Exfoliating gel untuk wajah mengandung bahan-bahan tertentu yang mampu mengelupas sel kulit mati. Agar berbagai manfaatnya bisa diperoleh secara maksimal, exfoliating gel yang bagus juga perlu dipilih sesuai dengan jenis kulit dan digunakan secara rutin.
Kulit bagian atas (epidermis) terdiri dari 10–30 lapisan sel kulit mati yang akan mengelupas dengan sendirinya setiap 28–45 hari. Pada proses ini, sel kulit mati tersebut akan tergantikan dengan kulit baru yang lebih sehat. Namun, pada beberapa kondisi, sel kulit mati tidak bisa mengelupas seluruhnya, sehingga perlu dilakukan eksfoliasi.
Untuk melakukan eksfoliasi wajah, Anda dapat menggunakan exfoliating gel. Gel ini harus digunakan secara rutin agar menghilangkan sel-sel kulit mati di wajah dengan maksimal sekaligus membuat kulit wajah menjadi lebih cerah.
Berbagai Kandungan Exfoliating Gel untuk Wajah
Exfoliating gel mengandung bahan-bahan yang memiliki efek eksfoliasi atau mampu menghilangkan sel kulit mati. Bahan-bahan tersebut juga dapat membantu proses regenerasi kulit dengan cepat dan membuat kulit wajah tampak lebih halus.
Berikut ini adalah beberapa bahan dalam exfoliating gel untuk wajah:
1. Enzim buah-buahan
Enzim buah-buahan merupakan bahan alami yang sering kali digunakan dalam produk exfoliating gel untuk wajah, contohnya pepaya. Enzim papain dari buah pepaya dipercaya dapat mengangkat sel-sel kulit mati serta membantu memperbaiki tekstur kulit.
Selain itu, exfoliating gel untuk wajah juga dapat mengandung enzim bromelin dari buah nanas. Bahan ini diketahui bisa menghilangkan sel-sel kulit mati agar kulit tampak lebih cerah.
Untuk kulit normal, mengelupas kulit wajah dengan enzim buah-buahan bisa dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu. Sementara itu, pemilik kulit berminyak disarankan melakukan eksfoliasi lebih sering, yaitu sebanyak 3 kali seminggu. Namun, pemilik kulit sensitif sebaiknya hanya melakukan eksfoliasi sebanyak 1 kali dalam seminggu.
Meski memiliki manfaat untuk kulit wajah, penting untuk dipahami bahwa penggunaan exfoliating gel untuk wajah dengan enzim buah-buahan juga dapat menimbulkan efek samping, seperti iritasi kulit, sensitif terhadap sinar matahari, reaksi alergi, dan kulit wajah kemerahan.
2. Gel lidah buaya
Exfoliating gel untuk wajah juga bisa dilakukan dengan menggunakan gel lidah buaya. Gel tumbuhan ini mengandung enzim proteolitik dan antioksidan yang dapat mengangkat sel-sel kulit mati dan merangsang regenerasi sel kulit baru yang lebih sehat.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Anda bisa menggunakan gel lidah buaya untuk eksfoliasi wajah sebanyak 2–3 kali dalam seminggu. Namun, hentikan pemakaian jika Anda mengalami efek samping produk gel lidah buaya, seperti iritasi, ruam kulit, dan gatal.
3. Asam glikolat
Asam glikolat termasuk ke dalam golongan AHA yang biasanya digunakan dalam produk exfoliating gel untuk wajah. Penggunaan asam glikolat pada kulit wajah mampu menghilangkan sel-sel kulit mati, meningkatkan produksi kolagen, mengurangi hiperpigmentasi, mencegah jerawat, dan mengurangi kerutan halus di kulit wajah.
Umumnya, produk kecantikan yang mengandung asam glikolat dapat digunakan 1–2 kali dalam seminggu pada permulaan. Jika tidak muncul keluhan pada kulit wajah, exfoliating gel asam glikolat dapat digunakan sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Asam glikolat juga bisa mengiritasi kulit, terutama pada orang yang memiliki kulit sensitif. Tidak hanya itu, penggunaan asam glikolat secara terus-menerus juga bisa memberikan efek samping lain, seperti ruam kulit, pembengkakan kulit, kulit melepuh, gatal-gatal, dan nyeri pada kulit.
4. Asam salisilat
Produk kecantikan yang mengandung asam salisilat juga terbukti efektif dalam mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di kulit wajah. Kandungan yang termasuk ke dalam golongan BHA ini juga bisa memberikan manfaat lain di kulit berupa mengurangi jerawat, memudarkan bintik hitam, mengurangi minyak berlebih, dan menghaluskan kulit.
Anda bisa menggunakan produk exfoliating gel asam salisilat ke kulit wajah sekitar 2–3 kali seminggu. Namun, jika Anda memiliki kulit sensitif atau kering, sebaiknya batasi penggunaan asam salisilat, yaitu tidak lebih dari 1–2 kali seminggu.
Sama seperti produk exfoliating gel untuk wajah lainnya, asam salisilat juga berisiko menimbulkan efek samping, seperti kulit kering, kulit terasa terbakar, kulit mengelupas, dan iritasi kulit, jika digunakan secara berlebihan.
5. Retinol
Retinol juga banyak ditemukan dalam produk exfoliating gel untuk wajah. Hal ini karena retinol dapat mengelupas sel-sel kulit mati, sehingga kulit wajah pun tampak lebih sehat dan bersinar.
Selain itu, retinol juga memiliki berbagai manfaat lain berupa meningkatkan produksi kolagen, mengencangkan kulit, dan mengurangi kerutan halus.
Jika Anda baru mulai menggunakan retinol, hindari menggunakannya setiap hari. Cukup gunakan retinol sebanyak 1–2 kali seminggu. Anda dapat menggunakan retinol sebanyak 3–4 kali seminggu jika tidak ada keluhan di kulit selama 2 minggu pertama pemakaian.
Terlalu sering menggunakan retinol juga dapat menimbulkan efek samping, seperti iritasi kulit, kulit gatal, kulit kemerahan, dan kulit mudah terbakar akibat paparan sinar matahari. Meskipun demikian, efek samping ini akan hilang secara bertahap seiring terbiasanya kulit dengan penggunaan retinol.
Wanita hamil atau yang sedang merencanakan kehamilan tidak disarankan untuk menggunakan produk berbahan retinol karena berisiko menyebabkan cacat pada janin.
Untuk mencegah bakteri menempel pada kulit wajah, penting untuk memastikan tangan Anda bersih sebelum menggunakan exfoliating gel untuk wajah. Setelah melakukan exfoliating, Anda dianjurkan untuk memakai pelembap agar meminimalkan iritasi dan menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30.
Hindari juga menggunakan produk perawatan kulit dengan berbagai kandungan di atas pada waktu yang sama agar kulit tidak teriritasi. Sebaiknya gunakan produk tersebut pada hari yang berbeda atau selang-seling.
Jika penggunaan exfoliating gel untuk wajah tidak memberikan hasil yang maksimal, atau mungkin muncul gejala alergi seperti gatal, kemerahan, dan bengkak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi kulit wajah Anda.