Katanya, seseorang yang selalu ingin rumahnya bersih dan rapi ada kemungkinan ia mengalami OCD. Benarkah demikian? Karakteristik seperti apa sih yang sebenarnya menunjukkan bahwa seseorang mengalami OCD? Untuk tahu informasi lengkapnya, yuk baca artikel ini.
Menyukai kerapian dan kebersihan memang baik. Namun, hati-hati bila kebiasaan ini dilakukan secara berlebihan, bahkan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini merupakan gejala yang sering terjadi pada gangguan obsesif kompulsif (OCD) atau gangguan kepribadian obsesif kompulsif (OCPD).
Sering Membersihkan Rumah dan Kemungkinan OCD atau OCPD
Pecinta kerapian dan kebersihan suka membersihkan rumah karena merasa senang ketika rumah terlihat rapi dan bersih. Namun, apabila dorongan untuk membersihkan rumah muncul karena beberapa alasan berikut ini bisa menjadi gejala OCD:
- Menghabiskan waktu selama berjam-jam untuk membersihkan rumah
- Merasa janggal bila posisi barang sedikit miring
- Memastikan semua benda harus menghadap ke depan
- Memastikan tumpukan barang harus disusun berdasarkan ukurannya dan posisinya pun harus simetris
- Merasa dirinya akan sakit parah atau celaka jika rumahnya kotor
- Marah bila ada yang tidak mengembalikan barang ke posisi semula
Obsessive-compulsive disorder (OCD) adalah kondisi gangguan mental yang membuat seseorang memiliki pikiran atau perilaku yang tidak terkendali (obsesi) untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang (kompulsif). Tindakan tersebut bahkan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan interaksi sosial penderitanya.
Selain itu, dorongan yang kuat untuk menjaga rumah selalu bersih dan rapi juga bisa disebabkan oleh sifat perfeksionisme, yaitu keinginan untuk mengerjakan segala sesuatu dengan sempurna. Nah, kalau alasannya seperti ini, bisa jadi ini menandakan gangguan kepribadian obsesif kompulsif (OCPD).
Umumnya, orang dengan OCPD tidak merasa ada yang salah dengan dirinya atau dengan kebiasaannya, bahkan sering kali merasa bangga. Kondisi ini berbeda dengan OCD, di mana kebiasaan bersih-bersih rumah dilakukan di bawah tekanan rasa takut dan cemas.
Penderita OCD umumnya merasa frustrasi dan tertekan karena tidak mampu mengendalikan dorongan untuk melakukan sesuatu secara berulang atau berlebihan.
Selain OCD atau OCPD, kebiasaan suka membersihkan rumah secara berlebihan juga bisa menjadi gejala dari fobia kuman (mysophobia). Gejala yang paling umum adalah mencuci tangan atau membersihkan rumah berulang-ulang hingga terkesan tidak terkendali. Gejala tersebut memang mirip dengan gejala OCD. Bahkan, fobia kuman juga banyak dialami oleh penderita OCD.
Seberapa Sering Rumah Perlu Dibersihkan dan Bagaimana Caranya?
Membersihkan rumah memang harus dilakukan secara rutin agar rumah bebas dari debu dan kotoran yang membawa kuman penyebab penyakit. Selain bersih dan rapi, ciri rumah yang sehat adalah memiliki sirkulasi udara dan sanitasi yang baik serta terkena sinar matahari langsung.
Agar rumahmu senantiasa terbebas dari kuman penyebab penyakit, berikut adalah beberapa tips membersihkan setiap ruangan di dalam rumah yang bisa kamu lakukan:
- Bersihkan dapur, termasuk meja dan lantai dapur, setidaknya seminggu sekali. Gunakan air bersih dan sabun pembersih antibakteri untuk membersihkan dapur.
- Bersihkan rak dan dinding dalam kulkas setidaknya 3 bulan sekali dengan baking soda dan air bersih.
- Ganti dan cuci sprei, selimut, dan bed cover setidaknya seminggu sekali, menggunakan air panas untuk membunuh tungau dan kutu kasur.
- Gunakan penyedot debu (vacuum cleaner) untuk membersihkan kasur, sofa, atau kursi secara teratur, setidaknya sebulan sekali.
- Bersihkan karpet dan keset seminggu sekali.
- Bersihkan dinding dan lantai kamar mandi dengan desinfektan setidaknya sehari sekali dan jangan meninggalkan tisu bekas atau pakaian kotor di kamar mandi.
Membersihkan rumah memang harus dilakukan secara rutin agar kamu dan anggota keluarga di rumah tidak terkena penyakit, seperti infeksi atau alergi, terutama jika ada bayi atau anak kecil di rumah.
Namun, jika kamu merasa dorongan untuk menjaga kebersihan dan kerapihan rumah sudah terlalu ekstrim hingga membuat orang lain atau kamu sendiri tidak nyaman, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.