Saat mengalami diare pada ibu hamil trimester 3, ada ibu hamil yang khawatir jika kondisi ini bisa membahayakan kesehatan calon bayi, tetapi ada pula yang menganggap hal ini biasa saja. Lalu, bagaimana kebenarannya?
Diare saat hamil bisa terjadi kapan saja, baik pada trimester pertama, trimester kedua, maupun trimester ketiga. Namun, memang diare pada ibu hamil trimester 3 kerap kali menimbulkan ketidaknyamanan dan kelelahan, karena Bumil harus bolak-balik ke kamar mandi saat perut sudah sangat besar.
Selain itu, tidak sedikit pula ibu hamil yang beranggapan bahwa diare pada ibu hamil trimester 3 adalah tanda bahwa sebentar lagi calon bayi akan lahir, nih. Supaya Bumil bisa lebih tenang dan tidak khawatir berlebihan, Bumil perlu membaca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi kondisi ini.
Penyebab Diare pada Ibu Hamil Trimester 3
Sebenarnya, diare pada ibu hamil trimester 3 adalah hal yang normal terjadi pada ibu hamil, kok. Kondisi ini bisa disebabkan oleh perubahan hormon atau efek samping obat-obatan dan suplemen, termasuk vitamin prenatal.
Namun, diare karena efek samping suplemen ini jarang terjadi kok, sehingga Bumil tidak perlu khawatir, ya. Justru vitamin prenatal ini sangat penting untuk memastikan kondisi Bumil dan janin tetap sehat.
Selain itu, diare pada ibu hamil trimester 3 juga bisa disebabkan oleh kondisi lain yang perlu diwaspadai, yaitu:
- Infeksi kuman atau virus, misalnya gastroenteritis
- Intoleransi makanan
- Alergi
- Penyakit tertentu, seperti radang usus
Diare juga terkadang bisa terjadi ketika usia kandungan sudah menjelang HPL atau menjelang persalinan. Nah, diare yang menjadi tanda bersalin ini biasanya akan diikuti tanda-tanda akan segera melahirkan lainnya, seperti ketuban merembes, kontraksi, dan keluarnya lendir dan darah dari vagina.
Meski demikian, tidak semua ibu hamil akan mengalami diare menjelang persalinan, ya. Jadi, diare tidak bisa dijadikan patokan tanda bersalin yang mutlak.
Berbahayakah Diare pada Ibu Hamil Trimester 3?
Diare saat hamil merupakan kondisi saat Bumil buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari. Saat mengalaminya, Bumil mungkin juga merasakan kram perut, ya. Namun, tidak perlu khawatir berlebihan ya, Bumil.
Diare pada ibu hamil trimester 3 tidak selalu merupakan kondisi yang berbahaya, kok. Malahan, sebagian besar kasus diare saat hamil bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari, khususnya diare yang disebabkan oleh infeksi virus atau intoleransi makanan ya, Bumil.
Namun, saat diare, Bumil berisiko tinggi akan mengalami dehidrasi karena terus-menerus BAB, apalagi jika disertai muntah-muntah. Nah, diare yang demikian ini bisa berisiko menyebabkan dehidrasi pada ibu hamil, sehingga tidak boleh dianggap sepele, ya
Agar Bumil tetap terhidrasi dengan baik, pastikan Bumil memenuhi kebutuhan cairan harian dengan minum air setidaknya 8–12 gelas per hari diselingi cairan rehidrasi oral, seperti oralit atau air kelapa.
Cara Mengatasi Diare pada Ibu Hamil Trimester 3
Diare ringan pada ibu hamil umumnya tidak membutuhkan obat diare, lho. Bumil bisa mengatasinya dengan beragam tips berikut ini:
- Minum air putih yang cukup.
- Konsumsi makanan yang dianjurkan saat diare, seperti pisang, nasi putih, dan kentang rebus.
- Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik, misalnya yoghurt atau tempe.
- Hindari jus, susu, dan minuman bersoda, karena bisa memperburuk diare.
- Hindari makanan tinggi serat, pedas, dan bersantan.
- Konsumsi makanan yang benar-benar matang.
- Sering mencuci tangan dengan air dan sabun, khususnya sebelum makan dan setelah BAB atau BAK.
Jika tips-tips di atas belum bisa mengatasi diare yang dialami, Bumil bisa melakukan chat secara online dengan dokter untuk berkonsultasi dan meminta obat diare yang aman untuk ibu hamil. Melalui konsultasi, dokter bisa menegakkan diagnosis dan meresepkan obat yang sesuai untuk Bumil.
Namun, Bumil perlu segera memeriksakan diri ke dokter di rumah sakit atau klinik terdekat, khususnya jika diare yang dialami tidak kunjung sembuh setelah 3 hari lamanya.
Bumil juga perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami diare yang disertai gejala tertentu, seperti BAB berdarah, demam, tubuh sangat lemas, dan kram perut yang parah. Diare yang demikian kemungkinan menandakan adanya infeksi di saluran cerna sehingga perlu ditangani oleh dokter.