Perawatan kecantikan yang perlu dihindari selama kehamilan penting untuk diketahui demi menjaga kesehatan ibu dan janin. Beberapa produk dan prosedur kecantikan dapat mengandung bahan atau memiliki efek yang berisiko terhadap kehamilan, sehingga ibu hamil perlu lebih selektif dalam memilihnya.

Selama masa kehamilan, Bumil dapat merasakan berbagai keluhan. Misalnya, pada trimester kedua atau ketiga kehamilan, stretch mark bisa muncul di tubuh Bumil sehingga mengurangi rasa percaya diri. Selain itu, Bumil juga bisa mengalami jerawat, bercak hitam (melasma), perubahan warna kulit, atau rambut rontok.

9 Perawatan Kecantikan yang Perlu Dihindari Selama Kehamilan - Alodokter

Untuk mengatasi berbagai keluhan tersebut, Bumil mungkin ingin menggunakan produk atau menjalani perawatan tertentu. Namun, sebelum menggunakannya, ketahui dulu perawatan kecantikan yang perlu dihindari selama kehamilan.

Beberapa Perawatan Kecantikan yang Perlu Dihindari Selama Kehamilan

Ibu hamil harus lebih selektif saat hendak menggunakan produk kecantikan. Pasalnya, zat atau kandungan tertentu yang terkandung dalam produk perawatan kecantikan bisa saja terserap ke dalam tubuh dan berpotensi membahayakan kesehatan janin.

Beberapa produk perawatan kecantikan yang perlu dihindari selama kehamilan di antaranya adalah:

1. Krim penghilang flek hitam

Untuk menghilangkan flek hitam atau garis kecokelatan yang disebabkan melasma, kloasma, atau linea nigra, hindari penggunaan krim yang mengandung hydroquinone dan merkuri.

Sebagai alternatif yang lebih aman untuk mengurangi perubahan pigmen secara alami, Bumil dapat memilih produk krim yang mengandung vitamin C atau asam azelaic. Selain itu, Bumil juga dianjurkan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung dengan cara memakai payung, mengenakan kacamata hitam, dan mengoleskan sunscreen atau tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.

2. Krim anti jerawat

Penggunaan produk antijerawat belum tentu aman untuk ibu hamil. Oleh karena itu, Bumil perlu melakukan pengecekan kembali terkait produk krim anti jerawat yang digunakan.

Jika krim anti jerawat yang biasa Bumil gunakan mengandung asam salisilat dan retinoid, hentikan penggunaannya selama kehamilan. Tidak hanya itu, hindari juga konsumsi obat antibiotik secara sembarangan. Agar aman, gunakanlah obat atau krim jerawat yang berbahan dasar asam glikolat dan asam alfa hidroksi (AHA).

Adapun untuk mengurangi timbulnya jerawat, Bumil disarankan untuk mengganti penggunaan foundation dengan bedak tabur (loose powder) yang mengandung mineral. Bumil juga bisa menggunakan kertas minyak wajah untuk mengurangi kilap di wajah.

3. Krim penghilang stretch mark

Banyak dokter meyakini bahwa stretch mark pada perut umumnya bersifat genetik. Oleh karena itu, berbagai produk yang dioleskan untuk mencegah munculnya stretch mark tidak akan berdampak banyak.

Namun, jika Bumil tetap ingin mencoba menggunakan krim penghilang stretch mark, hindari yang mengandung retinoid, ya. Pasalnya, kandungan ini bisa membahayakan kesehatan janin. Bumil dapat beralih ke krim penghilang stretch mark yang mengandung teh hijau, lidah buaya, atau asam glikolat karena cenderung lebih aman.

4. Krim antipenuaan

Jika Bumil menggunakan produk antipenuaan, hindari pilih produk yang mengandung retinoid. Hal ini karena kandungan tersebut dapat mengganggu perkembangan janin dan menyebabkan bayi terlahir cacat. Selain itu, krim yang mengandung asam salisilat juga sebaiknya dihindari demi keamanan Bumil dan janin.

Ibu hamil disarankan untuk menggunakan krim antipenuaan yang mengandung peptida, asam azelaic, atau asam glikolat. Kandungan-kandungan cenderung lebih aman untuk digunakan oleh ibu hamil.

5. Cat kuku

Menggunakan kutek atau cat kuku serta menjalani manikur dan pedikur saat hamil sebenarnya diperbolehkan. Namun, penggunaan cat kuku dengan kandungan formaldehida dan toluene harus dibatasi atau bahkan dihindari. Jika Bumil ingin mewarnai kuku, bukalah pintu dan jendela agar tidak terlalu banyak aroma bahan kimia yang terhirup.

6. Pewarna rambut

Ibu hamil disarankan untuk menghindari mewarnai rambut, terutama saat kehamilan belum memasuki trimester kedua. Namun, jika Bumil tetap ingin mewarnai rambut, hindari pewarna rambut yang mengandung amonia. Pilihlah pewarna alami seperti hena yang cenderung lebih aman.

7. Botox dan fillers

Belum ada cukup penelitian yang dapat mengonfirmasi keamanan suntik Botox atau filler untuk mengatasi kerutan pada ibu hamil. Oleh karena itu, ada baiknya Bumil menunda perawatan ini hingga bayi lahir.

8. Pemutih gigi

Memutihkan gigi saat hamil juga masih memerlukan penelitian untuk membuktikan keamanannya. Bumil pun sebaiknya menunda perawatan ini hingga fase kehamilan selesai. Pasalnya, bahan kimia yang digunakan dalam memutihkan gigi dapat tertelan dan membahayakan janin.

9. Facial

Meski facial saat hamil terbilang aman, jangan menjalaninya sembarangan, ya. Bumil disarankan untuk menghindari penggunaan produk facial yang mengandung retinoid dan asam glikolat, serta facial yang menggunakan arus listrik mikro.

Selain yang disebutkan tadi, perawatan kecantikan yang perlu dihindari selama kehamilan lainnya adalah sauna, penggelap kulit (tanning beds), mandi dalam kolam air panas, serta kamar uap.

Penting bagi ibu hamil untuk membaca label kemasan terkait keamanan penggunaan produk atau bertanya sebelum memulai perawatan kecantikan. Bila perlu, Bumil dapat bertanya kepada dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter mengenai penggunaan produk dan perawatan kecantikan selama kehamilan yang aman.