Emla adalah obat bius oles yang dapat mencegah timbulnya nyeri selama prosedur medis tertentu berlangsung. Obat bius ini biasanya digunakan sebelum pemasangan jarum infus, pengambilan darah, maupun operasi kecil.
Emla 5% Krim 5 gr mengandung dua bahan aktif, yaitu lidocaine dan prilocaine. Kedua bahan tersebut bekerja dengan cara mengganggu penghantaran sinyal nyeri di saraf. Cara kerja ini menyebabkan area kulit yang diolesi Emla mengalami mati rasa. Dengan begitu, prosedur medis bisa berjalan tanpa menimbulkan nyeri.
Apa Itu Emla
Bahan aktif | Lidocaine 2,5% dan Prilocaine 2,5% |
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat anestesi topikal |
Manfaat | Mencegah timbulnya nyeri selama menjalani prosedur medis tertentu |
Digunakan oleh | Dewasa, lansia, dan anak-anak |
Emla untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter terkait penggunaan obat ini. | |
Emla untuk ibu menyusui | Obat ini dapat digunakan oleh ibu menyusui selama sesuai dengan anjuran dokter. Namun, jangan gunakan Emla di area payudara. |
Jika Emla dipakai di area payudara, gunakan obat ini setelah selesai menyusui dan pastikan area tersebut bersih sebelum jadwal menyusui berikutnya. | |
Bentuk obat | Krim |
Peringatan sebelum Menggunakan Emla
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan krim Emla:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Emla tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap kandungan dari obat ini.
- Informasikan kepada dokter jika kulit mengalami iritasi atau terdapat luka di kulit, termasuk luka sayat, luka terbuka, atau luka bakar.
- Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit liver, methemoglobinemia, kekurangan enzim G6PD (defisiensi G6PD), penyakit jantung, penyakit ginjal, atau gangguan paru-paru.
- Konsultasikan ke dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan krim Emla untuk lansia ≥65 tahun dan anak-anak. Kelompok usia ini dapat mengalami efek samping obat yang lebih serius.
- Diskusikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
- Beri tahu dokter jika Anda berencana untuk menggunakan obat resep, obat bebas, produk herbal, maupun vitamin tertentu. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius setelah menggunakan krim Emla.
Dosis dan Aturan Pakai Emla
Dokter atau petugas medis lain akan mengoleskan krim Emla secara langsung kepada Anda di rumah sakit. Durasi penggunaan krim ini akan disesuaikan dengan prosedur medis yang akan Anda jalani.
Cara Menggunakan Emla dengan Benar
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika menggunakan krim Emla:
- Bersihkan dan keringkan area kulit yang akan dioleskan dengan krim Emla menggunakan air dan sabun.
- Emla akan dioleskan oleh dokter atau petugas medis lain beberapa jam sebelum prosedur medis dimulai.
- Jangan sampai krim Emla mengenai area mata, hidung, telinga, atau mulut. Segera bilas area tersebut dengan air jika terkena krim ini.
- Apabila krim Emla digunakan pada anak-anak, awasi agar mereka tidak menyentuh krim tersebut dan memasukkannya ke dalam mulut.
- Hati-hati agar area kulit yang mengalami mati rasa tidak terluka.
Interaksi Emla dengan Obat Lain
Berikut ini adalah beberapa interaksi obat yang dapat terjadi apabila Emla digunakan bersama obat lain:
- Peningkatan risiko terjadi gangguan irama jantung jika digunakan dengan obat antiaritmia, seperti amiodarone
- Peningkatan risiko terjadi methemoglobinemia jika dikombinasikan dengan primaquine atau isosorbide dinitrate
Agar aman, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum Anda menggunakan krim Emla bersama obat lainnya.
Efek Samping dan Bahaya Emla
Ada sejumlah efek samping yang dapat muncul di kulit yang dioleskan dengan krim Emla:
- Kulit terasa panas atau hangat
- Gatal-gatal atau ruam
- Perubahan warna kulit
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter apabila Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
- Rasa terbakar dan perih yang parah di kulit yang diolesi obat
- Bengkak atau kemerahan
- Pusing dan kantuk mendadak
- Linglung, pandangan kabur, telinga berdenging
- Kulit terlihat memar atau berwarna ungu
- Gangguan merasakan suhu