Eritema multiformis adalah reaksi hipersensitivitas di kulit yang sering kali dipicu oleh infeksi. Eritema multiformis ditandai dengan munculnya ruam kemerahan di kulit. Kondisi ini bersifat akut, tidak menular, dan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa menimbulkan komplikasi.
Belum diketahui secara pasti penyebab eritema multiformis. Namun, kondisi ini umumnya dipicu oleh infeksi virus, seperti virus herpes simplex dan Epstein-Barr. Pada beberapa kasus, eritema multiformis tidak hanya terjadi di kulit, tetapi juga dapat terjadi di lapisan mukosa (selaput lendir), seperti di bibir dan mata.
Meski dianggap serupa, eritema multiformis dan sindrom Stevens-Johnson merupakan kondisi yang berbeda. Sindrom Stevens-Johnson ditandai dengan ruam yang lebih luas dan berpermukaan datar. Sedangkan eritema multiformis ditandai dengan ruam yang lebih menonjol.
Sindrom Stevens-Johnson juga lebih sering disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap obat, serta mengakibatkan kondisi yang lebih serius.
Penyebab Eritema Multiformis
Eritema multiformis merupakan salah satu jenis reaksi hipersensitivitas. Reaksi tersebut terjadi ketika kekebalan tubuh bereaksi keliru atau berlebihan terhadap paparan bahan atau kondisi tertentu.
Penyebab utama eritema multiformis belum bisa dipastikan. Meski begitu, kondisi ini umumnya dipicu oleh infeksi, obat-obatan, atau paparan bahan kimia tertentu. Jenis infeksi yang bisa memicu terjadinya eritema multiformis antara lain:
- Virus, seperti herpes simplex, Epstein-Barr, varicella zoster, parapoxvirus, adenovirus, hepatitis, virus Corona, HIV, atau cytomegalovirus
- Bakteri, seperti Mycoplasma pneumoniae, Neisseria meningitidis, Treponema pallidum, atau Myocbacterium avium complex
- Jamur, seperti Histoplasma capsulatum, Coccidioides, atau Dermatophytes
- Parasit, seperti Toxoplasma gondii atau Trichomonas
Pada beberapa kasus, eritema multiformis dipicu oleh penggunaan obat-obatan tertentu, seperti:
- Obat antibiotik golongan sulfonamida, penisilin, atau nitrofurantion
- Obat golongan barbiturat
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen
- Obat antikonvulsan atau antikejang, seperti phenytoin atau carbamazepine
- Obat golongan fenotiazin
- Vaksin tertentu, seperti BCG, polio, tetanus, atau difteri
Faktor risiko eritema multiformis
Meski dapat terjadi pada siapa saja, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena eritema multiformis, yaitu:
- Berusia 20–40 tahun
- Memiliki riwayat penyakit herpes
- Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid
- Menderita gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS
- Menjalani transplantasi sumsum tulang
- Menderita kanker
Gejala Eritema Multiformis
Pada kondisi eritema multiformis, reaksi hipersensitivitas ditandai dengan timbulnya ruam di kulit. Ruam yang muncul sering kali terasa gatal dan panas seperti terbakar.
Eritema multiformis ringan (minor) biasanya hanya ditandai dengan ruam di kulit dan tidak disertai dengan gejala yang lain. Berikut ini adalah beberapa karakteristik ruam kulit pada eritema multiformis:
- Berwarna kemerahan yang kemudian menonjol dibandingkan kulit di sekitarnya (papul)
- Memiliki inti di tengah
- Terkadang bisa muncul lepuh dan kerak di bagian tengah papul
- Terasa gatal atau terbakar
- Timbul di badan, wajah, dan leher secara simetris
- Umumnya muncul pertama kali di punggung tangan atau kaki, kemudian menyebar ke tungkai hingga mencapai badan
- Biasanya muncul kurang dari 10% area kulit di tubuh
Eritema multiformis yang ringan jarang terjadi di selaput lendir. Namun, pada eritema multiformis yang berat (mayor), lesi juga akan muncul di selaput lendir, terutama di bibir, mulut, atau mata.
Selain itu, pada eritema multiformis berat, beberapa gejala berikut ini dapat menyertai lesi pada kulit:
- Demam
- Menggigil
- Nyeri sendi
- Mata merah dan pedih
- Penglihatan kabur dan lebih sensitif terhadap cahaya
- Nyeri mulut dan tenggorokan sehingga sulit makan dan minum
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala eritema multiformis seperti yang telah disebutkan di atas. Ruam yang muncul pada kondisi ini dapat mirip dengan penyakit lain. Oleh karena itu, pemeriksaan ke dokter sangat penting untuk memastikan diagnosis.
