Dislokasi lutut adalah kondisi ketika ketiga tulang di lutut, yaitu tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan tulang tempurung lutut (patela), bergeser atau tidak sesuai pada posisi normalnya. Ketika kondisi ini terjadi, jaringan ligamen, otot, dan tendon di sekitar lutut, akan ikut meregang bahkan bisa robek.
Perlu diketahui bahwa dislokasi lutut dan dislokasi tempurung lutut merupakan dua kondisi medis yang berbeda. Dislokasi tempurung hanya terjadi pada tempurung lutut saja, sedangkan dislokasi lutut mengacu pada pergeseran ketiga tulang yang terhubung di sendi lutut. Oleh karena itu, kondisi ini memerlukan penanganan medis secepatnya.
Dislokasi Lutut dan Penyebabnya
Sebenarnya, dislokasi lutut dapat terjadi karena bawaan lahir. Ada beberapa orang yang terlahir dengan struktur kaki yang tidak normal, sehingga posisi ketiga tulang yang terhubung di sendi lutut tidak berada di posisi yang seharusnya.
Namun, kebanyakan kasus dislokasi lutut disebabkan oleh benturan keras yang menghantam lutut sehingga lutut menerima tekanan dan terdorong dari posisi yang seharusnya. Benturan ini bisa terjadi akibat terjatuh, kecelakaan, atau olahraga ekstrem.
Selain itu, orang dengan kondisi obesitas lebih berisiko mengalami dislokasi lutut. Pasalnya, lutut tidak bisa menahan bobot badan yang berlebihan sehingga lebih rentan mengalami dislokasi.
Dislokasi Lutut dan Gejala yang Menyertainya
Terdapat beberapa gejala yang muncul saat dislokasi lutut, seperti:
- Bentuk lutut mengalami perubahan, seperti adanya tonjolan yang tidak wajar atau posisinya terlihat miring
- Muncul rasa nyeri yang sangat parah pada lutut
- Lutut bunyi saat digerakkan atau bahkan tidak dapat digerakkan sama sekali
- Lutut membengkak dan timbul memar di sekitar lutut
- Kaki tidak dapat digerakkan atau terasa seperti mati rasa
- Tidak terasa denyut nadi di kaki
Jika berbagai gejala di atas sudah timbul, dislokasi lutut harus segera ditangani. Pasalnya, jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi, seperti kerusakan saraf dan pembuluh darah di sekitar lutut, darah membeku, dan kerusakan ligamen pada lutut.
Dislokasi Lutut dan Penanganannya
Dislokasi lutut akan ditangani sesuai kondisi dan tingkat keparahannya. Dokter akan langsung melakukan pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang dengan foto Rontgen. Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan MRI untuk memastikan kondisi area sekitar lutut.
Berikut adalah langkah penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi dislokasi lutut:
Relokasi
Relokasi merupakan langkah pertama yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan jaringan di sekitar lutut. Prosedur ini akan mendorong dan mengembalikan posisi lutut ke posisi aslinya.
Operasi
Jika dislokasi lutut sampai menyebabkan cedera pada pembuluh darah arteri, robekan ligamen, atau patah pada salah satu tulang yang termasuk bagian dari sendi lutut, dokter akan langsung melakukan operasi untuk memperbaiki kerusakan tersebut serta mengembalikan fungsi lutut seperti semula.
Setelah melakukan relokasi dan operasi, lutut akan dibebat dan dipasang papan untuk menyangga lutut agar lutut tidak dapat ditekuk selama beberapa waktu. Hal ini dilakukan agar lutut dapat beristirahat serta mencegah cedera lutut yang lebih parah.
Setelah itu, pasien akan melakukan fisioterapi yang bertujuan untuk menguatkan otot dan sendi lutut setelah mengalami dislokasi. Pada prosedur ini, lutut akan dibiasakan untuk kembali bergerak sehingga perlahan-lahan kekuatan lutut akan kembali.
Berbagai langkah di atas dapat secara efektif mengatasi dislokasi lutut. Sebagai catatan, sebaiknya hindari pengobatan pijat atau urut alternatif karena prosedur tersebut belum tentu terjamin keamanannya, bahkan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan lain.
Dislokasi lutut termasuk kondisi medis yang perlu ditangani segera. Oleh karena itu, disarankan untuk segera ke IGD rumah sakit terdekat supaya tidak terjadi komplikasi. Selain itu, jika Anda masih memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai dislokasi lutut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter.