Pemutihan gigi dianggap menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri. Ada banyak cara yang dicoba untuk memutihkan gigi. Meski demikian, ternyata tidak semua cara efektif.
Pemutihan gigi dapat dilakukan secara mandiri di rumah dengan produk yang dijual bebas. Namun, hasil dari cara ini dapat berbeda pada masing-masing orang dan menyimpan risiko tersendiri. Di samping itu, meski membutuhkan dana lebih tinggi, dokter gigi dapat memberikan layanan pemutihan gigi dengan risiko yang lebih minimal dan hasil lebih maksimal.
Cara Memutihkan Gigi di Rumah
Kulit pisang, cuka apel, minyak kelapa, kunyit, keju, susu, stroberi, bahkan urine adalah beberapa bahan alami yang dianggap dapat memutihkan gigi. Tetapi, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa bahan-bahan ini efektif sebagai metode pemutihan gigi. Di sisi lain, sebenarnya terdapat berbagai produk yang dijual bebas di pasaran yang dapat digunakan untuk memutihkan gigi tanpa harus ke dokter gigi. Cermati di bawah ini.
- Baking soda
Baking soda terbukti efektif menghilangkan noda pada gigi sehingga membuat gigi lebih cerah. Studi juga menemukan bahwa pasta gigi yang mengandung baking soda lebih efektif menghilangkan plak pada gigi dibanding yang tidak mengandung baking soda. Tetapi, penggunaan baking soda perlu dilakukan secara hati-hati karena dapat berbahaya pada gusi dan gigi yang sensitif.
- Strip pemutih (whitening strips)
Strip pemutih berbentuk lembaran tipis yang dilapisi gel pemutih berbahan peroksida dapat diaplikasikan pada gigi sesuai instruksi yang tertera. Hasilnya dapat dilihat dalam hitungan hari, serta diklaim dapat bertahan hingga kurang lebih 4 bulan. Ada berbagai jenis produk strip pemutih dengan instruksi berbeda-beda. Umumnya, whitening strips diaplikasikan pada gigi selama dua minggu, dua kali sehari, masing-masing selama 30 menit.
- Gel pemutih
Gel pemutih adalah gel berbahan peroksida berwarna jernih yang diaplikasikan pada permukaan gigi dengan sikat gigi kecil. Tiap produk memiliki instruksi berbeda yang perlu diikuti dengan hati-hati. Hasilnya dapat terlihat dalam beberapa hari dan dapat bertahan hingga sekitar empat bulan.
- Pembilas pemutih
Pembilas pemutih mengandung hidrogen peroksida bekerja seperti obat kumur. Pembilas ini membantu mengurangi plak dan sakit gusi, serta menyegarkan napas. Produk ini biasa digunakan untuk berkumur sebelum gosok gigi, sekitar 60 detik dua kali sehari. Produk ini lebih tidak berisiko dibanding produk lain, serta baru akan terlihat hasilnya dalam 3 bulan.
- Pasta gigi pemutih
Pasta gigi pemutih mengandung zat abrasif yang membantu menghilangkan noda pada gigi, misalnya noda akibat mengonsumsi kopi atau merokok. Beberapa pasta gigi yang dijual bebas dapat mengandung hidrogen peroksida ataupun karbamida peroksida yang membantu mencerahkan warna gigi satu tingkat lebih terang. Pasta gigi digunakan dua kali sehari dan baru dapat menunjukkan hasilnya dalam dua hingga enam minggu. Namun, perlu diingat bahwa pasta gigi pemutih tidak dapat mengubah warna asli gigi.
Mencermati berbagai bentuk dan cara pakai produk di atas diharapkan dapat membuat Anda memilih produk pemutihan gigi yang tepat.
Teknik Memutihkan Gigi di Dokter
Tingkat keamanan dan efektivitas pemutihan gigi secara mandiri dibandingkan dengan perawatan di dokter relatif berbeda. Produk pemutih gigi yang dijual bebas umumnya mengandung bahan yang lebih rendah kadarnya dibanding produk perawatan di dokter gigi. Selain itu, pengerjaan oleh dokter gigi lebih profesional dibanding dikerjakan sendiri.
