Diet alkaline diklaim dapat membantu menurunkan berat badan, memperlambat penuaan, dan membantu mengendalikan penyakit kronis seperti diabetes, arthritis, dan bahkan kanker. Benarkah klaim tersebut? Simak ulasannya berikut ini.
Diet alkaline atau diet asam basa merupakan metode diet dengan pengaturan pola makan untuk menyeimbangkan pH dalam tubuh. Diet ini dilakukan dengan lebih banyak mengonsumsi makanan bersifat alkali (basa) setiap hari. Selain itu, Anda juga harus menghindari konsumsi minuman mengandung alkohol dan kafein.
Dasar teori diet alkaline adalah bahwa tubuh rentan terkena penyakit jika mengonsumsi makanan yang bersifat asam. Sementara itu, makanan yang bersifat alkaline atau basa dianggap dapat menjaga kesehatan tubuh.
Adapun makanan yang menghasilkan basa antara lain buah-buahan, sayuran, kedelai, tahu, kacang-kacangan, biji-bijian, dan kacang polong. Sementara itu, makanan yang bersifat asam antara lain susu, telur, daging, gandum, gula rafinasi, dan makanan olahan (kalengan atau kemasan).
Diet Alkaline dan Kaitannya dengan Keseimbangan pH Tubuh
Darah kita membutuhkan keseimbangan asam basa agar bisa berfungsi dengan baik. Keseimbangan asam basa ini mengacu pada mekanisme yang digunakan tubuh untuk menjaga agar cairan tetap mendekati pH netral (tidak asam dan tidak terlalu basa).
Tingkat asam dan basa diukur pada skala pH yang berkisar antara 0 hingga 14. PH 0 bersifat sangat asam, sedangkan pH 14 sangat basa. Adapun pH netral ada di skala pH 7.
Diet alkaline dan pH darah
Tingkat pH dalam beberapa bagian tubuh manusia sangat bervariasi, misalnya darah bersifat sedikit basa dengan pH normalnya antara 7,35 dan 7,45. Diet alkaline diklaim dapat membantu tubuh untuk mempertahankan tingkat pH darah. Namun kenyataannya, diet alkaline tidak akan mengubah pH darah karena tubuh secara alami menjaga tingkat pH darah.
Meski tidak dapat mengubah pH darah, menu diet atau makanan memang bisa mengubah nilai pH urine. Namun, pH urine tidak dapat digunakan sebagai patokan untuk menilai kondisi kesehatan umum atau kadar pH tubuh seseorang.
Diet alkaline dan kanker
Beberapa penelitian menemukan, lingkungan basa atau alkali dapat membuat obat kemoterapi tertentu menjadi lebih efektif atau tidak beracun. Namun, belum ada bukti bahwa diet alkaline dapat membantu mencegah kanker. Jadi, bagi Anda yang menderita kanker, disarankan untuk tetap berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi terkait kebutuhan nutrisi sebelum memulai diet apa pun.
Berikut adalah beberapa manfaat lain diet alkaline untuk kesehatan:
- Menurunkan berat badan karena lebih banyak mengonsumsi buah, sayur, minum banyak cairan, serta membatasi konsumsi gula, makanan olahan, minuman mengandung alkohol dan kafein
- Membantu mencegah batu ginjal, menjaga tulang dan otot tetap kuat, meningkatkan kesehatan jantung dan fungsi otak, mengurangi nyeri punggung bawah, dan menurunkan risiko menderita diabetes tipe 2
- Membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung
- Memperlambat laju pengeroposan tulang, sehingga mengurangi risiko osteoporosis seiring bertambahnya usia
Makanan rekomendasi diet alkaline memang memiliki beberapa manfaat kesehatan bagi tubuh, tetapi diet ini tidak akan mengubah kadar pH di dalam tubuh. Selain itu, berbagai manfaat diet alkaline untuk tubuh juga membutuhkan penelitian dan bukti yang lebih banyak.
Sebagian orang menganggap sulit untuk mengikuti atau mempraktikkan diet alkaline, pasalnya, akan banyak makanan favorit Anda yang dibatasi ketika melakukan program diet asam basa ini. Asupan protein pun dibatasi hanya pada sumber nabati seperti kacang dan tahu.
Meski demikian, cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan olahraga secara teratur selama 30 menit per hari. Anda bisa mendukungnya dengan mengonsumsi makanan yang sehat.
Bagi Anda yang memiliki kondisi medis tertentu, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter dan ahli gizi sebelum melakukan diet alkaline.