Sabun antibakteri diketahui mampu membunuh bakteri atau virus yang menempel di kulit. Namun, bagaimana efeknya jika digunakan untuk mencegah virus Corona? Yuk cari tahu jawabannya di artikel ini!
Sabun antibakteri adalah jenis sabun yang umumnya mengandung triclosan untuk membunuh bakteri yang ada dipermukaan kulit. Jenis sabun ini digunakan di klinik atau rumah sakit. Selain itu, ada juga sabun antibakteri yang dijual di pasaran untuk digunakan sehari-hari.
Bedanya, kandungan triclosan pada sabun di rumah sakit jauh lebih tinggi, bahkan hingga 10 kali lipat, dibandingkan sabun antibakteri untuk umum. Berkat kandungannya ini, beberapa orang mungkin akan memanfaatkannya sebagai upaya untuk mencegah virus Corona.
Efektivitas Sabun Antibakteri dalam Mencegah Virus Corona
Sabun antibakteri untuk mandi atau cuci tangan yang dijual di pasaran biasanya mengandung triclosan (0,1–0,45%) atau triclocarban. Jenis sabun ini memang ampuh untuk membunuh bakteri, bahkan digadang-gadang dapat mencegah diri dari paparan infeksi virus Corona. Apakah hal ini benar?
Sebenarnya, penggunaan sabun antibakteri saja tidak bisa membunuh virus yang ada di permukaan kulit, termasuk virus Corona. Sesuai namanya, fungsi sabun bakteri hanya dikhususkan untuk membunuh bakteri saja.
Akan tetapi, biasanya, sabun antibakteri yang dijual di pasaran sudah disertai dengan alkohol setidaknya 60%. Nah, produk sabun antibakteri yang disertai alkohol inilah yang dinilai bisa membunuh bakteri dan virus di permukaan kulit.
Namun, perlu kamu tahu nih, sabun antibakteri dan sabun biasa sama ampuhnya dalam menghilangkan bakteri dan virus dari tangan. Malahan, sabun biasa tergolong minim efek samping pada kulit dibandingkan sabun antibakteri.
Kandungan triclosan dalam sabun antibakteri dapat membuat kulit kering dan rentan terkena dermatitis kontak iritan atau alergi. Ditambah lagi, para ahli menduga bahwa penggunaan sabun antibakteri dalam jangka panjang bisa menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik.
Kandungan triclosan pada sabun antibakteri dalam jangka panjang juga diketahui dapat mengubah cara kerja beberapa hormon di dalam tubuh. Namun, anggapan ini masih perlu dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut.
Setelah mengetahui fakta di atas, kini kamu tidak perlu ikut berbondong-bondong memborong sabun antibakteri, ya. Sabun biasa pun sudah cukup kok menghilangkan bakteri dan virus di permukaan kulit, asalkan kamu menerapkan cara cuci tangan yang benar.
Kalau kamu merasa kulit menjadi kering bahkan iritasi setelah penggunaan sabun antibakteri, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.