Efek samping obat penambah darah merupakan keluhan yang umum terjadi, tetapi biasanya ringan dan hanya bersifat sementara. Bila efek samping yang muncul menimbulkan rasa tidak nyaman, misalnya mual atau susah buang air besar, ada cara-cara tertentu yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Obat penambah darah yang paling umum untuk mengatasi kondisi anemia adalah suplemen zat besi, asam folat, atau vitamin B12. Obat-obatan ini aman dikonsumsi bila sesuai dengan aturan pakai atau anjuran dokter.
Meski begitu, obat penambah darah cukup sering menimbulkan efek samping. Efek samping obat penambah darah bisa bermacam-macam, tergantung pada kandungan obat dan jenis sediaan obat yang digunakan.
Berbagai Efek Samping Obat Penambah Darah dan Penanganannya
Berikut ini adalah berbagai efek samping obat penambah darah yang bisa terjadi beserta cara untuk mengatasinya:
1. Gangguan pencernaan
Efek samping obat penambah darah yang umum terjadi adalah keluhan pada saluran pencernaan, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut. Untuk menghindari efek samping tersebut, konsumsilah obat setelah makan dan jangan saat perut kosong, apalagi kalau Anda menderita penyakit asam lambung.
Pada wanita hamil yang memerlukan suplemen zat besi sebagai obat penambah darah, keluhan yang paling umum dirasakan adalah mual. Untuk mengatasinya, konsumsilah obat bersama makanan atau menjelang waktu tidur.
Ingat, hindari konsumsi makanan pedas dan terlalu asam, ya. Selain itu, tetaplah minum sedikit demi sedikit untuk mencegah dehidrasi yang ditandai dengan buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau urine berwarna kuning pekat.
Jika efek samping obat penambah darah ini berlangsung lama atau sampai mengganggu aktivitas, sebaiknya konsultasikan ke dokter agar dokter dapat melakukan penyesuaian terhadap cara penggunaan obat atau memberikan penanganan bila memang diperlukan.
2. Kehilangan nafsu makan
Saat konsumsi obat penambah darah di apotek maupun yang diresepkan oleh dokter, beberapa orang bisa merasa tidak nafsu makan. Padahal, penderita anemia memerlukan asupan nutrisi yang cukup.
Untuk mengatasi efek samping obat penambah darah ini, beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
- Tetap makan secara teratur meskipun tidak merasa ingin makan.
- Makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering.
- Makan camilan yang bergizi, seperti kacang-kacangan atau buah-buahan
3. Sembelit
Sembelit bisa menjadi efek samping obat penambah darah. Jika Anda mengalaminya, jangan langsung berhenti mengonsumsi obat. Cobalah dahulu beberapa cara berikut ini untuk mengatasinya:
- Perbanyak asupan cairan, baik dari minuman maupun makanan.
- Konsumsi makanan berserat, seperti buah dan sayuran.
- Sertakan makanan yang mengandung probiotik, seperti tempe, yoghurt, dan natto, dalam menu makan sehari-hari.
4. Feses berwarna gelap
Efek samping obat penambah darah yang satu ini juga normal terjadi. Saat mengonsumsi suplemen zat besi, feses atau kotoran memang bisa menjadi lebih gelap. Jadi, Anda tidak perlu khawatir berlebihan.
Namun, jika feses tampak hitam pekat, terdapat bercak darah, dan disertai kram atau sakit perut yang tidak tertahankan, segeralah periksakan diri ke dokter.
5. Gigi bernoda
Konsumsi obat penambah darah, terutama dalam bentuk cair, dapat meninggalkan noda pada gigi. Untuk menangani efek samping ini, segera bilas mulut Anda dengan air setelah minum obat dan hindari menghisap atau mengunyah tablet obat penambah darah.
Selain itu, Anda juga bisa mencampur obat dengan air atau jus dan minumlah dengan sedotan untuk menghindari noda pada gigi. Noda di gigi juga bisa dihilangkan dengan menyikat gigi menggunakan baking soda.
6. Reaksi alergi
Meski jarang terjadi, beberapa orang mungkin saja mengalami alergi terhadap kandungan tertentu dalam obat penambah darah. Reaksi alergi dapat ditandai dengan kulit memerah dan terasa gatal, mata dan bibir bengkak, muntah berulang, sakit kepala, sensasi seperti akan pingsan, atau sesak napas.
Bila tanda-tanda tersebut terjadi setelah Anda mengonsumsi obat penambah darah, segeralah berobat ke rumah sakit terdekat untuk mencegah reaksi alergi makin memburuk.
Kurangnya nutrisi tertentu yang bisa menyebabkan anemia sebenarnya bisa diatasi dengan mencukupi asupannya dari makanan maupun minuman. Namun, pada kondisi tertentu, misalnya pada kehamilan atau anemia yang berat, diperlukan pemberian suplemen dan pemberian obat penambah darah.
Karena obat penambah darah bisa menimbulkan efek samping, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini, terutama jika Anda memiliki berbagai kondisi berikut ini:
- Pernah mengalami alergi terhadap obat penambah darah
- Menderita penyakit yang memengaruhi sel darah merah, seperti anemia sel sabit atau talasemia
- Menderita sakit maag atau gangguan pencernaan lainnya, misalnya penyakit radang usus
- Menerima transfusi darah secara berulang
Meski efek samping obat penambah darah jarang terjadi, sebaiknya jangan abaikan keluhan apa pun yang muncul setelah mengonsumsi obat ini. Anda dianjurkan untuk memberi tahu dokter yang merawat atau meresepkan Anda obat penambah darah bila efek samping obat tersebut Anda alami.