Diet telur rebus adalah metode diet yang menjadikan telur rebus sebagai sumber utama asupan protein. Diet ini juga disertai dengan pembatasan asupan karbohidrat. Karena aturan pilihan makanan yang cukup ketat, diet ini dapat menurunkan berat badan dengan cepat.
Ada beragam cara mengolah telur, tetapi cara yang dinilai paling sehat adalah dengan merebusnya. Telur rebus lebih rendah kalori, tinggi protein, dan bebas dari bakteri Salmonella. Karena keuntungannya ini, telur rebus sering dipilih sebagai lauk dalam menu diet sehari-hari.
Cara Melakukan Diet Telur Rebus
Pada diet telur rebus, Anda diharuskan mengonsumsi telur rebus di setiap waktu makan ditambah dengan asupan serat, baik dari sayuran maupun buah-buahan. Anda juga harus menghindari makanan tinggi karbohidrat atau gula, makanan berlemak, dan makanan olahan.
Ada beberapa jenis makanan yang diperbolehkan dikonsumsi saat melakukan diet telur rebus, yaitu:
- Telur rebus, sebaiknya tanpa kuning telurnya karena tinggi lemak
- Protein tanpa lemak, seperti ayam, bebek, domba, dan sapi, tetapi hindari bagian lemak dan kulitnya
- Sayuran rendah karbohidrat, seperti bayam, kangkung, brokoli, paprika, dan tomat
- Buah rendah karbohidrat, seperti lemon, jeruk, semangka, stroberi, dan blueberry
- Rempah-rempah, seperti bawang putih, kemangi, kunyit, merica, dan oregano
Selama diet telur rebus, Anda juga tidak boleh mengonsumsi makanan ringan di antara waktu makan. Selain itu, ada beberapa jenis makanan yang harus dibatasi jumlah asupannya, seperti:
- Gandum atau biji-bijian yang tinggi karbohidrat, seperti nasi, pasta, dan roti
- Umbi-umbian tinggi karbohidrat, seperti kentang dan ubi
- Buah tinggi karbohidrat, seperti pisang, nanas, dan mangga
- Makanan olahan, seperti nugget, sosis, keripik, dan biskuit
- Susu dan turunannya, seperti yoghurt dan keju
Manfaat Diet Telur Rebus
Manfaat utama diet telur rebus adalah menurunkan berat badan dengan cepat, apalagi bila disertai olahraga yang teratur. Dengan begitu, asupan kalori tidak berlebih dan lemak dalam tubuh cepat terbakar.
Selain itu, diet telur rebus yang mengutamakan asupan rendah karbohidrat dan lemak dikaitkan dengan penurunan risiko terkena obesitas dan penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Meski manfaat diet telur rebus cukup banyak, diet ini cukup ketat dalam pilihan makanan yang diperbolehkan. Hal ini dapat meningkatkan risiko kekurangan nutrisi, terutama jika diet dilakukan dalam waktu yang lama.
Selain itu, menu sekali makan sangat minim karbohidrat sehingga Anda dapat mengalami hipoglikemia, yaitu ketika kadar gula darah di bawah normal. Gejalanya meliputi kelelahan, sakit kepala, keringat dingin, mual, dan pingsan.
Oleh karena itu, sebelum melakukan diet telur rebus, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.