Onani kerap digunakan sebagai metode untuk memuaskan hasrat seksual pada waktu pasangan sedang jauh atau untuk melatih diri dalam mengendalikan orgasme. Meski jadi rahasia umum di kalangan pria, nyatanya tidak sedikit yang masih mempertanyakan cara onani yang benar dan aman. Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.
Masturbasi atau onani masih dipandang sebagai topik yang tabu oleh sebagian orang. Akan tetapi, pandangan ini perlahan-lahan berubah seiring adanya fakta bahwa onani merupakan aktivitas seksual yang aman karena tidak melibatkan hubungan badan, sehingga mengurangi risiko penyebaran penyakit menular seksual (PMS).
Beragam Manfaat Onani
Tidak hanya dapat mendatangkan kenikmatan saat mencapai orgasme, onani juga dipercaya memiliki beragam manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Beberapa manfaat onani bagi para pria adalah:
- Melepas hasrat seksual yang tidak bisa terpenuhi
- Membuat kualitas tidur menjadi lebih baik
- Membuat tubuh dan pikiran lebih rileks
- Memperbaiki suasana hati dan mengurangi rasa cemas serta stres
- Melatih tubuh dalam mengendalikan orgasme atau latihan untuk mengatasi ejakulasi dini
- Mengurangi risiko terkena kanker prostat
Walau baik untuk kesehatan dan dapat mendatangkan kepuasan, onani pada pria perlu dilakukan dengan aman guna mencegah terjadinya risiko penyakit atau cedera akibat cara yang salah dalam merangsang penis.
Cara Onani yang Aman
Sebenarnya tidak ada cara yang benar atau salah dalam melakukan onani. Namun, sebagian besar pria melakukan aktivitas seksual ini dengan cara menyentuh, memijat, atau menggesek penis secara lembut.
Untuk melakukan onani dengan aman, beberapa tips berikut boleh coba dilakukan:
1. Menjaga kebersihan penis saat onani
Kebersihan penis sebelum dan setelah onani penting untuk dijaga. Penis yang kotor dapat mengeluarkan bau tidak sedap, memiliki cairan atau kerak kotor pada ujung penis, terutama pada penis yang tidak dikhitan, dan bahkan mengalami iritasi serta infeksi.
Oleh karena itu, pastikan Anda telah membersihkan penis dan cuci tangan sebelum dan sesudah onani. Sebisa mungkin gunakan juga sabun yang berbahan lembut dan tidak mengandung pewangi agar penis tidak mengalami iritasi, lalu basuh dengan air hangat.
2. Merangsang penis dengan lembut
Saat hendak onani, pria disarankan untuk tidak melakukannya dengan cara yang kasar. Selain itu, hindari pula menggenggam penis terlalu keras, atau memasukkan benda-benda tertentu ke dalam penis untuk mencapai kepuasan seksual. Hal itu dikhawatirkan dapat membuat penis mengalami cedera, bahkan penis patah.
3. Menggunakan pelumas saat onani
Beberapa pria senang melakukan onani dengan menggunakan pelumas. Hal ini karena penggunaan pelumas saat onani dapat memberikan kenikmatan yang lebih maksimal bagi sebagian pria. Jika Anda ingin menggunakan pelumas, sebaiknya pilih yang berbahan dasar air.
4. Hindari onani saat penis bermasalah
Secara umum, onani akan aman dilakukan selama kondisi penis Anda sehat. Melakukan onani di saat penis tidak sehat, seperti ketika Anda menderita infeksi kulit penis atau balanitis maupun saat sedang mengalami penyakit menular seksual, dapat berisiko memperparah kondisi penis dan menyebarkan virus serta bakteri penyebab penyakit tersebut.
Untuk menunjang kesehatan penis, pastikan Anda menerapkan gaya hidup sehat dan hindari perilaku seks berisiko.
Sejauh ini, memang belum ada patokan maksimal berapa kali onani boleh dilakukan dalam satu hari atau satu minggu. Selama dilakukan dalam batas wajar dan tidak mengganggu kesehatan, onani boleh tetapi dilakukan.
Jika melakukan onani terlalu sering, Anda bisa mengalami pembengkakan, rasa nyeri, dan luka pada penis. Apabila mengalami keluhan ini, segeralah periksakan ke dokter.
Selain itu, tidak tertutup juga kemungkinan Anda akan mengalami kecanduan onani, sehingga kualitas kehidupan seksual dengan pasangan dan produktivitas dalam bekerja atau belajar akan terganggu. Bila sudah seperti ini, Anda perlu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.