Dosis paracetamol anak harus disesuaikan dengan berat badan dan kondisi anak. Ini penting untuk diperhatikan agar anak terhindar dari efek samping berupa kram perut, mual dan muntah, sembelit, kehilangan selera makan, hingga diare.
Paracetamol pada anak biasanya diberikan saat ia mengalami demam. Obat yang masuk ke dalam kategori analgesik atau pereda rasa sakit ini mampu mengurangi nyeri ringan hingga sedang, sekaligus mengurangi demam.
Panduan Pemberian Dosis Paracetamol Anak
Meski penggunaan paracetamol (Dumin) relatif aman dan minim efek samping, tidak berarti obat ini selalu aman untuk diberikan kepada anak-anak yang sedang sakit. Ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan dalam memberikan paracetamol kepada anak, yaitu:
1. Kocok terlebih dahulu
Paracetamol untuk anak umumnya berbentuk cairan atau sirop. Oleh karena itu, sebelum diberikan pada anak, paracetamol disarankan untuk dikocok terlebih dahulu setidaknya 10 detik untuk memastikan obat sudah tercampur secara merata.
2. Gunakan sendok takar khusus
Sebagian orang tua menganggap bila takaran standar pemberian paracetamol pada anak dapat diukur menggunakan sendok teh atau sendok makan. Ini merupakan hal yang keliru.
Pemberian paracetamol yang benar adalah dengan menggunakan sendok takar yang telah disediakan dalam kemasan atau sendok takar khusus obat. Hal ini dilakukan agar pemberian paracetamol anak sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
3. Perhatikan kandungan obat yang sudah diberikan
Bila Si Kecil sebelumnya sudah mengonsumsi obat lain yang mengandung paracetamol, Bunda tidak disarankan untuk memberikannya obat-obatan lain yang memiliki kandungan sejenis. Ini penting diperhatikan untuk menghindari pemberian dosis paracetamol anak yang berlebihan.
4. Perhatikan dosis per hari
Pemberian paracetamol pada anak biasanya tergantung pada kondisi yang sedang dialaminya. Dosis paracetamol untuk bayi atau anak adalah 10–15 mg per kilogram berat badannya. Paracetamol tidak boleh diberikan lebih dari 4 kali dalam sehari, dan jarak pemberian obatnya minimal 4−6 jam.
Dosis Paracetamol Anak yang Dianjurkan
Informasi pemberian dosis paracetamol untuk anak yang tertera pada kemasan biasanya berdasarkan usia. Namun, pemberian dosis paracetamol yang paling tepat adalah berdasarkan berat badan.
Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai dosis paracetamol untuk anak berdasarkan berat badan dan usianya:
Berat Badan Anak | Usia Anak | Dosis | |
Miligram (mg) | Mililiter (ml) | ||
3–5 kg | 0−3 bulan | 40 | 1,25 |
5–8 kg | 4−11 bulan | 80 | 2,5 |
8–11 kg | 12−23 bulan | 120 | 3,75 |
11–16 kg | 2−3 tahun | 160 | 5 |
16–22 kg | 4−5 tahun | 240 | 7,5 |
22–27 kg | 6−8 tahun | 320 | 10 |
27–32 kg | 9−10 tahun | 400 | 12,5 |
33–43 kg | 11−12 tahun | 480 | 15 |
43 kg ke atas | 13 tahun ke atas | 640 | 20 |
Dosis paracetamol anak di atas adalah berdasarkan sediaan obat dalam bentuk sirop, dengan takaran 160 mg per 5 ml sirop. Perlu dicatat bahwa pemberian paracetamol untuk bayi berusia di bawah 3 bulan sangat disarankan untuk mengikuti anjuran yang diberikan oleh dokter.
Paracetamol untuk anak yang lebih besar juga tersedia dalam bentuk tablet, baik tablet kunyah maupun minum. Namun, bagi anak yang kesulitan mengonsumsi kedua jenis paracetamol di atas atau bila anak sedang muntah-muntah, tersedia pula paracetamol dalam bentuk supositoria (dimasukkan melalui anus).
Pastikan Bunda memberikan paracetamol untuk anak sesuai dengan dosis yang tertera pada label kemasan atau anjuran dokter agar tidak menimbulkan dampak negatif pada tubuh Si Kecil.
Bunda juga perlu memerhatikan cara penyimpan paracetamol yang tepat, yakni dengan menyimpannya di tempat yang sejuk, kering, dan tidak terpapar sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Jika anak mengalami keluhan diare, mual, muntah, nyeri perut, dan keringat dingin setelah diberi paracetamol, segera bawa anak ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.