Pernahkah kamu merasa stres saat melihat konten di media sosial, tetapi tetap sulit menghentikan aktivitasmu di dunia maya tersebut? Jika iya, ini bisa menjadi pertanda bahwa kamu perlu melakukan detoks sosmed. Yuk, simak pembahasan lengkap mengenai detoks media sosial di sini.
Dewasa ini, aktivitas sehari-hari kita hampir tidak dapat dipisahkan dari media sosial, mulai dari berinteraksi dengan teman dan keluarga hingga mengecek berbagai berita atau tren yang sedang viral.
Padahal faktanya, terlalu sering mengakses media sosial ternyata bisa menyebabkan dampak yang kurang baik bagi kesehatanmu, lho. Salah satunya adalah kecanduan media sosial. Nah, untuk menghindari hal tersebut, kamu bisa coba melakukan detoks media sosial.
Mengenal Detoks Media Sosial dan Tanda Kamu Perlu Melakukannya
Detoks media sosial adalah upaya membatasi akses ke berbagai situs atau aplikasi jejaring sosial, baik untuk sementara maupun permanen. Nah, di bawah ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi pertanda bahwa kamu mungkin perlu melakukan detoks sosmed:
- Merasa perlu melihat sosial media di ponsel atau gadget setiap saat
- Merasa stres, tertekan, atau cemas setelah mengakses media sosial
- Merasa takut tertinggal berita yang sedang viral, bila tidak mengakses media sosial
- Menganggap penting jumlah like dan komentar di postingan media sosial
- Sering bergadang atau sengaja bangun pagi hanya untuk mengakses media sosial
- Sulit berkonsentrasi pada hal-hal yang sedang dikerjakan karena selalu terganggu dengan media sosial
- Mengalami masalah dalam pekerjaan atau hubungan pribadi dengan pasangan atau keluarga karena terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial
Manfaat Detoks Media Sosial
Jika waktumu sebagian besar habis untuk media sosial, maka mungkin sudah waktunya untuk berhenti sejenak dari dunia maya dan fokus pada kehidupanmu di dunia nyata. Pasalnya, jika dibiarkan terus-menerus, obsesimu dengan media sosial bisa berdampak bagi kesehatan mentalmu.
Selain itu, ada banyak juga manfaat detoks sosmed yang bisa kamu peroleh, di antaranya:
1. Menjaga kesehatan mental
Saat mengakses media sosial, sebagian besar orang cenderung akan membandingkan hidupnya dengan hidup orang lain yang tampak lebih baik dan “sempurna" di media sosial. Hal ini bisa memicumu untuk merasa rendah diri, malu, iri, atau bahkan membenci diri sendiri.
Selain itu, menggunakan media sosial secara berlebihan juga bisa menyebabkan seseorang takut atau khawatir akan tertinggal berbagai hal yang sedang tren atau viral di media sosial. Kondisi ini disebut dengan fear of missing out (FOMO).
Bila berlarut-larut, hal-hal di atas bisa meningkatkan risikomu mengalami berbagai gangguan mental, seperti gangguan kecemasan dan depresi. Dengan melakukan detoks media sosial, risiko kamu mengalami masalah tersebut pun akan menurun, jadi kesehatan mentalmu bisa tetap terjaga.
2. Menjaga kesehatan fisik
Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mental, melakukan detoks sosmed juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisikmu, lho.
Dengan detoks media sosial, kamu bisa terhindar dari risiko menderita berbagai gangguan kesehatan akibat terlalu banyak menatap layer gadget, seperti sakit kepala, migrain, dan gangguan kesehatan mata.
Selain itu, selama melakukan detoks media sosial, kamu juga bisa mengisi waktu yang biasa kamu gunakan untuk mengakses media sosial dengan berbagai kegiatan yang menyehatkan, seperti berolahraga, meditasi, atau me time.
3. Meningkatkan kualitas tidur
Beberapa riset menunjukkan bahwa penggunaan media sosial secara berlebihan, terutama di saat sebelum tidur, dapat menyebabkan penurunan kualitas serta jam tidur dan bahkan gangguan tidur, seperti insomnia.
Ini karena, berbagai emosi yang kamu rasakan saat mengakses media sosial, baik emosi positif maupun negatif, dapat membuat tubuhmu tetap terjaga. Selain itu, sinar biru dari layar gadget juga bisa menghambat pelepasan hormon melatonin, yakni hormon yang memicu rasa kantuk.
Nah, dengan menjalani detoks media sosial, kamu bisa terhindar dari hal-hal tersebut. Dengan begitu, kualitas dan kuantitas tidurmu pun akan meningkat. Ini juga merupakan salah satu bentuk sleep hygiene yang baik untuk menjaga kualitas tidurmu.
4. Menjaga silaturahmi dan hubungan sosial dengan orang-orang terdekat
Sadar atau tidak, kecanduan media sosial ternyata secara tidak langsung bisa meregangkan hubunganmu dengan orang-orang terdekat, baik itu pasangan, keluarga, atau teman.
Sebagai contoh, saat sedang quality time bersama orang-orang terdekat, alih-alih fokus melakukan aktivitas bersama mereka, kamu malah sibuk mengakses media sosial (phubbing).
Melakukan detoks media sosial bisa membantumu untuk fokus bersosialisasi dengan orang-orang terdekat, sehingga kedekatan hubunganmu dan silaturahmi dengan mereka tetap terjaga.
5. Meningkatkan produktivitas
Melakukan detoks sosmed juga bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan prestasimu, lho. Pasalnya, dengan melakukan detoks media sosial, kamu jadi bisa lebih fokus dan konstentrasi terhadap hal-hal yang sedang kamu kerjakan, seperti pekerjaan, pelajaran, atau olahraga.
Tips Melakukan Detoks Media Sosial
Untuk membantumu mendapatkan manfaat detoks media sosial secara maksimal, kamu bisa melakukan beberapa tips di bawah ini:
- Tentukan durasi waktu untuk melakukan detoks media sosial, misalnya 1–2 bulan.
- Hapus aplikasi media sosial dari ponsel atau gadget selama kamu melakukan detoks sosmed.
- Lakukan berbagai kegiatan positif untuk mengisi waktu tanpa media sosial, seperti berolahraga, membaca buku, berlibur, meditasi, atau mencoba hobi baru.
- Tulis pengalaman dan perubahan apa yang kamu rasakan selama kamu melakukan detoks media sosial.
Kendati memang tidak mudah untuk melakukan detoks media sosial, usahakanlah untuk tetap konsisten dalam melakukannya.
Apabila kamu merasa kesulitan untuk melakukan detoks sosmed dan penggunaan media sosial sudah mulai menimbulkan dampak negatif pada kondisi psikismu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog, ya.