Penting bagi Anda untuk mengetahui ciri-ciri manipulasi dan cara menghadapinya. Manipulasi merupakan masalah yang bisa muncul dalam semua jenis hubungan, baik hubungan pribadi maupun profesional.
Manipulasi adalah cara yang dilakukan seseorang (manipulator) untuk menyerang atau memengaruhi emosi dan mental orang lain, sehingga ia bisa mengendalikan orang lain dan mendapatkan apa yang ia inginkan.
Hal yang ingin didapatkan oleh manipulator bisa beragam, seperti kekuasaan, kendali, keuntungan, atau hak-hak istimewa yang dimiliki oleh korbannya.
Ciri Manipulasi yang Harus Anda Ketahui
Seorang manipulator biasanya menggunakan trik-trik untuk membuat korbannya cenderung menyerah pada kemauan dan permintaannya. Oleh karena itu, waspadailah beberapa ciri manipulasi berikut yang umumnya dilakukan oleh seorang manipulator:
1. Berinteraksi di zona nyaman
Seseorang manipulator biasanya selalu bersikeras untuk bertemu atau berinteraksi dengan Anda di zona nyamannya, misalnya rumah, kantor, atau restoran favoritnya. Hal ini ia lakukan agar bisa mengendalikan keadaan, sehingga ia bisa mendapatkan keinginannya dengan lebih mudah.
2. Memanipulasi fakta
Seorang manipulator juga umumnya sangat sering memanipulasi atau memutarbalikkan fakta.
Ia biasanya sangat pandai dalam berbohong, membuat alasan, menahan informasi penting, atau sering kali menyalahkan korban jika ada suatu hal yang terjadi (victim blaming). Dengan begitu, Anda akan merasa terpojok dan ia bisa lebih berkuasa daripada Anda.
3. Mudah dekat dengan orang lain
Orang yang manipulatif biasanya akan mudah berbagi rahasia dan ketakutannya untuk membuat Anda merasa istimewa, sehingga Anda juga akan mengungkapkan rahasia Anda kepadanya. Rahasia ini kemudian bisa ia jadikan senjata untuk melawan atau memanfaatkan Anda suatu saat nanti.
4. Mengajukan pertanyaan pancingan
Ini adalah ciri manipulasi yang biasa terjadi dalam hubungan profesional, tetapi bisa juga terjadi dalam hubungan personal.
Untuk memanipulasi, seorang manipulator sering kali mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memancing Anda membagikan pemikiran atau kekhawatiran Anda terlebih dahulu. Setelah itu, ia akan merespons dengan cara yang kurang baik dan memancing perselisihan.
Strategi ini memungkinkan manipulator untuk mengontrol dan memengaruhi keputusan Anda, karena Anda merasa bersalah (guilt trip) telah mengungkapkan pemikiran yang menyebabkan perselisihan tersebut.
5. Melakukan perundungan intelektual
Perundungan intelektual (intellectual bullying) juga merupakan salah satu ciri manipulasi. Perundungan intelektual biasanya dilakukan dengan cara memaparkan data atau fakta yang tidak Anda kuasai secara berlebihan. Hal ini kemudian bisa membuat Anda merasa tidak mampu dan tidak berdaya dalam mengambil sebuah keputusan.
6. Membuat lelucon yang menyinggung
Seseorang yang manipulatif juga sering kali membuat lelucon yang dimaksudkan untuk memperlihatkan kelemahan Anda, sehingga membuat Anda merasa tidak nyaman atau minder di hadapan orang lain. Dengan begitu, ia akan merasa lebih hebat dan lebih berkuasa daripada Anda.
7. Membuat Anda merasa bersalah
Ini juga merupakan salah satu ciri manipulasi. Saat Anda sedang bahagia karena suatu pencapaian, seorang manipulator akan mencoba mengecilkan pencapaian Anda dan membandingkannya dengan kebahagiaan orang lain yang lebih besar. Hal ini akan membuat Anda merasa tidak pantas membanggakan pencapaian Anda.
Sebaliknya, saat Anda mengalami suatu kejadian yang buruk, manipulator akan mencoba membuat masalah yang ia alami tampak lebih buruk atau lebih mendesak daripada masalah Anda. Hal ini bisa membuat Anda merasa bersalah atas kesedihan yang Anda rasakan.
Cara Menghadapi Pribadi yang Manipulatif
Manipulasi yang ada di dalam suatu hubungan harus segera dihentikan. Jika tidak, ini bisa berisiko mengganggu kesehatan mental Anda. Oleh sebab itu, Anda harus cermat dalam mengenali dan mengidentifikasi ciri manipulasi seperti di atas.
Saat Anda sudah mampu menyadari dan mengindentifikasi ciri manipulasi, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak emosional dari manipulasi tersebut.
Berikut adalah beberapa cara menghadapi orang yang manipulatif:
- Sampaikan pendapat Anda dengan jelas, tegas, langsung, dan spesifik. Minta maaflah jika Anda memang bersalah, tapi tidak perlu berlebihan.
- Jangan memikirkan terlalu dalam tentang apa yang dikatakan manipulator.
- Hindari mengambil keputusan secara terburu-buru.
- Tidak perlu mencoba untuk mengalahkan manipulator. Sebaliknya, temukan cara untuk memberi tahu secara halus bahwa Anda paham ia sedang memanipulasi Anda.
- Hindari interaksi yang terlalu banyak dengan manipulator, terlebih jika hubungan Anda dengannya bukan hubungan personal.
- Cari orang yang bisa Anda percaya, yang tidak berada di bawah pengaruh manipulator, untuk bercerita atau meminta saran mengenai situasi yang sedang Anda hadapi.
Terus-terusan berinteraksi dengan seorang manipulator dapat membuat Anda merasa buruk, bodoh, dan rendah. Meski kenyataannya tidaklah begitu, Anda bisa meyakini hal tersebut akibat manipulasinya. Bukan hal yang tidak mungkin jika lama-kelamaan Anda jatuh ke dalam depresi.
Jadi, jika Anda memiliki masalah dengan orang yang suka memanipulasi atau mulai merasa terganggu dengan tindakan manipulatifnya, maupun menjadi korban breadcrumbing atau terjebak dalam hubungan gaslighting, cobalah untuk menjaga jarak. Jika tidak mungkin untuk menjaga jarak atau sudah mulai merasa tertekan akibat tindakan mereka, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke psikolog.