Dokter gigi dapat juga menggunakan produk pemutih sebagai sarana pemutihan gigi pasiennya. Produk bleaching dan pasta gigi pemutih adalah dua produk yang umum digunakan. Namun, produk pemutih gigi di dokter dapat mengandung bahan yang lebih kuat, sehingga dapat membuat gigi tiga hingga delapan tingkat lebih cerah. Berikut ini berbagai teknik memutihkan gigi yang dilakukan oleh dokter gigi:
- Cetakan pemutih
Dokter gigi akan membuat cetakan berdasarkan bentuk gigi Anda, sehingga dapat tepat terpasang pada gigi dan meminimalkan kontak gel pada gusi. Pasien menggunakan cetakan gigi yang mengandung gel bleaching karbamida peroksida ini selama 2–4 jam sehari. Jika digunakan secara teratur, dalam beberapa hari, produk ini dapat mencerahkan gigi hingga 1–2 tingkat. Penampang ini bisa juga dijual bebas di pasaran. Tetapi ukurannya yang all size membuatnya sulit terpasang tepat pada tiap orang.
- Pemutih in-office
Pemutih in-office adalah produk yang paling cepat memutihkan gigi karena kandungan konsentrasi peroksidanya yang tinggi. Oleh karenanya sebelum digunakan, jaringan gingival gigi perlu dilindungi lebih dulu.
- Laser pemutih
Laser pemutih adalah penggunaan produk bleaching yang dilanjutkan dengan sinar laser yang langsung diarahkan ke gigi kurang lebih selama satu jam untuk mengaktifkan bahan pemutih.Prosedur ini memakan waktu hingga sekitar satu jam.
Pastikan Anda mengikuti instruksi dokter untuk mendapatkan hasil maksimal.
Tidak untuk Semua Orang
Seperti semua metode perawatan, pemutihan gigi yang dilakukan dokter sekalipun dapat mengandung risiko. Oleh karenanya, beberapa kelompok berikut disarankan untuk tidak melakukan pemutihan gigi.
- Anak-anak atau remaja berusia di bawah 16 tahun. Prosedur pemutiihan gigi dapat menyebabkan pulpa menjadi sensitif atau mengalami Pada masa ini, ruang pulpa dan saraf gigi masih berkembang hingga usia tersebut.
- Ibu hamil dan menyusui.
- Orang yang memiliki gigi dan gusi sensitif, serta gusi yang menipis.
- Orang yang alergi terhadap peroksida.
- Orang yang mengalami gigi berlubang, akar gigi yang terekspos, memiliki penyakit gusi, serta enamel yang rusak.
- Gigi yang sudah direstorasi. Penggunaan mahkota ataupun filling gigi tidak dapat diputihkan, sehingga perubahan warna gigi tidak akan me
Orang dengan kondisi tertentu, seperti yang sudah menjalani restorasi gigi, dapat berkonsultasi ke dokter untuk mencoba metode lain seperti veneer gigi atau bonding. Sementara kondisi lain, seperti perokok, perlu menghentikan kebiasaannya jika ingin pemutihan gigi menjadi benar-benar efektif.
Agar Gigi Tetap Putih
Ada cara sederhana yang dapat dilakukan agar gigi tetap putih setelah menjalani perawatan. Antara lain:
- Batasi konsumsi makanan dan minuman yang dapat membuat warna gigi berubah seperti anggur merah, kopi, dan teh. Minum dengan sedotan dapat meminimalkan risiko. Segera berkumur atau menyikat gigi setelah mengonsumsi minuman jenis ini.
- Sikat gigi secara teratur dua kali sehari, gunakan obat kumur antiseptik, serta dental floss sekali sehari untuk mengangkat plak. Penggunaan pasta gigi dengan pemutih bisa anda lakukan hingga dua kali seminggu untuk menghilangkan plak yang sudah terbentuk.
Pemutihan gigi dapat bertahan setengah hingga setahun. Setelah itu Anda perlu melakukan perawatan ulang, terutama jika Anda adalah perokok dan gemar mengonsumsi minuman yang memicu perubahan warna gigi.