Erythromycin topikal adalah obat oles untuk mengatasi jerawat yang meradang. Obat ini biasanya digunakan dalam penanganan jerawat batu, jerawat nanah, jerawat papula, maupun jerawat nodul. Erythromycin topikal dapat ditemukan dalam sediaan gel, krim, atau cairan obat luar.
Erythromycin termasuk dalam kelompok obat antibiotik makrolid. Erythromycin topikal mengurangi bakteri penyebab jerawat dengan cara menghentikan pertumbuhannya. Hasilnya, peradangan akibat infeksi bakteri juga akan berkurang.
Dengan erythromycin topikal, jerawat yang meradang akan lebih cepat mengempis dan tidak nyeri. Jerawat juga akan lebih cepat sembuh, tidak bertambah banyak, dan tidak meninggalkan bekas hitam atau bopeng.
Erythromycin topikal hadir dalam bentuk obat tunggal maupun kombinasi dengan obat lain, seperti tretinoin topikal. Biasanya, dokter meresepkan obat ini untuk jerawat yang parah, jerawat yang tidak membaik dengan benzoyl peroxide atau tretinoin topikal saja, maupun jerawat meradang yang berpotensi menimbulkan bopeng.
Merek dagang erythromycin topikal: Erymed
Apa Itu Erythromycin Topikal
Golongan | Obat resep |
Kategori | Antibiotik golongan makrolida |
Manfaat | Mengobati jerawat, terutama jerawat yang meradang, seperti jerawat batu, jerawat papula, jerawat nanah (pustula), atau jerawat nodul |
Digunakan oleh | Dewasa usia ≥18 tahun |
Erythromycin topikal untuk ibu hamil | Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. |
Jika Anda sedang hamil, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunakan obat jerawat ini. | |
Erythromycin topikal untuk ibu menyusui | Erythromycin topikal dapat digunakan oleh ibu menyusui. Namun, berhati-hatilah saat menggunakannya. Jangan sampai krim, gel, atau cairan obat mengenai payudara atau puting karena bisa tertelan bayi saat ia menyusu. |
Bentuk obat | Krim, gel, cairan obat luar |
Peringatan sebelum Menggunakan Erythromycin Topikal
Pemakaian obat oles antibiotik yang tidak sesuai aturan pakai dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi antibiotik. Oleh karena itu, penggunaan erythromycin topikal harus sesuai dengan arahan dokter.
Berikut adalah hal penting lain yang perlu diperhatikan sebelum mengobati jerawat dengan erythromycin gel, cair, atau krim:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Erythromycin topikal tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini atau obat lain yang tergolong antibiotik, seperti azithromycin maupun clarithromycin.
- Tanyakan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan erythromycin topikal jika Anda hamil atau dalam masa menyusui.
- Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan erythromycin topikal jika Anda sedang menggunakan obat lain, terutama yang dioleskan pada area yang sama. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Jangan merokok saat menggunakan erythromycin gel, serta jangan memakai obat ini di dekat nyala api. Erythromycin sediaan gel mungkin mengandung alkohol sehingga mudah terbakar.
- Jangan menggunakan obat oles lain pada area kulit yang sedang diobati dengan erythromycin topikal kecuali atas saran dari dokter.
- Hindari pemakaian produk perawatan kulit yang mengandung alkohol atau astringent selama menjalani pengobatan jerawat dengan erythromycin topikal.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius pada kulit setelah memakai erythromycin krim, gel, atau cairan obat luar.
Dosis dan Aturan Pakai Erythromycin Topikal
Untuk mengobati jerawat batu, jerawat papula, jerawat pustula, atau jerawat nodul, oleskan erythromycin topikal secara merata pada area kulit yang berjerawat, 1–2 kali sehari pada pagi dan malam hari, atau sesuai petunjuk dokter. Efek pengobatan perlu ditinjau setelah 6–8 minggu pemakaian erythromycin topikal.
Cara Menggunakan Erythromycin Topikal dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan bacalah informasi pada kemasan sebelum menggunakan krim, cairan, atau gel erythromycin. Jangan mengoleskan obat ini terlalu banyak atau terlalu sering, tetapi secukupnya sesuai arahan dokter.
Berikut adalah cara menggunakan erythromycin topikal dengan benar:
- Cuci tangan dan bersihkan area kulit yang akan diobati dengan sabun sebelum menggunakan erythromycin topikal.
- Keringkan bagian kulit yang akan diolesi erythromycin topikal sampai kulit benar-benar kering.
- Oleskan erythromycin gel atau krim secara merata pada area kulit yang perlu diobati.
- Jika Anda memakai erythromycin cair, kocok botol kemasan sebelum obat digunakan. Gunakan kapas wajah untuk mengoleskan erythromycin cair ke area wajah yang berjerawat, lalu buang kapas tersebut setelah digunakan.
- Jangan sampai obat ini mengenai mata, hidung, atau bagian dalam mulut. Jika area tersebut terkena obat, segera bersihkan dengan air mengalir. Obat oles yang mengandung erythromycin hanya untuk digunakan di kulit.
- Cuci tangan sampai bersih setelah mengoleskan erythromycin topikal.
- Gunakan erythromycin topikal secara rutin sesuai instruksi dokter agar tidak terjadi resistensi antibiotik. Jika Anda lupa, tidak perlu mengoleskan lebih banyak obat pada waktu pemakaian berikutnya.
- Simpan erythromycin topikal di tempat bersuhu ruangan. Jangan menyimpannya di tempat yang panas dan lembap, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Hasil pemakaian erythromycin topikal untuk mengatasi jerawat biasanya dapat terlihat setelah 3 bulan. Konsultasikan ke dokter jika jerawat belum membaik setelah 3 bulan pengobatan. Namun, bila jerawat makin parah, periksakan ke dokter meski belum 3 bulan.
Interaksi Erythromycin Topikal dengan Obat Lain
Obat oles erythromycin jarang menimbulkan efek interaksi saat digunakan bersama obat lain. Namun, tidak tertutup kemungkinan obat ini berinteraksi dengan obat atau zat aktif tertentu.
Agar terhindar dari efek interaksi yang tidak diinginkan, jangan mengoleskan erythromycin topikal bersama produk perawatan kulit atau obat oles lain, kecuali jika diperbolehkan dokter.
Efek Samping dan Bahaya Erythromycin Topikal
Efek samping yang bisa timbul di kulit pada saat pertama kali memakai erythromycin topikal meliputi:
- Gatal
- Kemerahan
- Panas atau perih
- Iritasi ringan
- Kulit kering atau malah berminyak
Keluhan di atas biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Namun, jika tidak membaik atau makin parah, berkonsultasilah ke dokter.
Hentikan pemakaian erythromycin topikal dan segera ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau timbul sakit perut parah, diare cair, atau buang air besar berdarah.