Episkleritis adalah peradangan pada jaringan tipis yang terletak di antara sklera dan konjungtiva mata. Kondisi ini mengakibatkan mata mengalami kemerahan, serta terasa nyeri atau tidak nyaman. Episkleritis dapat terjadi pada satu mata atau keduanya.
Sklera merupakan bagian putih dari bola mata, sedangkan konjungtiva adalah lapisan yang menutupinya. Di antara sklera dan konjungtiva terdapat jaringan tipis yang disebut episklera.
Episkleritis bisa terjadi ketika episklera meradang akibat berbagai kondisi. Berdasarkan jenisnya, episkleritis terbagi menjadi dua, yaitu episkleritis sederhana dan nodular.
Meski gejala awalnya mungkin sama, episkleritis dan skleritis merupakan dua kondisi yang berbeda. Skleritis adalah peradangan di bagian sklera dan dapat menyebabkan kebutaan. Sementara episkleritis umumnya tergolong ringan dan tidak berdampak parah pada penglihatan.
Penyebab Episkleritis
Penyebab episkleritis belum diketahui secara pasti. Namun, pada kasus tertentu, kondisi ini mungkin berkaitan dengan penyakit peradangan lain dan gangguan sistem kekebalan tubuh yang dapat memicu terjadinya episkleritis. Contoh-contoh penyakit tersebut antara lain:
- Lupus
- Penyakit Crohn
- Rheumatoid arthritis dan psoriatic arthritis
- Radang usus atau inflammatory bowel disease
- Rosacea
- Penyakit Behçet
Selain itu, beberapa penyakit infeksi yang dapat menyebabkan episkleritis adalah:
- Sifilis
- Herpes
- Cat scratch disease
Faktor-faktor tertentu, seperti berjenis kelamin perempuan dan berusia antara 40–50 tahun juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami episkleritis.
Gejala Episkleritis
Gejala episkleritis bisa muncul secara mendadak atau bertahap tergantung pada jenis yang dialami penderitanya. Namun, gejala yang umumnya muncul akibat episkleritis meliputi:
- Mata kemerahan
- Mata bengkak
- Mata terasa nyeri dan tidak nyaman
- Mata berair
- Mata lebih sensitif terhadap cahaya
Pada episkleritis sederhana, gejala-gejala tersebut dapat memburuk dalam waktu 12 jam, dan akan mereda setelah 2–3 hari. Sementara itu, episkleritis nodular biasanya disertai dengan benjolan kecil yang terasa nyeri.
Kapan harus ke dokter
Konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami gejala episkleritis di atas, terutama bila belum pernah mengalami keluhan apa pun pada mata. Segera cari pertolongan medis jika gejala episkleritis terjadi terus-menerus selama 2–4 minggu dan tidak kunjung membaik.
Diagnosis Episkleritis
Untuk mendiagnosis episkleritis, awalnya dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut kepada pasien:
- Gejala yang dialami
- Penyakit lain yang sedang diderita
Selanjutnya, dokter mata akan melakukan pemeriksaan mata dan fisik secara menyeluruh. Pada pemeriksaan mata akan diawali dengan melihat warna mata pasien secara langsung.
Setelah itu, biasanya akan dilakukan pemeriksaan menggunakan alat bernama slit lamp untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Dokter mungkin juga akan melakukan tes dengan pemberian obat tetes mata untuk memastikan kondisi ini tidak disebabkan oleh penyakit mata yang lain.
Pengobatan Episkleritis
Episkleritis umumnya dapat pulih dengan sendirinya tanpa pengobatan jika gejala yang dialami pasien tergolong ringan. Namun, jika episkleritis terasa sangat mengganggu, dokter mungkin akan meresepkan obat tetes mata atau obat pereda nyeri untuk meredakan rasa tidak nyaman.
Untuk membantu proses pemulihan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan pasien, yaitu:
- Mengompres mata dengan handuk yang dibasahi air dingin, setidaknya 3–4 kali per hari
- Memakai obat tetes mata berisi air mata buatan
- Menggunakan kacamata saat berada di luar ruangan untuk melindungi mata dari cahaya terang
Komplikasi Episkleritis
Jika tidak ditangani dengan tepat, episkleritis dapat menimbulkan beberapa komplikasi berikut:
- Episkleritis yang terjadi berulang
- Skleritis
- Peradangan lainnya, seperti uveitis
Pencegahan Episkleritis
Karena penyebabnya belum diketahui secara pasti, beberapa cara di bawah ini bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko terkena episkleritis:
- Memeriksakan kesehatan secara rutin jika memiliki kondisi yang dapat meningkatkan risko episkleritis
- Menggunakan pelindung mata ketika sedang berolahraga atau bekerja sebagai pengelas atau penggergaji kayu
- Membersihkan mata dengan air mengalir jika terkena percikan sesuatu dan segera periksakan ke dokter
- Tidak berbagi penggunaan obat-obatan dengan orang lain, termasuk obat tetes mata