Segera ke IGD bila Anda mengalami:
- Ruam yang makin meluas dan disertai dengan kulit yang mengelupas
- Ruam yang ada di mulut makin banyak
- Timbul rasa nyeri atau rasa terbakar yang makin memberat
- Timbul bintik di sekitar mata atau bagian putih mata terlihat memerah
- Makin sulit untuk bernapas, makan, atau minum
Diagnosis Eritema Multiformis
Dokter akan melakukan tanya jawab dengan pasien mengenai keluhan dan gejala yang dialami, riwayat kesehatan, termasuk riwayat penyakit infeksi dan penggunaan obat-obatan. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan kulit. Dokter akan mengamati warna, bentuk, ukuran, dan penyebaran ruam.
Eritema multiformis umumnya dapat didiagnosis melalui tanya jawab dan pemeriksaan kulit. Namun, untuk mengetahui penyebab atau kondisi yang mungkin memicu eritema multiformis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:
- Biopsi kulit, untuk mengetahui penyebab pasti dari eritema multiformis dengan mengambil sampel kulit yang kemudian akan diperiksa dengan mikroskop
- Tes darah, untuk mengidentifikasi keberadaan antigen dan antibodi guna memastikan keberadaan virus atau bakteri pemicu eritema multiformis
Pengobatan Eritema Multiformis
Pengobatan eritema multiformis bertujuan untuk mengatasi faktor pemicu dan meredakan gejala yang timbul. Metode pengobatannya tergantung pada usia pasien, gejala, tingkat keparahan, serta pemicu eritema multiformis.
Pada sebagian besar kasus eritema multiformis ringan, ruam dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu tanpa perlu perawatan medis. Namun, jika kondisi yang dialami cukup berat, beberapa metode pengobatan dapat dilakukan.
Khusus pada penderita eritema multiformis berat (mayor), pasien dapat menjalani perawatan rawat inap di rumah sakit untuk mencegah atau mengobati komplikasi. Beberapa tindakan yang dapat diberikan oleh dokter adalah:
- Pemberian obat antiviral, untuk menangani infeksi virus yang memicu terjadinya eritema multiformis
- Pemberian obat antibiotik, untuk mengatasi infeksi sekunder yang terjadi di kulit jika eritema multiformis dipicu oleh infeksi bakteri
- Penghentian atau penggantian obat jika eritema multiformis disebabkan oleh penggunaan obat tertentu
Untuk meredakan gejala eritema multiformis, pasien dapat diberikan obat-obatan berupa:
- Antihistamin dan kortikosteroid oles, untuk mengatasi gatal-gatal
- Obat kumur yang mengandung antiseptik, untuk mengurangi rasa tidak nyaman di mulut dan tenggorokan, serta mencegah infeksi sekunder di rongga mulut
- Kortikosteroid oral, untuk meredakan peradangan pada eritema multiformis yang berat, tetapi obat ini perlu dipertimbangkan penggunaannya
Eritema multiformis ringan umumnya sembuh dengan sendirinya tanpa meninggalkan bekas luka. Masa penyembuhan kondisi tersebut sekitar 2–3 minggu. Namun, untuk kasus eritema multiformis berat, masa penyembuhan dapat berlangsung hingga 6 minggu.
Komplikasi Eritema Multiformis
Jika eritema multiformis yang dialami penderita cukup parah, maka dapat terjadi beberapa komplikasi berupa:
- Kerusakan kulit permanen
- Infeksi kulit, seperti selulitis
- Peradangan di organ dalam, seperti hati dan paru-paru
- Dehidrasi dan malnutrisi
- Kerusakan mata permanen
- Bakteremia
- Sepsis
Pencegahan Eritema Multiformis
Karena belum diketahui penyebabnya, pencegahan eritema multiformis bisa dilakukan dengan menghindari hal yang dapat memicu terjadinya eritema multiformis. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
- Jaga kesehatan dan kebersihan diri dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar terhindar dari infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit, yang dapat memicu terjadinya eritema multiformis.
- Hindari penggunaan obat yang bisa menimbulkan eritema multiformis jika sebelumnya pernah menderita kondisi tersebut.
- Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami penyakit infeksi.
- Hindari konsumsi dan penggunaan obat-obatan secara sembarangan.