Eksim adalah masalah kulit yang bisa terjadi di semua usia, termasuk bayi dan anak-anak. Gejala eksim adalah kulit kering dan ruam yang terasa gatal. Ada beragam cara untuk mengobati kondisi ini, mulai dari perawatan rumahan hingga obat-obatan.
Eksim bisa muncul area kulit mana saja, tetapi paling sering di area lipatan, misalnya di siku atau lutut. Ada beragam hal yang bisa memicu eksim, yaitu paparan asap rokok, sabun berbahan kuat, parfum, atau udara kering. Walaupun gejalanya tergolong mengganggu dan mudah kambuh jika terpapar zat pemicu, eksim bukanlah penyakit menular.
Mengenal Gejala Eksim Sesuai Usia
Kulit kering dan gatal yang terjadi saat seseorang mengalami eksim bisa membuatnya terus menerus menggaruk kulit. Akibatnya, kulit akan luka, meradang, dan rentan terinfeksi.
Saat kulit meradang dan terinfeksi efeknya bisa menyebabkan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap atau berwarna cokelat, keunguan, hingga abu-abu. Kondisi ini dikenal dengan hiperpigmentasi pascainflamasi.
Jika diuraikan menurut golongan usianya, ada beberapa perbedaan gejala eksim yang timbul pada bayi, anak, hingga orang dewasa. Berikut penjelasannya.
Gejala eksim pada bayi dan anak
Pada bayi, gejala eksim bisa mulai muncul pada rentang usai 3–6 bulan. Beberapa faktor yang bisa memicu kemunculan gejala eksim pada bayi dan anak adalah genetik, sistem imun yang masih belum berkembang dengan sempurna, hingga faktor eksternal, seperti kebiasaan mandi di air hangat, paparan suhu panas, hingga penggunaan sabun yang mengandung parfum dan memicu iritasi.
Ada beberapa gejala eksim pada bayi dan anak, yaitu.
- Ruam di pipi, mata, siku, lutut, leher, atau lipatan siku
- Kulit kering dan bersisik
- Kulit kasar dan menebal
- Bintik-bintik kulit menggelembung dan mengeluarkan cairan bening
Saat eksim kambuh, bayi dan anak bisa sulit tidur karena kulitnya terasa gatal dan terus menggaruk-garuk kulit. Pada kondisi ini, infeksi kulit bisa rentan terjadi.
Gejala eksim pada orang dewasa
Pada remaja dan orang dewasa, gejala eksim paling umum adalah muncul ruam bersisik berwarna kemerahan hingga kecokelatan. Ruam tersebut terasa kasar dan berkerak saat digaruk. Area kulit yang terkena eksim lebih sering di sekitar lutut, siku, belakang leher, tangan, pergelangan kaki, dan area mata.
Berbagai Pilihan Pengobatan Eksim
Pada dasarnya, jika dipicu oleh alergi dan faktor genetik, eksim tidak bisa disembuhkan secara total. Jadi, Anda perlu melakukan pengobatan dan perawatan kulit yang tepat agar gejala eksim bisa mereda dan eksim lebih jarang kambuh.
Berikut ini adalah beragam pilihan pengobatan untuk eksim:
1. Pelembap kulit
Merawat kulit yang sensitif adalah langkah pertama dalam pengobatan eksim. Untuk mengurangi rasa gatal dan menenangkan kulit yang meradang, Anda perlu melembapkan kulit secara teratur minimal 2 kali sehari dengan berbagai produk krim atau losion.
Carilah produk pelembap yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif dan telah teruji secara klinis. Selain itu, pilih produk yang bebas pewarna, alkohol, pewangi, dan bahan lain yang bisa mengiritasi kulit.
Sebagai alternatif yang aman, Anda juga bisa mengoleskan madu manuka sebagai pelembap alami. Madu ini telah digunakan selama berabad-abad untuk menenangkan kulit yang meradang. Namun, jangan gunakan madu untuk anak di bawah usia 1 tahun.
2. Krim antigatal
Saat eksim kambuh, pertolongan pertama yang juga bisa Anda lakukan adalah dengan mengoleskan krim antigatal. Salah satu krim antigatal yang bisa diresepkan oleh dokter adalah salep kulit yang mengandung 1% hidrokortison.
Biasanya dosis obat oles antigatal ini adalah maksimal 2 kali sehari di area eksim. Sebelum menggunakan pelembap kulit, disarankan untuk mengoleskan krim antigatal.
3. Obat-obatan minum
Selain obat oles, pada kondisi eksim yang berat dan dipicu oleh alergi, dokter juga bisa menyarankan untuk mengonsumsi obat alergi (antihistamin). Berbagai pilihan obat antihistamin yang mungkin akan diresepkan sebagai pilihan pengobatan eksim adalah:
- Cetirizine
- Klorfeniramin
- Difenhidramin
- Doxylamine
- Fexofenadine
- Loratadine
Pastikan Anda mengonsumsi obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter untuk menghindari terjadinya efek samping, salah satunya kantuk yang berlebihan. Jadi, disarankan untuk mengonsumsinya sebelum waktu tidur.
Satu lagi yang perlu diingat bahwa selama eksim kambuh, usahakan untuk memotong kuku secara rutin untuk mencegah luka akibat garukan dan juga infeksi. Gunakan juga sarung tangan jika memang rasa gatal semakin tidak tertahanan.
Selain digaruk, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menepuk-nepuk area yang gatal dan mengenakan kaus kaki atau sarung tangan saat tidur.
Jika gejala eksim tidak kunjung membaik dengan perawatan di rumah atau obat-obatan medis hingga mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari, atau terjadi infeksi sekuder pada luka garukan eksim, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter guna memperoleh pengobatan yang tepat.