Farmabes adalah obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan menangani nyeri dada (angina). Obat ini mengandung bahan aktif diltiazem. Farmabes dapat digunakan sebagai obat tunggal atau dikombinasikan dengan obat penurun tekanan darah lain.

Kandungan diltiazem dalam Farmabes bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah. Cara kerja ini dapat meringankan dan melancarkan kerja jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, suplai darah serta oksigen ke seluruh tubuh meningkat dan tekanan darah juga akan turun. 

Farmabes

Produk Farmabes

Farmabes tersedia dalam 2 bentuk sediaan, yaitu:

  • Farmabes 30 mg 10 Tablet, dengan kandungan 30 mg diltiazem tiap tablet.
  • Farmabes suntik, yang mengandung 5 mg diltiazem tiap ml.

Apa Itu Farmabes

Bahan aktif Diltiazem 
Golongan Obat resep
Kategori Antagonis kalsium
Manfaat  Menurunkan tekanan darah tinggi
Menangani nyeri dada (angina)
Digunakan oleh Dewasa 
Farmabes untuk ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil.
Obat ini hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Farmabes untuk ibu menyusui Farmabes umumnya aman digunakan oleh ibu menyusui. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai pilihan obat yang lebih aman, terutama jika bayi terlahir prematur atau berusia kurang dari 1 bulan.
Bentuk obat Tablet dan suntik

Peringatan sebelum Menggunakan Farmabes

Farmabes hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Sebelum menggunakan obat ini, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Farmabes tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap diltiazem.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita aritmia,  penyakit hati, penyakit ginjal, gagal jantung, hipotensi, atau sumbatan pada saluran pencernaan.
  • Jangan mengonsumsi grapefruit atau jus dari grapefruit selama menjalani pengobatan dengan Farmabes.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Konsultasikan ke dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi terjadinya interaksi antarobat.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan Farmabes sebelum menjalani prosedur medis atau operasi, termasuk operasi gigi.
  • Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Farmabes. Obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah mengonsumsi Farmabes.

Dosis dan Aturan Pakai Farmabes

Farmabes tersedia dalam bentuk tablet dan suntik. Farmabes suntik diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah vena (intravena/IV) oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. 

Berikut ini adalah dosis umum penggunaan Farmabes:

Farmabes tablet

Kondisi: Angina pectoris

  • Dewasa: 30 mg, 4 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai petunjuk dokter. Dosis maksimal 360 mg yang dibagi ke dalam beberapa dosis terpisah.

Kondisi: Hipertensi

  • Dewasa: 90-120 mg 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 180 mg, 2 kali sehari jika diperlukan. Dosis maksimal 360 mg per hari.

Farmabes suntik

Farmabes suntik dapat diberikan kepada penderita hipertensi, angina, takikardia supraventrikular, atau gangguan detak jantung setelah operasi. Dosis Farmabes suntik akan ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien.

Cara Menggunakan Farmabes dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum menggunakan obat ini. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa persetujuan dokter.

Untuk Farmabes bentuk tablet, perhatikan cara penggunaan yang benar berikut ini:

  • Konsumsilah Farmabes sebelum atau sesudah makan.
  • Minumlah Farmabes pada waktu yang sama setiap harinya agar hasil pengobatan maksimal. Jika Anda lupa, segera minum obat ini begitu teringat. Namun, bila waktu konsumsi obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan tidak perlu menggandakan dosis selanjutnya.
  • Ikuti jadwal kontrol yang ditentukan oleh dokter. Selama menjalani pengobatan dengan Farmabes, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan rutin agar kondisi dan respons tubuh terhadap obat terpantau. 
  • Jika memungkinkan, pantau tekanan darah Anda secara mandiri di rumah dengan menggunakan tensimeter. 
  • Iringi penggunaan Farmabes dengan penerapan pola hidup sehat, seperti berolahraga rutin, tidak merokok, serta membatasi konsumsi makanan yang tinggi lemak dan tinggi garam. Hal ini untuk membantu mengontrol tekanan darah.
  • Jangan menghentikan konsumsi Farmabes secara tiba-tiba meski merasa sudah sehat atau tidak memiliki keluhan. Hal tersebut dapat memperburuk kondisi. Kebanyakan hipertensi tidak menimbulkan gejala sampai terjadi komplikasi.
  • Simpan Farmabes di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Farmabes dengan Obat Lain

Interaksi antarobat yang dapat terjadi bila Farmabes digunakan bersama obat tertentu adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya bradikardia jika digunakan dengan amiodarone, ivabradine, digoxin, clonidine, atau obat golongan penghambat beta
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari teofilin, carbamazepine, phenytoin, cilostazol, methylprednisolone, ciclosporin, atau buspirone
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan pada otot (miopati) dan rhabdomyolisis jika digunakan bersama obat golongan statin, seperti simvastatin atau atorvastatin
  • Penurunan efektivitas Farmabes jika digunakan dengan rifampicin

Untuk mencegah terjadinya efek interaksi obat, diskusikan dengan dokter jika Anda berencana menggunakan Farmabes bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun.

Efek Samping dan Bahaya Farmabes

Mengingat Farmabes mengandung diltiazem, ada efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi obat ini, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Sembelit
  • Gelisah 
  • Sulit tidur

Konsultasikan dengan dokter melalui chat jika efek samping di atas terjadi dan tidak kunjung membaik. Dokter dapat memberikan saran dan pengobatan untuk mengatasi keluhan tersebut. 

Diltiazem dalam obat ini juga dapat menyebabkan reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:

  • Nyeri dada
  • Detak jantung tidak teratur
  • Pusing berat terasa seperti akan pingsan
  • Nyeri pada perut bagian kanan atas
  • Bengkak pada kaki atau pergelangan kaki
  • Urin berwarna gelap
  • Perubahan susasana hati
  • Penyakit kuning