Posisi misionaris merupakan posisi bercinta paling populer dan kerap disebut sebagai teknik dasar bercinta. Tak hanya kepuasan secara seksual, posisi ini juga dianggap mampu membangun kedekatan emosional antara Anda dan pasangan.

Posisi misionaris merupakan salah satu posisi bercinta yang paling sering dilakukan saat berhubungan intim dibandingkan posisi lainnya.

Dalam posisi seks misionaris, wanita berbaring telentang dengan kaki terbuka dan lutut sedikit ditekuk. Sementara, pria berada di atas menghadap wanita sambil menopang berat tubuhnya dengan lengan atau siku, kemudian melakukan penetrasi penis ke dalam vagina.

Fakta Menarik dan Variasi Posisi Misionaris yang Perlu Anda Ketahui - Alodokter

Mengapa Posisi Seks ini Disebut Posisi Misionaris?

Posisi seks misionaris memang merupakan salah satu posisi seks “standar” yang umum dilakukan oleh sebagian besar orang, terutama di negara-negara barat. Namun, ternyata tidak semua masyarakat di seluruh dunia familier dengan posisi seks misionaris.

Posisi seks misionaris ini diduga telah berkembang sejak pertengahan abad ke-20, saat para misionaris dari Eropa memperkenalkan posisi seks ini kepada masyarakat lokal di beberapa daerah.

Namun ada pula yang berpendapat bahwa posisi ini sebetulnya merupakan penamaan yang salah karena terdapat kekeliruan dalam penerjemahan dokumen-dokumen sejarah yang mendeskripsikan posisi seks di era terdahulu.

Meski tidak ada yang tahu pasti cerita yang sebenarnya, kini hampir semua orang di seluruh dunia mengenali posisi seks klasik ini sebagai posisi seks misionaris.

Apa Saja Keunggulan Posisi Misionaris?

Terdapat sejumlah fakta menarik terkait posisi misionaris, baik dalam kaidah medis, psikologi, hingga seksualitas. Berikut ini adalah hal menarik yang perlu Anda ketahui tentang posisi misionaris:

1. Meningkatkan peluang untuk hamil

Bagi pasangan yang ingin segera memiliki momongan, posisi misionaris bisa menjadi pilihan.

Posisi ini dianggap sebagai posisi yang paling efektif untuk memfasilitasi proses pembuahan karena posisi bercinta ini memudahkan penis untuk melakukan penetrasi lebih dalam pada vagina. Dengan demikian, saat ejakulasi sperma akan lebih mudah masuk ke dalam rahim.

Sayangnya, sejauh ini belum ada penelitian yang bisa memastikan apakah posisi misionaris memang dapat meningkatkan peluang untuk hamil.

2. Posisi seks yang memuaskan

Karena dapat memberi penetrasi yang lebih dalam, sebagian wanita mungkin akan merasa G-spot-nya lebih terangsang saat berhubungan intim dalam posisi misionaris. Hal ini dapat membuat wanita lebih menikmati seks dan mudah mencapai orgasme.

Meski demikian, posisi ini hanya memberikan sedikit rangsangan pada area klitoris. Jadi, ladies, apabila Anda merasa kurang terangsang saat berhubungan seks dalam posisi misionaris, cobalah untuuk memberikan stimulasi pada klitoris sambil menerima penetrasi seks dari pasanganmu.

3. Menawarkan keintiman

Posisi misionaris dapat meningkatkan keintiman antara Anda dan pasangan. Saat bercinta dengan posisi ini, Anda dan pasangan bisa saling menatap, berpelukan, bercumbu, dan merasakan kehangatan tubuh satu sama lain. Dengan terjalinnya keintiman ini, hubungan emosional Anda dan pasangan tentu akan menjadi lebih erat.

4. Aman dilakukan saat hamil

Selama hamil, Anda mungkin pernah merasa ragu untuk melakukan hubungan seksual. Nah, posisi misionaris merupakan posisi bercinta yang aman dilakukan saat hamil, terutama pada trimester pertama dan trimester kedua kehamilan. Posisi ini memungkinkan wanita hamil untuk lebih rileks saat pasangan melakukan penetrasi.

Namun, apabila usia kehamilan mulai memasuki trimester ketiga, maka posisi misionaris akan kurang nyaman dilakukan karena kondisi rahim yang semakin membesar.

Apa saja Variasi Posisi Misionaris?

Posisi misionaris dikenal sebagai posisi klasik atau posisi dasar. Namun berbagai variasi dari posisi misionaris bisa Anda coba agar hubungan intim menjadi lebih nyaman dan tidak membosankan. Beberapa variasi posisi misionaris tersebut, yakni:

1. CAT Style

Posisi Coital Alignment Technique (CAT) pertama kali diperkenalkan oleh seorang peneliti seks, Edward Eichel, pada tahun 1988. Posisi CAT merupakan modifikasi dari gaya misionaris yang diklaim dapat membantu wanita mengalami orgasme.

Pada posisi ini, Anda dan pasangan saling berhadapan. Pinggul pria diangkat lebih tinggi, sehingga kedua kaki Anda digantungkan dan dilingkarkan di pinggul pria. Posisi ini memungkinkan penetrasi lebih dalam dan adanya stimulasi pada area klitoris, sehingga Anda akan lebih mudah mencapai klimaks atau orgasme.

2. Posisi merapatkan kaki

Jika posisi misionaris biasanya dilakukan dengan kaki terbuka lebar, maka cobalah variasi lain dengan merapatkan kaki Anda. Posisi ini memungkinkan penetrasi menjadi lebih terasa dan membuat Anda dan pasangan lebih puas dalam berhubungan intim.

Untuk sensasi yang lebih nikmat, kencangkan otot panggul selama penetrasi dilakukan. Cara ini dapat membantu Anda lebih mudah mencapai orgasme.

3. Gunakan vibrator

Kekurangan dari gaya misionaris adalah posisi ini kurang merangsang area klitoris. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan vibrator untuk merangsang klitoris dan membantu Anda mencapai orgasme.

Tidak hanya posisi misionaris, ada beberapa posisi bercinta lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kepuasan seksual Anda dan pasangan.

Selain agar tidak bosan, mencoba berbagai variasi posisi dalam aktivitas seksual atau mencoba sensasi berhubungan seks di tempat baru (misalnya di kamar mandi atau dapur) juga dapat membangun dan meningkatkan kedekatan emosional Anda dengan pasangan.