. Mulutnya juga sudah terbentuk, lho.
Trimester kedua
Selama trimester kedua kehamilan, tepatnya pada minggu ke-13 hingga minggu ke-26, detak jantung janin normal biasanya berkisar antara 110–160 kali per menit, Bumil.
Selain itu, Si Kecil juga sudah mulai latihan bernapas dengan menghirup air ketuban. Organ tubuhnya, seperti paru-paru dan saluran pencernaan, sedang terbentuk dan akan terus berkembang. Ia juga mulai aktif bergerak, lho. Saat usia kandungan sekitar 5 bulan, Bumil juga bisa mulai merasakan gerakan atau tendangan janin.
Trimester ketiga
Sama seperti sebelumnya, detak jantung janin normal pada trimester ketiga adalah 110–160 kali per menit. Hanya saja, jumlah detak ini umumnya menurun lagi menjelang hari perkiraan lahir (HPL) Si Kecil, tepatnya pada sekitar 10 minggu sebelum persalinan.
Pada trimester ketiga, ukuran tubuh Si kecil tentunya makin besar. Otak, paru-paru, ginjal, dan hatinya pun makin berkembang dan mulai berfungsi menjelang waktu kelahirannya.
Cara Mengetahui Detak Jantung Janin Normal
Detak jantung janin bisa diketahui dengan akurat melalui bantuan alat-alat tertentu. Nah, berikut adalah cara mendeteksi detak jantung janin normal dengan alat:
Auskultasi
Metode auskultasi adalah cara untuk mengetahui detak jantung janin normal atau tidak yang dilakukan dengan bantuan stetoskop. Namun, stetoskop yang digunakan oleh dokter atau bidan untuk mendeteksi detak jantung janin berbeda dengan stetoskop biasa, ya.
Stetoskop untuk mendeteksi detak jantung janin disebut stetoskop Laennec dan bentuknya seperti kerucut. Alat ini memungkinkan dokter atau bidan untuk mendengarkan jumlah dan kerasnya detak jantung Si Kecil, yang kemudian dinilai apakah ada masalah atau tidak pada jantungnya.
Doppler
Cara lain untuk mendeteksi detak jantung janin adalah menggunakan alat pemantau elektronik yang menyalurkan gelombang suara (ultrasound) untuk mengetahui detak jantung Si Kecil.
Alat bernama doppler ini biasanya digunakan untuk memeriksa detak jantung janin pada trimester kedua kehamilan. Metode ini umumnya lebih umum dipakai karena bisa menghasilkan suara detak jantung janin dengan lebih akurat dan nyaring.
Kardiotokografi (CTG)
Kardiotokografi (CTG) adalah alat pemantau elektronik berupa sabuk bersensor yang digunakan untuk memantau detak jantung dan aktivitas janin, serta tingkat kontraksi rahim pada ibu hamil.
Metode ini biasanya dilakukan ketika ibu hamil sudah menjelang persalinan. Melalui CTG, dokter bisa memantau kondisi ibu dan janin, serta menentukan metode persalinan yang aman dan tepat.
Detak jantung janin normal bisa menggambarkan bahwa kondisi Si Kecil sehat sesuai usia kehamilan. Jika detak jantung janin berada di luar kisaran normal, baik itu terlalu lambat maupun terlalu cepat dibandingkan usia kehamilan, bisa saja hal ini terjadi karena Si Kecil sedang bergerak.
Meski begitu, jika detak jantungnya tidak normal secara terus-menerus, janin dikhawatirkan mengalami gangguan kesehatan, misalnya gawat janin, infeksi, atau kelainan jantung bawaan. Oleh sebab itu, Bumil perlu rutin melakukan pemeriksaan kandungan sesuai jadwal ke dokter untuk memantau perkembangan Si Kecil.
Apabila Bumil memiliki pertanyaan lain seputar kehamilan, dapatkan jawabannya secara cepat dengan melakukan chat ke dokter.