Emfisema subkutis adalah kondisi terperangkapnya udara atau gas di bawah lapisan kulit. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh cedera pada saluran pernapasan akibat kecelakaan, luka tusuk, komplikasi operasi, atau infeksi.
Emfisema subkutis merupakan kondisi berbahaya yang perlu segera ditangani karena berisiko menekan organ. Penekanan pada organ bisa mengakibatkan kematian jaringan dan penyusutan paru-paru.
Penyebab Emfisema Subkutis
Lapisan terbawah kulit (jaringan subkutan) berfungsi untuk melindungi organ dalam dan berperan sebagai tempat penyimpanan lemak. Emfisema subkutis dapat terjadi jika ada udara, baik dari luar maupun dari paru-paru dan saluran pencernaan, yang masuk dan terperangkap di dalam lapisan subkutan.
Emfisema subkutis dapat disebabkan oleh berbagai kondisi atau penyakit berikut:
- Cedera parah, seperti patah tulang wajah atau dada, luka tusuk, dan luka tembak
- Pneumothorax, yang bisa terjadi akibat cedera pada tulang dada
- Robekan di saluran pernapasan, kerongkongan (esofagus), atau saluran pencernaan
- Infeksi bakteri parah yang bisa menyebar cepat dan merusak jaringan kulit
- Komplikasi tindakan medis, seperti endoskopi, laparoskopi, bronskoskopi, dan intubasi endotrakeal
- Barotrauma, yaitu cedera akibat perubahan tekanan udara secara mendadak, misalnya pada penyelam
Faktor risiko emfisema subkutis
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami emfisema subkutis, yaitu:
- Mengalami kecelakaan
- Mengalami kondisi medis tertentu, seperti batuk rejan
- Menyalahgunakan NAPZA, terutama kokain
- Menelan zat kimia yang dapat merusak kerongkongan
Gejala Emfisema Subkutis
Gejala emfisema subkutis dapat ringan hingga berat, tergantung pada penyebabnya. Gejala utamanya adalah pembengkakan dan muncul bunyi gemeretak ketika area tubuh yang terkena ditekan.
Penderita emfisema subkutis dapat mengalami gejala lain, seperti:
- Sesak napas
- Sulit dan sakit menelan
- Perubahan suara
- Kelopak mata, leher, atau perut membengkak
- Dada tampak tidak simetris
Meski dapat mengenai bagian tubuh mana pun, emfisema subkutis umumnya terjadi di dada, leher, atau wajah.
Kapan harus ke dokter
Penderita emfisema subkutis harus cepat mendapatkan pertolongan medis. Segera cari pertolongan dokter jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala emfisema subkutis, terutama jika terdapat faktor risiko di atas.
Perlu diingat, jangan menusuk atau menekan bagian yang bengkak. Jangan pula memberikan makan dan minum kepada orang yang dicurigai mengalami emfisema subkutis di area wajah, dada, dan perut. Tetaplah berada di dekat orang tersebut sampai petugas medis datang untuk memberikan pertolongan.
Diagnosis Emfisema Subkutis
Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan menekan bagian tubuh yang bengkak dan mencari tahu apakah terdengar bunyi gemeretak. Guna memastikan diagnosis, dokter dapat menjalankan tes berikut:
- Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi udara yang terperangkap di dalam rongga dada dan perut
- CT scan, untuk mendeteksi udara di dada atau saluran pencernaan, serta mendiagnosis kebocoran saluran pencernaan
- USG, untuk mendeteksi emfisema subkutis akibat pneumothorax
- Laringoskopi atau bronkoskopi, untuk mendeteksi emfisema subkutis akibat prosedur pemasangan alat bantu pernapasan
Pengobatan Emfisema Subkutis
Pengobatan emfisema subkutis bertujuan untuk meredakan gejala, memastikan tubuh mendapatkan cukup oksigen, dan mengeluarkan udara yang terperangkap di bawah lapisan kulit. Beberapa metode yang dapat dilakukan oleh dokter adalah:
- Pemberian oksigen dosis tinggi, untuk membantu tubuh menyerap udara di bawah kulit
- Pemasangan selang pada area bawah tulang selangka, untuk menangani emfisema subkutis di dada
- Pemasangan selang pada rusuk, untuk mengeluarkan udara yang menekan paru-paru agar pernapasan pasien menjadi lancar
Pada beberapa kasus, dokter akan melakukan operasi kecil dengan menyayat area kulit yang terkena emfisema subkutis. Melalui sayatan tersebut, dokter akan memasukkan selang kecil untuk mengeluarkan udara.
Komplikasi Emfisema Subkutis
Emfisema subkutis di area dada yang tidak tertangani dapat menekan paru-paru hingga mengempis. Akibatnya, pasien dapat mengalami hipoksia, kekurangan oksigen, hingga henti jantung mendadak.
Jika terjadi pada lapisan kulit di area tubuh yang lain, emfisema subkutis dapat menyebabkan sindrom kompartemen. Pada kondisi ini, aliran darah ke organ di bawahnya bisa tertekan sehingga organ mengalami kematian jaringan (gangrene).
Selain beberapa kondisi di atas, kekurangan oksigen juga dapat mengakibatkan kerusakan pada otak dan kulit.
Pencegahan Emfisema Subkutis
Emfisema subkutis tidak selalu bisa dicegah. Namun, risiko terjadinya kondisi ini dapat dihindari dengan upaya berikut:
- Berhati-hati dan selalu menggunakan alat pelindung diri saat berkendara, bekerja, atau berolahraga
- Segera berobat ke dokter jika mengalami batuk parah
- Memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap agar terhindar dari batuk rejan
- Rutin mencuci tangan untuk menghindari penyakit