Dihydroartemisinin-piperaquine (DHP) adalah kombinasi obat untuk mengatasi malaria. Obat ini hanya boleh digunakan dengan anjuran dokter. Di Indonesia, DHP tersedia dalam bentuk tablet dan tablet dispersible.
Dihydroartemisinin dan piperaquine bekerja dengan membunuh parasit penyebab malaria di dalam sel darah merah. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, atau Plasmodium ovale.
Merek dagang Piperaquine: D-Artepp, D-Artepp Dispersible, DHP Frimal
Apa itu Dihydroartemisinin-Piperaquine
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antimalaria |
Manfaat | Mengobati malaria |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Dihydroartemisinin-Piperaquine untuk ibu hamil dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. | |
Belum diketahui apakah Dihydroartemisinin-Piperaquine dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa persetujuan dokter. | |
Bentuk obat | Tablet dispersible dan tablet salut selaput |
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Dihydroartemisinin-Piperaquine
Ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi dihydroartemisinin-piperaquine, yaitu:
- Jangan mengonsumsi dihydroartemisinin-piperaquine jika Anda alergi terhadap obat ini.
- Beri tahu dokter jika memiliki kelainan irama jantung, terutama perpanjangan interval QT. Obat ini biasanya tidak boleh diberikan kepada penderita kondisi tersebut.
- Beri tahu dokter jika Anda memiliki hipertensi, gagal jantung, atau riwayat gangguan elektrolit terutama hipokalemia, kekurangan kalsium, atau hipomagnesemia.
- Beri tahu dokter jika memiliki keluarga yang meninggal pada usia muda karena henti jantung mendadak.
- Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal lain, untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
- Segera temui dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi dihydroartemisinin-piperaquine.
Dosis dan Aturan Pakai Dihydroartemisinin-Piperaquine
Dosis dihydroartemisinin-piperaquine tergantung pada usia atau berat badan (BB) pasien. Penggunaan dihydroartemisinin-piperaquine biasanya dikombinasikan lagi dengan obat antimalaria lain, seperti primaquine.
Berikut adalah dosis umum dihydroartemisinin-piperaquine berdasarkan tujuan pengobatannya:
Tujuan: Mengobati malaria falciparum, malaria vivaks, atau infeksi malaria campuran dari P. falciparum, P vivax, atau P. ovale
Bentuk obat: Tablet berisi 40 mg dihydroartemisinin dan 320 mg piperaquine
- BB <4 kg atau anak usia 0–1 bulan: ⅓ tablet dihydroartemisinin-piperaquine (DHP) per hari.
- BB 4–6 kg atau anak usia 2–5 bulan: ½ tablet DHP per hari.
- BB 6–10 kg atau anak usia <6–11 bulan: ½ tablet DHP dan ¼ tablet primaquine.
- BB 11–17 kg atau anak usia 1–4 tahun: 1 tablet DHP dan ¼ tablet primaquine.
- BB 18–30 kg atau anak usia 5–9 tahun: 1½ tablet DHP dan ½ tablet primaquine.
- BB 31–40 kg atau anak usia 10–14 tahun: 2 tablet DHP dan ¾ tablet primaquine.
- BB 41–59 kg atau orang usia ≥15 tahun: 3 tablet DHP dan 1 tablet primaquine.
- BB ≥60 kg atau orang usia ≥15 tahun: 4 tablet DHP dan 1 tablet primaquine.
Pengobatan malaria falciparum atau malaria vivaks pada ibu hamil akan disesuaikan dengan usia dan berat badannya. Namun, primaquine tidak diresepkan untuk ibu hamil.
Bentuk obat: Tablet dispersible berisi 20 mg dihydroartemisinin dan 160 mg piperaquine
- Anak usia 5 kg-<8 kg: 1 tablet dispersible per hari, selama 3 hari.
- Anak usia 8 kg-<11 kg: 1½ tablet dispersible, selama 3 hari.
- Anak usia 11 kg-<17 kg: 2 tablet dispersible, selama 3 hari.
- Anak usia 17 kg-<25 kg: 3 tablet dispersible, selama 3 hari.
Cara Mengonsumsi Dihydroartemisinin-Piperaquine
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsi obat ini.
Konsumsilah dihydroartemisinin-piperaquine dengan rutin agar obat ini bisa bekerja dengan efektif. Usahakan mengonsumsi obat ini pada jam yang sama setiap hari.
Bila lupa mengonsumsi dihydroartemisinin-piperaquine, segera minum begitu teringat. Namun, bila jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.
Tetaplah minum dihydroartemisinin-piperaquine sesuai resep dokter meski sudah merasa lebih sehat.
Simpan dihydroartemisinin-piperaquine dalam wadah tertutup di tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Interaksi Dihydroartemisinin-Piperaquine dengan Obat Lain
Dihydroartemisinin-piperaquine dapat menimbulkan efek interaksi jika digunakan dengan obat-obat tertentu. Berikut beberapa interaksi antarobat yang dapat terjadi:
- Peningkatan risiko perpanjangan interval QT jantung jika digunakan dengan obat antiaritmia, procainamide, quinidine, sotalol, obat antidepresan, antibiotik makrolid, imidazole, fluoroquinolone, saquinavir, terfenadine, astemizole, cisapride, atau domperidone.
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari midazolam atau omeprazole
- Peningkatan kadar piperaquine dalam darah jika digunakan bersama dengan clarithromycin, ritonavir, atau verapamil.
- Penurunan efektivitas DHP jika digunakan dengan rifampicin, carbamazepine, phenytoin, phenobarbital, atau suplemen St. John’s wort
- Penurunan efektivitas paracetamol atau teofilin
Interaksi obat juga dapat timbul jika piperaquine dikonsumsi dengan makanan atau minuman tertentu, seperti:
- Peningkatan penyerapan piperaquine jika dikonsumsi bersama makanan berlemak
- Peningkatan kadar piperaquine dalam darah jika dikonsumsi dengan jus grapefruit
Hindari mengonsumsi DHP dengan makanan berlemak, termasuk alpukat, ikan, kacang-kacangan, dan jus grapefruit. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping berupa gangguan irama jantung.
Efek Samping dan Bahaya Dihydroartemisinin-Piperaquine
Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah mengonsumsi dihydroartemisinin-piperaquine adalah:
- Sakit kepala
- Pucat dan mudah lelah
- Jantung berdebar
- Batuk pilek
- Diare
- Muntah
- Penurunan selera makan
Konsultasikan dengan dokter jika efek samping di atas tidak segera membaik atau malah memburuk. Anda perlu segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Jantung berdenyut lambat atau tidak beraturan, penglihatan buram, atau kepala ringan seperti akan pingsan
- Memar atau perdarahan yang tidak biasa
- Infeksi, yang bisa ditandai dengan demam, menggigil, batuk, sesak napas, atau sakit tenggorokan yang tidak kunjung membaik
- Anemia, yang bisa ditandai dengan kelelahan, kulit pucat, sesak napas, nyeri dada, tangan dan kaki dingin, serta pusing atau sensasi melayang
- Kejang
- Nyeri perut yang parah, penyakit kuning, atau urine berwarna gelap